CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia
loading...
A
A
A
CDP Private Cloud dapat meningkatkan kecepatan, skala dan nilai ekonomi cloud-native untuk siklus data yang saling terhubung. Sehingga divisi IT dapat memenuhi semua kebutuhan bisnis.
"Solusi menyediakan layanan analitik data dan machine learning dengan mudah hingga 10 kali lebih cepat dibandingkan solusi manajemen data lawas. Llayanan Cloud juga dapat merespons perubahan-perubahan dalam kebutuhan bisnis dengan lebih agile serta menghilangkan risiko shadow IT," papar Fanly.
Dia menambahkan, shadow IT maksudnya masing-masing divisi di perusahaan membangun keperluan teknologi informasinya sendiri. Sampai pada akhirnya menimbulkan masalah kompleks ke depannya.
"CDP Private Cloud juga memenuhi kebutuhan layanan analitik data dan machine learning. Ini meningkat secara eksponensial melalui arsitektur data hybrid berskala Petabyte yang dapat digunakan secara fleksibel di private cloud dan public cloud," paparnya.
Dengan demikian, lanjut dia, pencapaian ROI bisnis bisa lebih cepat. Dan dukungan terhadap workloads kerja yang lebih penting bisa diprioritaskan sesuai kebutuhan.
Solusi juga mengoptimalkan dan membagi infrastruktur komputasi di seluruh siklus hidup data -streaming, engineering, warehousing dan machine learning. Dengan begitu, meningkatkan efisiensi dan menekan biaya dengan mengurangi kebutuhan infrastruktur komputasi untuk keperluan analitik data dan replikasi data yang tidak perlu bisa dihilangkan.
"Memastikan kebijakan keamanan dan tata kelola bisa diterapkan dengan mudah dan konsisten di hybrid cloud dan multi-cloud, sehingga dapat mengurangi risiko munculnya masalah terkait kepatuhan terhadap regulator dan denda akibat masalah tersebut," tambahnya.
Fanly menuturkan, investasi di platform berbasis open source memastikan inovasi bisa berlangsung cepat dan berkelanjutan. Ini untuk menjawab tantangan bisnis yang terus berkembang pada saat ini dan di masa yang akan datang.
“Infrastruktur cloud-native seperti Kubernetes memberikan fondasi kuat untuk platform analitik data generasi berikutnya,” kata Dirk Peter van Leeuwen, Senior Vice President and General Manager, Asia Pacific, Red Hat.
Pihaknya senang dapat menyediakan solusi container yang sesuai untuk CDP Private Cloud dengan Red Hat OpenShift. Supaya membantu berbagai organisasi/perusahaan mentransformasi data menjadi informasi penting yang lebih jelas dan bisa mereka tindaklanjuti.
Pelanggan di Asia Pasifik memilih Cloud Data Enterprise
Sejak peluncuran CDP pada 2019. Cloudera melihat itu momentum yang kuat untuk penggunaannya di berbagai sektor perusahaan di Asia Pasifik, seperti telekomunikasi, sektor publik, layanan finansial dan manufaktur.
Tina Lusiana, Vice President of Business Intelligence and Analytics, Telkomsel, menilai, platform data Cloudera memungkinkan mereka mendapatkan informasi penting yang sangat berharga mengenai subscriber, jaringan dan bisnis untuk meningkatkan pengalaman subscriber, menghadirkan layanan yang bisa dipersonalisasi dan memengaruhi pengembangan layanan-layanan baru.
"Solusi menyediakan layanan analitik data dan machine learning dengan mudah hingga 10 kali lebih cepat dibandingkan solusi manajemen data lawas. Llayanan Cloud juga dapat merespons perubahan-perubahan dalam kebutuhan bisnis dengan lebih agile serta menghilangkan risiko shadow IT," papar Fanly.
Dia menambahkan, shadow IT maksudnya masing-masing divisi di perusahaan membangun keperluan teknologi informasinya sendiri. Sampai pada akhirnya menimbulkan masalah kompleks ke depannya.
"CDP Private Cloud juga memenuhi kebutuhan layanan analitik data dan machine learning. Ini meningkat secara eksponensial melalui arsitektur data hybrid berskala Petabyte yang dapat digunakan secara fleksibel di private cloud dan public cloud," paparnya.
Dengan demikian, lanjut dia, pencapaian ROI bisnis bisa lebih cepat. Dan dukungan terhadap workloads kerja yang lebih penting bisa diprioritaskan sesuai kebutuhan.
Solusi juga mengoptimalkan dan membagi infrastruktur komputasi di seluruh siklus hidup data -streaming, engineering, warehousing dan machine learning. Dengan begitu, meningkatkan efisiensi dan menekan biaya dengan mengurangi kebutuhan infrastruktur komputasi untuk keperluan analitik data dan replikasi data yang tidak perlu bisa dihilangkan.
"Memastikan kebijakan keamanan dan tata kelola bisa diterapkan dengan mudah dan konsisten di hybrid cloud dan multi-cloud, sehingga dapat mengurangi risiko munculnya masalah terkait kepatuhan terhadap regulator dan denda akibat masalah tersebut," tambahnya.
Fanly menuturkan, investasi di platform berbasis open source memastikan inovasi bisa berlangsung cepat dan berkelanjutan. Ini untuk menjawab tantangan bisnis yang terus berkembang pada saat ini dan di masa yang akan datang.
“Infrastruktur cloud-native seperti Kubernetes memberikan fondasi kuat untuk platform analitik data generasi berikutnya,” kata Dirk Peter van Leeuwen, Senior Vice President and General Manager, Asia Pacific, Red Hat.
Pihaknya senang dapat menyediakan solusi container yang sesuai untuk CDP Private Cloud dengan Red Hat OpenShift. Supaya membantu berbagai organisasi/perusahaan mentransformasi data menjadi informasi penting yang lebih jelas dan bisa mereka tindaklanjuti.
Pelanggan di Asia Pasifik memilih Cloud Data Enterprise
Sejak peluncuran CDP pada 2019. Cloudera melihat itu momentum yang kuat untuk penggunaannya di berbagai sektor perusahaan di Asia Pasifik, seperti telekomunikasi, sektor publik, layanan finansial dan manufaktur.
Tina Lusiana, Vice President of Business Intelligence and Analytics, Telkomsel, menilai, platform data Cloudera memungkinkan mereka mendapatkan informasi penting yang sangat berharga mengenai subscriber, jaringan dan bisnis untuk meningkatkan pengalaman subscriber, menghadirkan layanan yang bisa dipersonalisasi dan memengaruhi pengembangan layanan-layanan baru.