32 Juta Pengguna Google Chrome Terancam Serangan Spyware

Jum'at, 19 Juni 2020 - 12:59 WIB
loading...
32 Juta Pengguna Google...
Ilustrasi Hacker. FOTO/ Ist
A A A
MOUNTAIN VIEW - Upaya serangan spyware ditemukan disejumlah ekstensi Google Chrome yang sudah diunduh sebanyak 32 juta kali.

Hal tersebut diungkap oleh peneliti di Awake Security, mereka menyoroti kegagalan industri teknologi untuk melindungi keamanan browser mereka yang lebih banyak digunakan untuk hal-hal sensitif seperti e-mail, sistem pembayaran dan sebagainya Google mengatakan telah menghapus lebih dari 70 add-on extension berbahaya dari toko Web Chrome resminya setelah diberitahu oleh para peneliti. BACA JUGA - Di Tengah COVID-19, Website ppdb.jakarta.go.id Sulit Diakses saat Jadwal Afirmasi

"Ketika kami diberitahu tentang ekstensi di Web Store yang melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan dan menggunakan insiden tersebut sebagai materi pelatihan untuk meningkatkan analisis manual dan otomatis kami," kata juru bicara Google Scott Westover dilansir dari Reuters, Jumat (19/6/2020). BACA JUGA - Stasiun Luar Angkasa Bakal Sediakan Toilet Baru

Sebagian besar ekstensi gratis dimaksudkan untuk memperingatkan pengguna tentang situs web yang dipertanyakan atau mengonversi file dari satu format ke format lainnya.

Sebagai gantinya, mereka menyedot riwayat penelusuran dan data yang memberikan kredensial untuk akses ke alat bisnis internal.

Salah satu pendiri dan kepala ilmuwan Awake Gary Golomb, mengatakan jika berdasarkan jumlah unduhan, itu adalah serangan dengan jumlah terbanyak melalui Chrome Web Store.

Google menolak untuk membahas lebih lanjut bagaimana spyware baru ini jika dibandingkan dengan serangan sebelumnya, luasnya kerusakan, atau mengapa Google tidak mendeteksi dan menghapus ekstensi buruk sendiri meskipun sebelumnya berjanji untuk mengawasi lebih dekat.

Tidak jelas siapa yang berada di belakang upaya untuk mendistribusikan malware. Awake mengatakan pengembang ekstensi jahat ini memberikan informasi kontak palsu ketika mereka mengirimkan ekstensi ke Google.

Ekstensi yang digunakan untuk mata-mata ini terkait dengan Galcomm, perusahaan web hosting asal Israel. Awake menambahkan pihaknya menemukan lebih dari 15.000 domain Galcomm yang berbahaya atau mencurigakan.

Kepada Reuters, pemilik Galcomm, Moshe Fogel membantah klaim tersebut. "Galcomm tidak terlibat dengan aktivitas jahat apapun," kata Fogel

"Anda bisa mengatakan sebaliknya, kami bekerja sama dengan penegak hukum dan badan keamanan untuk mencegah sebanyak yang kami bisa," tegasnya
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI Labyrinth untuk Cegah Pencurian Data
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Hacker China dan Iran...
Hacker China dan Iran Manfaatkan Chatbot AI Google Gemini untuk Serangan Siber
Pengguna Android Makin...
Pengguna Android Makin Aman, Google Play Protect Langsung Sikat Aplikasi Berbahaya
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
Rekomendasi
Riwayat Pendidikan Danjen...
Riwayat Pendidikan Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995
Siapa Sahabat Baim Wong...
Siapa Sahabat Baim Wong yang Jadi Teman Curhat Paula Verhoeven di Dalam Kamar?
Profil Gurun Arisastra,...
Profil Gurun Arisastra, Kuasa Hukum Menteri Agama yang Pernah Laporkan Dinar Candy
Berita Terkini
Perkuat Identitas dengan...
Perkuat Identitas dengan Tema Retro, LG Mendefinisikan Ulang Pengalaman Konsumen
1 jam yang lalu
7 Cara Mengatasi Ghost...
7 Cara Mengatasi Ghost Touch pada iPhone, Ternyata Mudah!
4 jam yang lalu
iPhone 16 Baru Diluncurkan,...
iPhone 16 Baru Diluncurkan, Pahami Istilah iPhone Inter
5 jam yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Samsung, Wajib Tahu!
6 jam yang lalu
Jepang Kenalkan Rudal...
Jepang Kenalkan Rudal dengan Kecepatan Lebih dari 9.000 Km per-Jam
21 jam yang lalu
Desain 4 Model iPhone...
Desain 4 Model iPhone 17 Bocor, Begini Bentuknya
1 hari yang lalu
Infografis
21 Orang Tewas Akibat...
21 Orang Tewas Akibat Serangan Rudal Balistik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved