Spesifikasi Lengkap Tablet Xiaomi Pad 5 yang Bikin Penasaran
loading...
Di kuartal kedua 2021, IDC menyebut bahwa pengapalan tablet di seluruh dunia naik tipis. Foto: dok Xiaomi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 melahirkan kebutuhan baru akan perangkat yang praktis untuk melakukan kegiatan produktif maupun hiburan. Disinilah Xiaomi Pad 5 mencoba mengambil posisi.
Di kuartal kedua 2021, IDC menyebut bahwa pengapalan tablet di seluruh dunia naik tipis. Yakni 4,2 persen dibandingkan tahun lalu. Tepatnya, di angka 40,5 juta unit.
Analis senior IDC Anuroopa Nataraj menilai, tiba-tiba tablet dibutuhkan untuk pasar edukasi/pendidikan. ”Pembelajaran online menjadi solusi ketika anak-anak tidak bisa bersekolah offline (tatap muka),” ungkapnya.
Soal ini, negara maju dan negara berkembang punya pendekatan berbeda. ”Negara seperti Amerika, Kanada, dan Eropa memilih Chromebooks. Sedangkan negara-negara berkembang menggunakan tablet,” beber Anuroopa.
Dibandingkan laptop, tablet memang menawarkan lebih banyak benefit bagi siswa/pelajar.
Pertama, karena fungsi tablet yang hybrid. ”Yakni, bisa melakukan fungsi produktif ala laptop, juga bisa menjadi smartphone,” ujar Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
Tablet bisa digunakan untuk video call Zoom dan Google Meet, bisa juga dipakai untuk mengetik lewat keyboard eksternal, dan lebih mudah/praktis dijadikan sebagai alat belajar untuk menonton video, atau mengakses berbagai aplikasi belajar seperti Ruangguru dan lainnya.
Dan tentu saja, setelah belajar, tablet bisa digunakan sebagai perangkat hiburan untuk mengusir bosan di rumah selama pandemi. Entah itu bermain game atau menonton streaming.
Data dari We Are Social menunjukkan bahwa dari 18,5% masyarakat Indonesia yang memiliki tablet, 11,1% diantaranya menggunakan perangkat tersebut untuk bermain game.
Meski demikian, Alvin mengatakan bahwa tidak banyak pilihan tablet di Indonesia yang memberi value terbaik. Entah itu terlalu mahal, atau terlalu “low end”. Disinilah Xiaomi Indonesia melihat kesempatan lewat Xiaomi Pad 5 .
Di kuartal kedua 2021, IDC menyebut bahwa pengapalan tablet di seluruh dunia naik tipis. Yakni 4,2 persen dibandingkan tahun lalu. Tepatnya, di angka 40,5 juta unit.
Analis senior IDC Anuroopa Nataraj menilai, tiba-tiba tablet dibutuhkan untuk pasar edukasi/pendidikan. ”Pembelajaran online menjadi solusi ketika anak-anak tidak bisa bersekolah offline (tatap muka),” ungkapnya.
Soal ini, negara maju dan negara berkembang punya pendekatan berbeda. ”Negara seperti Amerika, Kanada, dan Eropa memilih Chromebooks. Sedangkan negara-negara berkembang menggunakan tablet,” beber Anuroopa.
Dibandingkan laptop, tablet memang menawarkan lebih banyak benefit bagi siswa/pelajar.
Pertama, karena fungsi tablet yang hybrid. ”Yakni, bisa melakukan fungsi produktif ala laptop, juga bisa menjadi smartphone,” ujar Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse.
Tablet bisa digunakan untuk video call Zoom dan Google Meet, bisa juga dipakai untuk mengetik lewat keyboard eksternal, dan lebih mudah/praktis dijadikan sebagai alat belajar untuk menonton video, atau mengakses berbagai aplikasi belajar seperti Ruangguru dan lainnya.
Dan tentu saja, setelah belajar, tablet bisa digunakan sebagai perangkat hiburan untuk mengusir bosan di rumah selama pandemi. Entah itu bermain game atau menonton streaming.
Data dari We Are Social menunjukkan bahwa dari 18,5% masyarakat Indonesia yang memiliki tablet, 11,1% diantaranya menggunakan perangkat tersebut untuk bermain game.
Meski demikian, Alvin mengatakan bahwa tidak banyak pilihan tablet di Indonesia yang memberi value terbaik. Entah itu terlalu mahal, atau terlalu “low end”. Disinilah Xiaomi Indonesia melihat kesempatan lewat Xiaomi Pad 5 .
Lihat Juga :
