Hati-hati! Sejumlah Hacker Punya Cara Baru Mencuri Data

Kamis, 29 September 2022 - 07:58 WIB
loading...
Hati-hati! Sejumlah...
Hacker punya senjata baru untuk lakukan serangan di dunia maya. FOTO/ IST
A A A
LONDON - Sekelompok hacker dilaporkan tengah bereksperimen dalam melancarkan serangan ransomware dengan jenis serangan baru. Alih-alih mengenkripsi data seperti yang biasa dilakukan, mereka justru menghancurkannya.



Tujuanya adalah untuk membuat korban tidak dapat lagi mengambil data mereka jika mereka tidak membayar uang tebusan. Metode penahanan datanya sebenar sama dengan sebelumnya, hanya saja lebih sadis.

Bagi yang belum tahu, serangan ransomware sendiri menjadi salah satu masalah keamanan siber terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Serangan tersebut sudah banyak menelan korban dan tak jarang membuat kerugian dalam jumlah besar.

Indikator taktik baru serangan ransomware ditemukan ketika analis keamanan siber menanggapi serangan ransomware BlackCat yang juga dikenal sebagai ALPHV. BlackCat telah bertanggung jawab atas serangkaian insiden ransomware di seluruh dunia.

Kini para hacker menghancurkan data dengan Exmatter, alat eksfiltrasi .NET yang sebelumnya telah digunakan sebagai bagian dari serangan ransomware BlackMatter. Secara luas diduga bahwa BlackCat adalah rebrand dari BlackMatter.

Dalam serangan ransomware sebelumnya, Exmatter telah digunakan untuk mengambil jenis file tertentu dari direktori yang dipilih dan mengunggahnya ke server yang dikendalikan penyerang sebelum ransomware dieksekusi pada sistem yang disusupi dan file dienkripsi dengan penyerang menuntut pembayaran untuk kunci tersebut.

Namun, analisis sampel baru Exmatter yang digunakan sebagai bagian dari serangan BlackCat, menunjukkan bahwa alih-alih mengenkripsi file, alat eksfiltrasi malah digunakan untuk merusak dan menghancurkan file.

Ada beberapa alasan mengapa para hacker mungkin bereksperimen dengan taktik baru i ni. Pertama, ancaman menghancurkan data daripada mengenkripsinya dapat memberikan rasa takut yang lebih bagi korban sehingga mereka lebih terdorong untuk menebus data.

"Menghilangkan langkah mengenkripsi data membuat proses lebih cepat dan menghilangkan risiko tidak mendapatkan pembayaran penuh, atau korban akan menemukan cara lain untuk mendekripsi data," kata para peneliti di Cyderes, dikutip dari ZDNET, Kamis (29/9/2022).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI Labyrinth untuk Cegah Pencurian Data
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Hacker China dan Iran...
Hacker China dan Iran Manfaatkan Chatbot AI Google Gemini untuk Serangan Siber
Pengguna Android Makin...
Pengguna Android Makin Aman, Google Play Protect Langsung Sikat Aplikasi Berbahaya
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
Rekomendasi
Ibu dan Anak di Sukabumi...
Ibu dan Anak di Sukabumi Disiram Air Keras saat Naik Motor
Kecelakaan di Tol Layang...
Kecelakaan di Tol Layang MBZ, 2 Mobil Terbalik
Kebakaran Hebat di Israel...
Kebakaran Hebat di Israel Tak Terkendali, Warga Zionis Panik Berlarian
Berita Terkini
Ternyata Aksi Buruh...
Ternyata Aksi Buruh Sudah Ada Sejak Zaman Firaun dan Romawi, Ini Jejaknya
1 jam yang lalu
Kucing Modern Diklaim...
Kucing Modern Diklaim Berasal dari Ritual Suci Bangsa Mesir Kuno
3 jam yang lalu
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
5 jam yang lalu
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
6 jam yang lalu
Lebih dari Sekadar Layar,...
Lebih dari Sekadar Layar, HUAWEI Mate XT dan X6 Mengantarkan Era Keemasan Ponsel Lipat
16 jam yang lalu
XLSMART Perluas dan...
XLSMART Perluas dan Perkuat Layanan di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara
21 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Calon Pemimpin...
5 Negara Calon Pemimpin Baru NATO, Salah Satunya Turki
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved