Bahaya Selain Pelecehan Seksual, di Metaverse Anak Kecil Bisa Masuk ke Strip Club Virtual

Sabtu, 26 Februari 2022 - 10:01 WIB
loading...
Bahaya Selain Pelecehan Seksual, di Metaverse Anak Kecil Bisa Masuk ke Strip Club Virtual
Pintu masuk ke virtual strip club yang dapat di akses menggunakan aplikasi VRChat. Foto: ist
A A A
AMERIKA - Bahaya di dunia digital Metaverse kembali ditemukan. Lagi-lagi terkait tindakan pelecehan seksual. Temuan ini didapati oleh seorang peneliti dari BBC. Ia menyamar sebagai gadis berusia 13 tahun dan mencoba menjelajahi Metaverse. Hasilnya, ia mendapat ancaman pemerkosaan dari pria dewasa.

Dalam laporannya, peneliti menyebut di Metaverse banyak sekali terjadi pelecehan seksual, penghinaan yang sarat akan tindakan rasisme, serta ancaman pemerkosaan.

Tidak hanya itu, di dunia digital tersebut juga diperlihatkan mainan seks, bahkan kondom.

Temuan ini dibenarkan Andy Burrows dari National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPC), badan perlindungan anak.

Ia menyebut bahwa dunia digital Metaverse merupakan suatu kombinasi risiko yang beracun. Yang mana secara desain, Metaverse telah gagal melindungi penggunanya.



”Sangat luar biasa, anak-anak dihadapkan pada pengalaman yang sama sekali tidak pantas. Benar-benar sangat berbahaya,” kata Burrows, dilansir dari BBC.

”Ini adalah platform yang secara desain berbahaya, karena kelalaian dan kelalaian terus saja terjadi. Para pengembang Metaverse hanya belajar sedikit dari kesalahan. Kami melihat Metaverse diluncurkan tanpa mempertimbangkan keamanan pengguna,” tambahnya.
Metaverse sendiri merupakan dunia digital yang dihadirkan untuk memperkaya pengalaman bermain game.

Metaverse bisa diakses menggunakan headset virtual reality (VR). Saat ini dunia Metaverse lebih luas, tidak hanya untuk bermain game tapi juga bisa untuk konser dan hiburan lainnya.

Metaverse terus dikampanyekan oleh Facebook. Selain tengah mengembangkan headset VR, raksasa teknologi besutan Mark Zuckerberg ini juga mengklaim terus meningkatkan keamanan di sana.

Zuckerberg berpikir Metaverse bisa menjadi masa depan internet, untuk itu Metaverse perlu dikembangkan. Tidak hanya Zuckerberg, di Indonesia sejumlah artis juga mengembangkan Metaverse. Mulai dari Lesti Kejora-Rizky Billar yang menyiapkan Leslar Metaverse juga Raffi Ahmad lewat Rans Metaverse (RansVerse).
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2500 seconds (0.1#10.140)