CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

Kamis, 25 Juni 2020 - 19:29 WIB
loading...
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia
CDP Private Cloud dikembangkan untuk hybrid cloud, sehingga perusahaan dapat menghubungkan private cloud yang berada di dalam data center perusahaan (on-premise) dengan public cloud secara mudah. Foto/Muh Iqbal M/SINDOnews/Capture
A A A
JAKARTA - Hadir resmi di Indonesia sejak Agustus 2017, Cloudera, perusahaan Cloud data enterprise , telah diadopsi perusahaan dengan produksi data superbanyak. Sebut saja Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Bank Mandiri, BCA, Bank Mandiri, Citilink , dan kalangan pemerintahan seperti Direktorat Jenderal Pajak . (Baca juga: VMware Dorong Teknologi Mutakhir Tumbuhkan Ekosistem Inovasi Indonesia )

Makin eksis, hari ini, mereka mengumumkan pencapaian tertinggi dalam enterprise data cloud melalui peluncuran Cloudera Data Platform Private Cloud (CDP Private Cloud). Solusi ini dikembangkan untuk hybrid cloud, sehingga perusahaan dapat menghubungkan private cloud yang berada di dalam data center perusahaan (on-premise) dengan public cloud secara mudah dengan keamanan dan tata kelola terintegrasi yang konsisten.

Enterprise data cloud memberikan analitik secara mandiri di lingkungan hybrid cloud dan multi-cloud, memberikan nilai dari edge ke AI. CDP Private Cloud yang didukung Red Hat OpenShift melengkapi visi enterprise data cloud dengan arsitektur hybrid yang kuat berbasis Kubernetes.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

"CDP Private Cloud memisahkan komputasi dan penyimpanan agar infrastruktur private cloud dan public cloud yang diimplementasikan menjadi jauh lebih agile, lebih mudah digunakan dan lebih efisien," kata Mark Micallef, Vice President of Asia Pacific and Japan, Cloudera, dalam video conference di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Dia menjelaskan, setiap perusahaan atau organisasi berskala besar tidak akan pernah luput dari kompetisi. Apalagi di situasi ekonomi dan persaingan global seperti sekarang ini. Untuk itu mereka harus cermat memanfaatkan data yang mereka miliki, mengolahnya menjadi daya saing yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain.

"Ini bukanlah suatu hal yang mudah, karena data tidak akan menjadi semakin kecil. Sebaliknya, data hanya akan menjadi semakin besar dan semakin kompleks," ujar Mark Micallef.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

Lebih lanjut diutarakan, solusi dari Cloudera dalam visi enterprise data Cloud ini membuat pelaku bisnis dapat berstrategi terhadap proses-proses data yang kompleks di berbagai environment cloud, mengatur tata kelola data, dan mengaktifkan analitik multi-fungsi dimana pun data tersimpan.

"Dengan demikian, divisi IT kini dapat menjalankan fungsi analitik di cloud apapun, sehingga bisnis dapat memiliki kecepatan dan agility yang diinginkan dengan keamanan dan tata kelola yang sesuai kebutuhan perusahaan besar,” tutur Mark.

Menurut IDC, agility bisnis menjadi faktor pemicu paling penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan Cloud. Hingga tahun 2021, lebih dari 90% perusahaan di Asia Pasifik akan mengandalkan kombinasi private cloud di dalam data center perusahaan, beberapa public cloud dan platform on-premise untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur mereka.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

Di Indonesia, IDC memprediksi pada 2023, lebih dari 50% investasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) akan digunakan untuk transformasi serta inovasi digital. Artinya naik dari 27% pada 2018.

Saat ini data hadir dalam setiap bentuk yang dapat kita bayangkan, dari data terstruktur dan tak-terstruktur dan dari berbagai transaksi serta media sosial, yang banyak pengguna paling aktifnya di dunia adalah orang-orang Indonesia. "Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus dapat mengolah, menganalisis, dan memanfaatkan pasokan data melimpah ini untuk mempertahankan agility bisnis mereka di tengah situasi yang mudah berubah," timpal Fanly Tanto, Country Manager Cloudera Indonesia.

Dijelaskannya, Cloudera Data Platform Private Cloud diciptakan untuk mengakselerasi transformasi digital yang memanfaatkan kekuatan data melalui platform yang aman. Solusi ini bisa berjalan di Cloud container, dapat diimplementasikan dan ditingkatkan kapasitasnya dengan cepat, efisien, dan simpel," kata Fanly menggaransi.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

Red Hat OpenShift dan CDP Private Cloud bersama-sama membantu menciptakan arsitektur data hybrid-cloud dan multi-cloud yang sangat penting, sehingga berbagai divisi di perusahaan dapat dengan cepat meluncurkan aplikasi-aplikasi penting dan menjalankannya dari mana saja, tanpa mengganggu platform yang sudah ada. Perusahaan-perusahaan kini bisa mengumpulkan, memperkaya, melaporkan, melayani dan membuat pemodelan data enterprise untuk jenis penggunaan bisnis apapun di setiap jenis cloud.

CDP Private Cloud memodernisasi platform data dengan memanfaatkan penyimpanan dan komputasi yang dipisahkan dengan container dan Kubernetes untuk mengakselerasi pencapaian ROI bisnis hingga 10 kali lebih cepat. Proses ini memastikan penanganan beban-beban kerja penting terpenuhi sesuai tingkat layanan yang disepakati atau Service Level Agreement (SLA) mereka dan dapat mewujudkan visi data cloud hybrid yang lebih konsisten.

CDP Private Cloud dapat meningkatkan kecepatan, skala dan nilai ekonomi cloud-native untuk siklus data yang saling terhubung. Sehingga divisi IT dapat memenuhi semua kebutuhan bisnis.

"Solusi menyediakan layanan analitik data dan machine learning dengan mudah hingga 10 kali lebih cepat dibandingkan solusi manajemen data lawas. Llayanan Cloud juga dapat merespons perubahan-perubahan dalam kebutuhan bisnis dengan lebih agile serta menghilangkan risiko shadow IT," papar Fanly.

Dia menambahkan, shadow IT maksudnya masing-masing divisi di perusahaan membangun keperluan teknologi informasinya sendiri. Sampai pada akhirnya menimbulkan masalah kompleks ke depannya.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

"CDP Private Cloud juga memenuhi kebutuhan layanan analitik data dan machine learning. Ini meningkat secara eksponensial melalui arsitektur data hybrid berskala Petabyte yang dapat digunakan secara fleksibel di private cloud dan public cloud," paparnya.

Dengan demikian, lanjut dia, pencapaian ROI bisnis bisa lebih cepat. Dan dukungan terhadap workloads kerja yang lebih penting bisa diprioritaskan sesuai kebutuhan.

Solusi juga mengoptimalkan dan membagi infrastruktur komputasi di seluruh siklus hidup data -streaming, engineering, warehousing dan machine learning. Dengan begitu, meningkatkan efisiensi dan menekan biaya dengan mengurangi kebutuhan infrastruktur komputasi untuk keperluan analitik data dan replikasi data yang tidak perlu bisa dihilangkan.

"Memastikan kebijakan keamanan dan tata kelola bisa diterapkan dengan mudah dan konsisten di hybrid cloud dan multi-cloud, sehingga dapat mengurangi risiko munculnya masalah terkait kepatuhan terhadap regulator dan denda akibat masalah tersebut," tambahnya.
CDP Private Cloud Disambut Baik Industri Besar di Indonesia

Fanly menuturkan, investasi di platform berbasis open source memastikan inovasi bisa berlangsung cepat dan berkelanjutan. Ini untuk menjawab tantangan bisnis yang terus berkembang pada saat ini dan di masa yang akan datang.

“Infrastruktur cloud-native seperti Kubernetes memberikan fondasi kuat untuk platform analitik data generasi berikutnya,” kata Dirk Peter van Leeuwen, Senior Vice President and General Manager, Asia Pacific, Red Hat.

Pihaknya senang dapat menyediakan solusi container yang sesuai untuk CDP Private Cloud dengan Red Hat OpenShift. Supaya membantu berbagai organisasi/perusahaan mentransformasi data menjadi informasi penting yang lebih jelas dan bisa mereka tindaklanjuti.

Pelanggan di Asia Pasifik memilih Cloud Data Enterprise
Sejak peluncuran CDP pada 2019. Cloudera melihat itu momentum yang kuat untuk penggunaannya di berbagai sektor perusahaan di Asia Pasifik, seperti telekomunikasi, sektor publik, layanan finansial dan manufaktur.

Tina Lusiana, Vice President of Business Intelligence and Analytics, Telkomsel, menilai, platform data Cloudera memungkinkan mereka mendapatkan informasi penting yang sangat berharga mengenai subscriber, jaringan dan bisnis untuk meningkatkan pengalaman subscriber, menghadirkan layanan yang bisa dipersonalisasi dan memengaruhi pengembangan layanan-layanan baru.

Enterprise data cloud memungkinkan perusahaan-perusahaan memanfaatkan data yang luar biasa besar di lingkungan hybrid-cloud dan multi-cloud yang aman. Sekaligus mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era yang sangat kompetitif saat ini.

"Banyak alasan kami memilih Cloudera. Misalnya, mereka memiliki tanggap terhadap permasalahan di lapangan agar layanan kami ke pelanggan tetap mulus. Selain itu, solusinya kerap diperbarui dengan fitur-fitur teknologi terkini yang kami butuhkan bagi pelanggan," papar Tina seraya menyebut mereka sudah menggunakan jasa Cloudera sejak enam tahun terakhir.

Sementara itu, Hadidz Aulia, Vice President of Information Technology, PT Citilink, mengatakan, guna mengantisipasi perubahan perilaku konsumen dan guncangan besar yang memengaruhi industri penerbangan, Citilink sudah memulai transformasi digital sejak empat tahun lalu.

Melalui pemanfaatan komputasi cloud dan analitik data demi meningkatkan pengelolaan data, memberikan informasi penting mengenai konsumen yang lebih baik dan mengidentifikasi peluang-peluang layanan baru.

"Dengan memerhatikan inovasi yang berkelanjutan, Cloud Data Enterprise bisa memberikan Citilink kemampuan analitik data yang lebih kuat di lingkungan hybrid cloud guna meningkatkan efisiensi operasional dan meraih daya saing yang lebih besar,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama Gil Genio, Chief Technology and Information Officer and Chief Strategy Officer, Globe Telecom, mengatakan, Cloudera telah memungkinkan persahaan melakukan segmentasi subscriber dengan lebih baik. Manajemen juga dapat mengembangkan layanan berdasarkan informasi penting yang merespon perubahan kebutuhan subscriber.

Dengan visinya yang lengkap, cloud data enterprise memungkinkan perusahaan seperti mereka benar-benar menggunakan data dan fokus pada misi utamanya. Yakni memberdayakan gaya hidup digital masyarakat di Filipina.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3575 seconds (0.1#10.140)