Latah, Warganet Geram Ada yang Jual NFT Selfie KTP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak masyarakat yang latah terhadap tren non-fungible token (NFT) . Terutama sejak pemuda bernama Ghozali Everyday sukses menjual foto selfie dirinya dalam bentuk NFT hingga belasan miliar rupiah.
Sayangnya, tren ini dimanfaatkan oleh segelintir orang yang tak bertanggung jawab.
Alih-alih ingin menghasilkan cuan seperti Ghozali, ada orang yang menjual puluhan foto selfie KTP (Kartu Tanda Penduduk) di OpenSea, marketplace khusus NFT.
Hal ini lantas ramai dibicarakan di media sosial, khususnya di Twitter. Warganet geram terhadap tingkah laku para manusia tidak bertanggung jawab ini.
”Terkutuk lah orang-orang latah yang menjadikan Opensea jadi tempat sampah. NFT yang harusnya mensejahterakan kreator seni malah dijadiin ladang ‘yang penting cuan’ dengan hal sampah,” ujar akun @cryptofess_
Tweet tersebut juga membagikan foto tangkapan layar akun yang menjual foto KTP di Opensea yang bernama Indonesia Identity Card (KTP) Collection. Tak butuh waktu lama, warganet pun iku geram dengan akun yang menjajakan KTP dalam bentuk NFT di Opensea.
”Indonesia tidak ramah utk seniman. OpenSea dijajah, Trakteer dijajah, musik dibajak, caption puisi dijiplak tanpa kasih sumber, desainer grafis dibayar seikhlasnya, konten kreator sering dipekerjakan di luar pekerjaan resmi,” ujar seorang warganet.
”Ah yes, orang-orang Indonesia dengan segala ke-fomo-annya. Nggak akan pernah siap sama era internet 4.0 yang diidam-idamkan oleh pemerintah,” kata yang lain.
”Udah dibilang apa, rakyat Indonesia itu masih pada kolot, belum siap dengan kemajuan teknologi. Nggak mikirin resiko apa yg terjadi,” sahut warganet lainnya.
”Baru juga terjun di NFT, malah booming si Ghozali jadi orang-orang ngikutin dia, hadeuh,” tutur warganet.
”Astaga orang-orang kok pada kebelet kaya raya seperti Ghozali. Pantes saja NFT dulu hanya orang-orang tertentu yang tau hahaha. Kalau udah dikenal luas orang-orang tren latah pada ikutan,” ujar lainnya.
Menurut pantauan SINDONews, saat ini akun Indonesian Identity Card (KTP) Collection sudah tidak bisa diakses. Kemungkinan akun tersebut telah dihapus oleh pihak Opensea atau pemilik akun itu sendiri.
Sayangnya, tren ini dimanfaatkan oleh segelintir orang yang tak bertanggung jawab.
Alih-alih ingin menghasilkan cuan seperti Ghozali, ada orang yang menjual puluhan foto selfie KTP (Kartu Tanda Penduduk) di OpenSea, marketplace khusus NFT.
Hal ini lantas ramai dibicarakan di media sosial, khususnya di Twitter. Warganet geram terhadap tingkah laku para manusia tidak bertanggung jawab ini.
”Terkutuk lah orang-orang latah yang menjadikan Opensea jadi tempat sampah. NFT yang harusnya mensejahterakan kreator seni malah dijadiin ladang ‘yang penting cuan’ dengan hal sampah,” ujar akun @cryptofess_
Tweet tersebut juga membagikan foto tangkapan layar akun yang menjual foto KTP di Opensea yang bernama Indonesia Identity Card (KTP) Collection. Tak butuh waktu lama, warganet pun iku geram dengan akun yang menjajakan KTP dalam bentuk NFT di Opensea.
”Indonesia tidak ramah utk seniman. OpenSea dijajah, Trakteer dijajah, musik dibajak, caption puisi dijiplak tanpa kasih sumber, desainer grafis dibayar seikhlasnya, konten kreator sering dipekerjakan di luar pekerjaan resmi,” ujar seorang warganet.
”Ah yes, orang-orang Indonesia dengan segala ke-fomo-annya. Nggak akan pernah siap sama era internet 4.0 yang diidam-idamkan oleh pemerintah,” kata yang lain.
”Udah dibilang apa, rakyat Indonesia itu masih pada kolot, belum siap dengan kemajuan teknologi. Nggak mikirin resiko apa yg terjadi,” sahut warganet lainnya.
”Baru juga terjun di NFT, malah booming si Ghozali jadi orang-orang ngikutin dia, hadeuh,” tutur warganet.
”Astaga orang-orang kok pada kebelet kaya raya seperti Ghozali. Pantes saja NFT dulu hanya orang-orang tertentu yang tau hahaha. Kalau udah dikenal luas orang-orang tren latah pada ikutan,” ujar lainnya.
Menurut pantauan SINDONews, saat ini akun Indonesian Identity Card (KTP) Collection sudah tidak bisa diakses. Kemungkinan akun tersebut telah dihapus oleh pihak Opensea atau pemilik akun itu sendiri.
(dan)