Energi Nuklir Jadi Solusi Data Center Amazon, Google, dan Microsoft yang Rakus Energi!

Sabtu, 02 November 2024 - 07:53 WIB
loading...
Energi Nuklir Jadi Solusi...
Para raksasa teknologi seperti Amazon, Google, dan Microsoft telah memulai langkah mereka dengan berinvestasi di energi nuklir untuk mendukung ambisi AI mereka. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Revolusi kecerdasan buatan (AI) telah memicu lonjakan permintaan energi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Data center, yang menjadi tulang punggung AI, memakan energi dalam jumlah besar. Untuk memenuhi kebutuhan ini dan tetap berkomitmen pada tujuan pengurangan emisi karbon, para raksasa teknologi seperti Amazon, Google, dan Microsoft beralih ke energi nuklir!

Data Center dan AI: Boros Energi?

Data center adalah fasilitas yang menyimpan dan memproses data dalam skala besar. AI, dengan kemampuannya yang semakin canggih, membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang berarti lebih banyak data center dan lebih banyak energi.

Sebuah laporan dari Bain & Company mengungkapkan bahwa data center akan menyumbang 44% pertumbuhan permintaan listrik baru di AS pada 2028. Konsumsi energi global data center bahkan diperkirakan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun ke depan!

Energi Nuklir: Solusi Ramah Lingkungan?

Energi nuklir menghasilkan listrik tanpa emisi karbon, menjadikannya alternatif yang menarik bagi perusahaan teknologi yang ingin mengurangi jejak karbon mereka. Amazon, Google, dan Microsoft telah berjanji untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2040 dan 2030.

Amazon: Investasi Besar-besaran di Reaktor Nuklir

Amazon mengumumkan sejumlah inisiatif energi nuklir yang melibatkan investasi di beberapa reaktor modular kecil (SMR). SMR adalah desain pembangkit listrik tenaga nuklir generasi berikutnya yang jauh lebih kecil dan lebih mudah dikembangkan dibandingkan reaktor tradisional.

Kesepakatan ini dapat menyediakan lebih dari 5.000 megawatt tenaga listrik pada akhir dekade mendatang. "Nuklir adalah sumber energi bebas karbon yang aman yang dapat membantu menggerakkan operasi kami dan memenuhi permintaan pelanggan yang terus bertambah," kata Matt Garman, CEO AWS, dalam sebuah pernyataan.

Amazon juga telah menandatangani perjanjian dengan Talen Energy dan Dominion Energy untuk mendapatkan energi dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan mengembangkan SMR.

Google: Bermitra dengan Kairos Energy

Google mengumumkan perjanjian pembelian tenaga listrik dengan pengembang SMR Kairos Power. Perjanjian ini akan memberikan Google energi nuklir dari "beberapa" reaktor yang diperkirakan akan beroperasi pada 2030.

"Kami percaya bahwa energi nuklir memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan bersih kami dan membantu mewujudkan kemajuan AI," kata Michael Terrell, senior director for energy and climate Google.

Microsoft: Memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang Tidak Aktif

Microsoft berencana untuk mendapatkan tenaga listrik dari sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak aktif yang akan dibuka kembali.

Tren yang Meningkat

OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli listrik dari Helion, sebuah startup energi nuklir. Yann LeCun, kepala AI Meta, juga menekankan perlunya energi nuklir untuk mendukung data center AI.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan dalam Politik Bawa Perubahan Signifikan

Peralihan raksasa teknologi ke energi nuklir menunjukkan beberapa hal:

- Kebutuhan Energi AI yang Sangat Tinggi: AI membutuhkan daya komputasi yang sangat besar, yang berarti kebutuhan energi yang juga sangat besar.

- Komitmen pada Keberlanjutan: Perusahaan teknologi ingin mencapai tujuan keberlanjutan mereka tanpa menghambat perkembangan AI.

- Potensi Energi Nuklir: Energi nuklir dipandang sebagai solusi yang menjanjikan untuk menyediakan energi bersih dalam skala besar.
Di era AI yang semakin berkembang, energi nuklir kembali menjadi sorotan sebagai sumber energi yang bersihdanandal.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Supa: Platform yang...
Supa: Platform yang Menyediakan Akses ke Banyak AI Sekaligus
AI X Tiba-tiba Mengoceh...
AI X Tiba-tiba Mengoceh Soal Genosida Kulit Putih Tanpa Diminta
ChatGPT Diklaim Bisa...
ChatGPT Diklaim Bisa Tebak Pasangan Anda Selingkuh atau Tidak
Ini Bukti Nyata AI Mampu...
Ini Bukti Nyata AI Mampu Menguasai Perasaan Manusia
China Siagakan 42 Dokter...
China Siagakan 42 Dokter untuk Mengobati Penyakit Jiwa Akibat AI
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
Pesawat Jatuh di Rawa...
Pesawat Jatuh di Rawa Penuh Buaya, 5 Orang Selamat usai Bertahan 36 Jam dengan Makan Tepung Singkong
Pemerintah Akan Bentuk...
Pemerintah Akan Bentuk Satgas Nasional AI Terintegrasi
Inovasi AI Diyakini...
Inovasi AI Diyakini Bisa Bawa Dunia Teknologi Semakin Bermanfaat
Rekomendasi
Ukraina Mengaku Kehilangan...
Ukraina Mengaku Kehilangan F-16 Ketiga, Pilot Melontarkan Diri Saat Pesawat Jatuh
Kemunculan Syahrini...
Kemunculan Syahrini di Festival Film Cannes 2025 Dipertanyakan, Netizen: Kenapa Bisa Hadir?
Diterpa Perang, IMF...
Diterpa Perang, IMF Prediksi Ekonomi Pakistan Tetap Tangguh dan Pendapatan Naik Rp1.138 Triliun
Berita Terkini
Kenapa Vaksin TBC M72...
Kenapa Vaksin TBC M72 Bill Gates Diujicoba di Indonesia? Simak Ulasan Lengkapnya
Lebih Dulu Bumi atau...
Lebih Dulu Bumi atau Matahari? Ini Penjelasan Menurut Sains
Usai Memukau Dunia,...
Usai Memukau Dunia, HUAWEI WATCH FIT 4 Series Ramping nan Powerful dengan Fitur Sport Ultra dan ECG Siap Hadir di Indonesia
Terlalu Banyak Pekerjaan...
Terlalu Banyak Pekerjaan Secara Harfiah Bisa Mengubah Otak Anda
Kenapa Tahun 2025 Sangat...
Kenapa Tahun 2025 Sangat Panas? Ternyata Ini Penyebabnya
Supa: Platform yang...
Supa: Platform yang Menyediakan Akses ke Banyak AI Sekaligus
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved