Mencoba Kamera Telemacro di Xiaomi 11T, Detail dan Ketajamannya Bikin Terkejut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamera telemacro yang ada di Xiaomi 11T seolah membawa fitur kamera macro di ponsel kelas mid-range naik kelas.
Kamera macro di ponsel memang bukan hal baru. Tapi, seringnya hanya berfungsi sebagai pelengkap atau pemanis fitur. Tidak semua konsumen merasa perlu dan rutin menggunakannya.
Mengapa? Alasannya banyak. Mulai susah mendapatkan fokus, gampang goyang, hingga tidak tajam. Kualitas foto macrojuga tidak istimewa.
Ini wajar, sebab tantangan membuat foto macro memang banyak. Mulai pencahayaan harus baik, ponsel harus stabil, hingga obyek tidak bisa terlalu kecil. Itu pun belum menjamin hasil fotonya fokus dan tajam.
Dukungan Chipset dan Software
Kamera telemcaro di Xiaomi 11T sedikit berbeda. Dari hasil pengujian SINDOnews, kualitasnya sangat baik. Bahkan mungkin salah satu yang terbaik di kelas mid-range.
Bisa jadi ini karena dua hal. Pertama dari hardware kamera Xiaomi 11T yang memang mumpuni. Yakni kombinasi triple rear camera 108MP + 8MP + 5MP.
Kedua, dari chipset Dimensity 1200-Ultra yang jadi motor Xiaomi 11T. Dimensity 1200-Ultra adalah chipset 6 nm yang dikenal powerful. Di Xiaomi 11T, clock speed Dimensity 1200-Ultra dimaksimalkan hingga 3GHz. Juga, memiliki teknologi yang disebut MediaTek Imagiq.
MediaTek Imagiq meramu hardware dan software untuk bisa mendorong kemampuan image signalling processor (ISP) kamera.
Dampaknya, hasil dynamic range foto jadi 40% lebih baik. Gambar lebih jernih. Night Shot lebih cepat. Dan tentu saja berpengaruh pula pada kualitas foto macro.
Tantangan Memotret Foto Macro
Sebelumnya, foto macro di ponsel termasuk fitur yang jarang disentuh SINDOnews. Uniknya, kamera macro Xiaomi 11T justru paling banyak digunakan SINDOnews. Kenapa? Karena kualitasnya cukup konsisten.
Foto alas meja yang bisa terlihat detil hingga ke serat-seratnya. Foto-foto: Sindonews/Danang Arradian
Ketajaman lensa telemacro 5MP f/2.4 di Xiaomi 11T bisa dibilang cukup mengejutkan. Hasilnya detil, tajam, dan cukup jernih. Bahkan, pengguna bisa mendekatkan kamera hingga 3 cm-7 cm ke obyek dan masih tetap fokus.
Tentu saja foto yang di hasilkan tidak otomatis langsung bagus. Memang butuh beberapa percobaan. Mencoba banyak angle, mencoba jarak fokus terbaik, dan mencoba obyek yang berbeda-beda.
Tapi, proses membuat foto macro jauh lebih singkat dan mudah. Sebelumnya, untuk memotret macro yang baik di ponsel kompetitor, SINDOnews harus berusaha keras memotret hingga 6-8 kali hanya untuk mendapatkan 1 hasil foto macro yang fokus dan bagus. Ini jelas melelahkan dan tidak nyaman. Yang membuat orang malas untuk menggunakan kamera macro.
Di Xiaomi 11T, proses itu bisa dipangkas hampir setengahnya. Hanya butuh 2-4 kali memotret, pengguna setidaknya bisa mendapat 1 foto yang fokus dan tajam.
Tentu jangan berharap hasilnya bisa disetarakan dengan lensa macro di DSLR atau mirrorless. Namun, masih sangat layak untuk sekadar dibagikan ke Feed atau Story di Instagram.
Foto macro dinding di sebuah kafe yang berkonsep unfinished.
Karena mengambil foto telemacro di Xiaomi 11T mudah dan cepat, maka SINDOnews pun jadi lebih sering bereksperiman untuk memotret macro di beragam obyek. Bahkan, terkadang obyek-obyek yang tidak menarik justru memberikan hasil yang tidak disangka-sangka. Misalnya tembok dari semen, kelopak bunga, tanah, dan masih banyak lagi.
Xiaomi 11T membawa detail dan perbesaran obyek yang terkadang hasilnya mengejutkan dan tidak disangka-sangka. Rasanya seperti membawa mikroskop di dalam kantong. Kita tidak pernah tahu hasilnya akan seperti apa.
Melihat lensa telemacro di Xiaomi 11T yang hanya menggunakan konfigurasi 5MP f/2.4, maka besar kemungkinan peran Dimensity 1200-Ultra dalam mendorong kemampuan image signalling processor (ISP) di kamera cukup besar.
Patut diingat, untuk menghasilkan foto macro terbaik masih perlu memperhatikan hal-hal seperti waktu pemotretan, kamera yang tidak boleh goyang, arah cahaya, bahkan bantuan cahaya tambahan jika diperlukan.
Yang pasti kamera telemacro di Xiaomi 11T cukup untuk bisa membuat SINDOnews bersenang-senang.
Kamera macro di ponsel memang bukan hal baru. Tapi, seringnya hanya berfungsi sebagai pelengkap atau pemanis fitur. Tidak semua konsumen merasa perlu dan rutin menggunakannya.
Mengapa? Alasannya banyak. Mulai susah mendapatkan fokus, gampang goyang, hingga tidak tajam. Kualitas foto macrojuga tidak istimewa.
Ini wajar, sebab tantangan membuat foto macro memang banyak. Mulai pencahayaan harus baik, ponsel harus stabil, hingga obyek tidak bisa terlalu kecil. Itu pun belum menjamin hasil fotonya fokus dan tajam.
Dukungan Chipset dan Software
Kamera telemcaro di Xiaomi 11T sedikit berbeda. Dari hasil pengujian SINDOnews, kualitasnya sangat baik. Bahkan mungkin salah satu yang terbaik di kelas mid-range.
Bisa jadi ini karena dua hal. Pertama dari hardware kamera Xiaomi 11T yang memang mumpuni. Yakni kombinasi triple rear camera 108MP + 8MP + 5MP.
Kedua, dari chipset Dimensity 1200-Ultra yang jadi motor Xiaomi 11T. Dimensity 1200-Ultra adalah chipset 6 nm yang dikenal powerful. Di Xiaomi 11T, clock speed Dimensity 1200-Ultra dimaksimalkan hingga 3GHz. Juga, memiliki teknologi yang disebut MediaTek Imagiq.
MediaTek Imagiq meramu hardware dan software untuk bisa mendorong kemampuan image signalling processor (ISP) kamera.
Dampaknya, hasil dynamic range foto jadi 40% lebih baik. Gambar lebih jernih. Night Shot lebih cepat. Dan tentu saja berpengaruh pula pada kualitas foto macro.
Tantangan Memotret Foto Macro
Sebelumnya, foto macro di ponsel termasuk fitur yang jarang disentuh SINDOnews. Uniknya, kamera macro Xiaomi 11T justru paling banyak digunakan SINDOnews. Kenapa? Karena kualitasnya cukup konsisten.
Foto alas meja yang bisa terlihat detil hingga ke serat-seratnya. Foto-foto: Sindonews/Danang Arradian
Ketajaman lensa telemacro 5MP f/2.4 di Xiaomi 11T bisa dibilang cukup mengejutkan. Hasilnya detil, tajam, dan cukup jernih. Bahkan, pengguna bisa mendekatkan kamera hingga 3 cm-7 cm ke obyek dan masih tetap fokus.
Tentu saja foto yang di hasilkan tidak otomatis langsung bagus. Memang butuh beberapa percobaan. Mencoba banyak angle, mencoba jarak fokus terbaik, dan mencoba obyek yang berbeda-beda.
Tapi, proses membuat foto macro jauh lebih singkat dan mudah. Sebelumnya, untuk memotret macro yang baik di ponsel kompetitor, SINDOnews harus berusaha keras memotret hingga 6-8 kali hanya untuk mendapatkan 1 hasil foto macro yang fokus dan bagus. Ini jelas melelahkan dan tidak nyaman. Yang membuat orang malas untuk menggunakan kamera macro.
Di Xiaomi 11T, proses itu bisa dipangkas hampir setengahnya. Hanya butuh 2-4 kali memotret, pengguna setidaknya bisa mendapat 1 foto yang fokus dan tajam.
Tentu jangan berharap hasilnya bisa disetarakan dengan lensa macro di DSLR atau mirrorless. Namun, masih sangat layak untuk sekadar dibagikan ke Feed atau Story di Instagram.
Foto macro dinding di sebuah kafe yang berkonsep unfinished.
Karena mengambil foto telemacro di Xiaomi 11T mudah dan cepat, maka SINDOnews pun jadi lebih sering bereksperiman untuk memotret macro di beragam obyek. Bahkan, terkadang obyek-obyek yang tidak menarik justru memberikan hasil yang tidak disangka-sangka. Misalnya tembok dari semen, kelopak bunga, tanah, dan masih banyak lagi.
Xiaomi 11T membawa detail dan perbesaran obyek yang terkadang hasilnya mengejutkan dan tidak disangka-sangka. Rasanya seperti membawa mikroskop di dalam kantong. Kita tidak pernah tahu hasilnya akan seperti apa.
Melihat lensa telemacro di Xiaomi 11T yang hanya menggunakan konfigurasi 5MP f/2.4, maka besar kemungkinan peran Dimensity 1200-Ultra dalam mendorong kemampuan image signalling processor (ISP) di kamera cukup besar.
Patut diingat, untuk menghasilkan foto macro terbaik masih perlu memperhatikan hal-hal seperti waktu pemotretan, kamera yang tidak boleh goyang, arah cahaya, bahkan bantuan cahaya tambahan jika diperlukan.
Yang pasti kamera telemacro di Xiaomi 11T cukup untuk bisa membuat SINDOnews bersenang-senang.
(dan)