Rodalink Buka Kanal Penjualan Online untuk Mudahkan Konsumen

Minggu, 26 April 2020 - 13:26 WIB
loading...
Rodalink Buka Kanal Penjualan Online untuk Mudahkan Konsumen
Rodalink membuka banyak kanal online untuk memudahkan konsumen membeli sepeda. Bersepeda sendiri menjadi salah satu olahraga yang bisa dilakukan selama PSBB. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Sebagai jaringan toko sepeda di Indonesia, Singapura, dan Malaysia, Rodalink sangat mendukung pemerintah setempat dalam menerapkan peraturan guna memutus rantai penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, pemerintah menggelar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat.

Karena itu, guna kemudahan konsumen, Rodalink mengajurkan konsumen untuk tetap berada di rumah dan hanya bertransaksi secara daring atau online. Perusahaan sepeda asli Indonesia itu menyediakan sejumlah kanal untuk bertansaksi, yaitu WhatsApp, email resmi, menelepon outlet-outlet terdekat, atau website www.rodalink.com. "Rodalink membatasi konsumen yang berkunjung ke toko, mewajibkan untuk mengenakan masker, dan mengharuskan untuk mencuci tangan terlebih dulu sebelum masuk toko," kata Marketing Manager Rodalink Indonesia, Lucky Tantra.

Bersepeda sendiri menjadi salah satu olahraga yang bisa dilakukan selama PSBB. Di Jakarta, Pemprov DKI menyebut, selain membeli kebutuhan pokok, berolahraga secara mandiri di area sekitar tempat tinggal juga masuk dalam pengecualian kegiatan yang dilarang selama pelaksanaan PSBB.

Hal itu tertuang dalam Pasal 13 ayat (3) Peraturan Gubernur No 33 tahun 2020. Aturan serupa juga dikeluarkan oleh Pemprov Jawa Barat terkait PSBB di wilayah Bandung, Bogor, Depok dan Bekasi.

Bersepeda menjadi salah satu olahraga yang bisa dilakukan selama menjalani masa PSBB. Melakukan olahraga menjadi aktivitas penting karena minim aktivitas gerak fisik dan pola makan yang berlebih bisa menyebabkan penyakit dalam tubuh, mulai dari kolestrol, diabetes, obesitas sampai hipertensi dan jantung. Oleh sebab itu, bersepeda yang termasuk kategori olahraga dengan intensitas rendah-sedang masih bisa dilakukan di area komplek perumahan.

Bersepeda juga merupakan salah satu latihan cardio yang utamanya melatih kebugaran jantung dan paru-paru. "Bersepeda sangat dianjurkan untuk orang-orang yang ingin menjaga tubuh akibat PSBB karena bersepeda dapat menjaga hormon di otak seperti endorphin dan dopamine yang memungkinkan mood menjadi lebih stabil," kata Lucky.

Hanya, lanjut dia, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh pesepeda saat bersepeda di tengah pandemik COVID-19. Salah satunya anjuran untuk bersepeda sendirian, alias solo ride. Bersepeda sendirian atau maksimal dengan satu kawan menjadi cara aman untuk menghindarkan masyarakat dari penggunaan transportasi massal.

Lucky mengutarakan, bersepeda sendiri atau beriringan dengan satu kawan dengan tetap menjaga jarak fisik masih sangat mungkin dilakukan. “Yang jelas sebelum bersepeda keluar rumah, Anda harus memastikan kondisi tubuh fit. Imbauan physical distancing juga tetap dilakukan jika memang aktivitas bersepedanya beriringan karena lebih asyik mengajak kawan. Setidaknya jarak aman 10-20 meter dalam satu jalur. Tapi sebaiknya lebih aman lagi bersepeda sendirian saja dulu di sekitar rumah sebagai bentuk social distancing,” sarannya.

Selain itu, untuk menekan risiko penyebaran virus corona sebaiknya menggunakan sepeda milik sendiri. Sebab, jika menggunakan sepeda milik orang lain, kita tidak tahu riwayat penggunaan sepeda tersebut. “Sementara waktu sebaiknya jangan memakai sepeda orang lain, ini tindakan preventif supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Lucky.

Bersepeda dilanjut nongkrong memang asyik, tetapi tentu tidak tepat dilakukan saat-saat ini. Sebisa mungkin tahan diri untuk singgah di tempat umum, lebih baik langsung pulang ke rumah, membersihkan diri, lalu dilanjut dengan aktivitas lain di rumah, nonton film, baca buku favorit atau cek-cek feed menarik di Instagram dan Twitter misalnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0499 seconds (0.1#10.140)