Cara Cerdas Trader Pemula Survive di Era Digital 4.0

Kamis, 07 Oktober 2021 - 12:44 WIB
loading...
A A A
entunya ini lebih mengarah ke spekulasi tanpa sebab. Ini mengakibatkan pola pikir dimana kalau trading yang dipikirkan adalah keuntungan tanpa memikirkan resiko, dan juga mentalitas dimana modal kecil bisa dijadikan keuntungan besar menggunakan leverage dan margin trading tanpa mengerti resiko yang diambil.

3. Agresif berlebihan

Trading secara agresif adalah kondisi dimana trader merasakan adanya kewajiban untuk trading walaupun situasi pasar sedang dalam keadaan yang tidak optimal.

Hal ini biasanya dipicu karena ada perasaan Fear Of Missing Out dan mengakibatkan kondisi dimana trading dilakukan secara berlebihan, bahkan mengejar pergerakan pasar yang sudah berjalan dimana ini juga menambah resiko pada suatu posisi.

Ini bisa disebut sebagai OverTrading dan memiliki dampak yang sangat merusak terhadap mentalitas kita dalam trading dan membuat semua rencana trading ataupun pattern kita dalam trading terganggu.

4. Over analyzed

Over Analysis yang berujung pada overthinking adalah kesalahan berikutnya dan ini adalah dampak dari analisis yang berlebihan dalam memikirkan suatu trade, biasanya ini akan timbul setelah rugi dalam beberapa trade secara berturut turut.

5. Kurang bertanggung jawab

Kesalahan selanjutnya adalah tidak bisa menerima hasil trading apabila rugi dan tidak menghargai keuntungan yang diperoleh apabila suatu trader berhasil. Ini memiliki ikatan erat dengan disiplin seorang trader, terutama dalam hal tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Sindrome ini akan membuat trader yang rugi merasa kerugian itu bukanlah tanggung jawabnya tetapi akan menyalahkan pihak lain. Disinilah konsep merasa ditipu oleh market dan broker muncul, sebenarnya ini disebabkan oleh kurangnya manajemen resiko dan trade planning yang baik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2670 seconds (0.1#10.140)