JaWAra Jadi Jurus Jitu Dorong Generasi Muda Berantas Hoaks
loading...
A
A
A
JAKARTA - WhatsApp, ICT Watch dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menggelar program bagi kaum muda yang bertujuan untuk melawan hoaks di Tanah Air.
Program yang diberi nama JaWAra Internet Sehat ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan generasi muda mengatasi masalah soal hoaks, khususnya di pelosok Indonesia. BACA JUGA - 2,6 Juta Konten Negatif Diblokir Kominfo, Setengahnya Ternyata Pornografi
Sebanyak 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi didapuk menjadi agen perubahan melalui JaWAra Internet Sehat.
Gerakan pemuda nasional untuk melawan misinformasi ini dimulai sejak Agustus dengan dukungan dari ICT Watch, Kominfo, dan WhatsApp.
Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati, mengatakan bahwa hoaks punya pengaruh terhadap ketahanan digital nasional.
"Kalau kami Kominfo di pusat, betul-betul terbantu dengan JaWAra ini karena ada hal-hal yang di bawah, itu lebih mudah ditembus oleh orang yang memang asli dari sana," kata Devie saat konferensi pers virtual, Selasa (5/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia Esther Samboh menambahkan, sebagai platform mereka juga turut bertanggung jawab dalam mengatasi pandemi misinformasi, keamanan digital, dan isu privasi.
"Kami sebagai platform digital ada tanggung jawab juga sebagai pemangku kepentingan. Kami tidak hanya berikan platform, tapi, juga cara belajar lebih lanjut tentang platform yang sudah kami sediakan," tuturnya.
Program yang diberi nama JaWAra Internet Sehat ini merupakan salah satu upaya untuk menggerakkan generasi muda mengatasi masalah soal hoaks, khususnya di pelosok Indonesia. BACA JUGA - 2,6 Juta Konten Negatif Diblokir Kominfo, Setengahnya Ternyata Pornografi
Sebanyak 60 aktivis pemuda dari 28 provinsi didapuk menjadi agen perubahan melalui JaWAra Internet Sehat.
Gerakan pemuda nasional untuk melawan misinformasi ini dimulai sejak Agustus dengan dukungan dari ICT Watch, Kominfo, dan WhatsApp.
Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati, mengatakan bahwa hoaks punya pengaruh terhadap ketahanan digital nasional.
"Kalau kami Kominfo di pusat, betul-betul terbantu dengan JaWAra ini karena ada hal-hal yang di bawah, itu lebih mudah ditembus oleh orang yang memang asli dari sana," kata Devie saat konferensi pers virtual, Selasa (5/10/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia Esther Samboh menambahkan, sebagai platform mereka juga turut bertanggung jawab dalam mengatasi pandemi misinformasi, keamanan digital, dan isu privasi.
"Kami sebagai platform digital ada tanggung jawab juga sebagai pemangku kepentingan. Kami tidak hanya berikan platform, tapi, juga cara belajar lebih lanjut tentang platform yang sudah kami sediakan," tuturnya.
(wbs)