TikTok, Snapchat, dan YouTube Dicecar Parlemen AS Soal Keamanan Pengguna Remaja
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - TikTok, Snapchat, YouTube, serta semua platform media sosial yang populer di kalangan remaja mendapat rentetan pertanyaan dari anggota parlemen AS.
Dikutip Washington Post, Kamis (28/10), para senator AS ingin perusahaan teknologi membuat lebih banyak aksi untuk melindungi anak-anak secara online.
Masalah ini mencuat dalam beberapa pekan terakhir karena puluhan ribu halaman dokumen internal Facebook telah diungkapkan oleh whistle blower.
Eksekutif dari ketiga perusahaan mengatakan akan berkomitmen untuk berbagi penelitian internal tentang bagaimana produk mereka memengaruhi anak-anak.
Ini adalah pertama kalinya TikTok dan Snap (perusahaan induk Snapchat), bersaksi di depan badan legislatif.
Sebaliknya, perwakilan Facebook telah bersaksi 30 kali dalam empat tahun terakhir, dan eksekutif Twitter termasuk CEO Jack Dorsey telah bersaksi di Capitol Hill sebanyak 18 kali.
Sidang yang diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh Senator Richard Blumenthal (D-Conn.) di depan panel perlindungan konsumen Komite Perdagangan Senat, membahas bagaimana data anak-anak dilindungi secara online.
Fitur seperti putar otomatis dan “suka” tidak luput dari bahasan, disebut memengaruhi pengalaman remaja. Selain itu, yang disoroti adalah upaya perusahaan menyeleksi situs mereka dari perilaku berbahaya termasuk bullying dan penjualan narkoba.
Tidak jelas persis data apa yang disetujui perusahaan untuk diungkapkan dan apakah mereka akan mengungkapkan penelitian baru yang mereka lakukan atau tidak.
Dikutip Washington Post, Kamis (28/10), para senator AS ingin perusahaan teknologi membuat lebih banyak aksi untuk melindungi anak-anak secara online.
Masalah ini mencuat dalam beberapa pekan terakhir karena puluhan ribu halaman dokumen internal Facebook telah diungkapkan oleh whistle blower.
Eksekutif dari ketiga perusahaan mengatakan akan berkomitmen untuk berbagi penelitian internal tentang bagaimana produk mereka memengaruhi anak-anak.
Ini adalah pertama kalinya TikTok dan Snap (perusahaan induk Snapchat), bersaksi di depan badan legislatif.
Sebaliknya, perwakilan Facebook telah bersaksi 30 kali dalam empat tahun terakhir, dan eksekutif Twitter termasuk CEO Jack Dorsey telah bersaksi di Capitol Hill sebanyak 18 kali.
Sidang yang diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh Senator Richard Blumenthal (D-Conn.) di depan panel perlindungan konsumen Komite Perdagangan Senat, membahas bagaimana data anak-anak dilindungi secara online.
Fitur seperti putar otomatis dan “suka” tidak luput dari bahasan, disebut memengaruhi pengalaman remaja. Selain itu, yang disoroti adalah upaya perusahaan menyeleksi situs mereka dari perilaku berbahaya termasuk bullying dan penjualan narkoba.
Tidak jelas persis data apa yang disetujui perusahaan untuk diungkapkan dan apakah mereka akan mengungkapkan penelitian baru yang mereka lakukan atau tidak.
(dan)