Kembali Berulah, Hacker Korea Utara Bobol Cryptocurrency

Senin, 17 Januari 2022 - 00:02 WIB
loading...
Kembali Berulah, Hacker Korea Utara Bobol Cryptocurrency
Ilustrasi Serangan Hacker dari berbagai negara. FOTO/ IST
A A A
PYONGYANG - Untuk sekian kalinya peretas Korea Utara berulah, sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa hacker dari Korut telah mencuri sebanyak USD400 juta dalam bentuk cryptocurrency pada tahun 2021.

Seperti dilansir dari Wion News, Minggu (16/1/2022), laporan tersebut menerbitkan platform data blockchain, Chainanalysis yang mengungkapkan bahwa itu adalah rekor tertinggi baru.

Menurut para analis, Korea Utara telah meningkatkan kemampuan sibernya dengan melatih ribuan peretas untuk mengumpulkan dana guna mendanai program senjata negara itu.



“Dari 2020 hingga 2021, jumlah aktivitas peretasan terkait Korea Utara melonjak dari empat menjadi tujuh, dengan nilai yang dicuri meningkat 40 persen.Begitu negara mendapatkan hak atas dana tersebut, mereka memulai proses pencucian uang untuk menutupi kejahatan dan menariknya secara tunai," kata laporan itu.

Sementara itu, laporan tersebut menyoroti kebangkitan Grup Lazarus yang menjadi terkenal pada tahun 2014 setelah meretas sistem Sony Pictures Entertainment sebagai tanggapan atas rilis film yang mengejek pemimpin puncaknya, Kim Jong-un berjudul The Interview.

PYONGYANG - Untuk sekian kalinya peretas Korea Utara berulah, sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan bahwa hacker dari Korut telah mencuri sebanyak USD400 juta dalam bentuk cryptocurrency pada tahun 2021.

Seperti dilansir dari Wion News, Minggu (16/1/2022), laporan tersebut menerbitkan platform data blockchain, Chainanalysis yang mengungkapkan bahwa itu adalah rekor tertinggi baru.

Menurut para analis, Korea Utara telah meningkatkan kemampuan sibernya dengan melatih ribuan peretas untuk mengumpulkan dana guna mendanai program senjata negara itu.

“Dari 2020 hingga 2021, jumlah aktivitas peretasan terkait Korea Utara melonjak dari empat menjadi tujuh, dengan nilai yang dicuri meningkat 40 persen.Begitu negara mendapatkan hak atas dana tersebut, mereka memulai proses pencucian uang untuk menutupi kejahatan dan menariknya secara tunai," kata laporan itu.

Sementara itu, laporan tersebut menyoroti kebangkitan Grup Lazarus yang menjadi terkenal pada tahun 2014 setelah meretas sistem Sony Pictures Entertainment sebagai tanggapan atas rilis film yang mengejek pemimpin puncaknya, Kim Jong-un berjudul The Interview.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0343 seconds (0.1#10.140)