Picu Kontroversi, Apple Tunda Peluncuran Fitur Perlindungan Anak

Selasa, 07 September 2021 - 10:28 WIB
loading...
Picu Kontroversi, Apple...
Apple telah mengumumkan kehadiran fitur ini bulan lalu. Namun tak lama setelah pengumuman, banyak pihak yang memprotes. Foto: ist
A A A
CUPERTINO - Apple menunda fitur perlindungan anak milik mereka setelah menimbulkan kontroversi.

Diketahui sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan kehadiran fitur itu di bulan lalu. Namun tak lama setelah pengumuman, banyak pihak yang memprotes.


Salah satu fitur yang di protes adalah pemindaian foto pengguna untuk Child Sexual Abuse Material (CSAM) disebut bisa mengurangi privasi pengguna. Perubahan direncanakan untuk diluncurkan pada akhir 2021 ini.

"Bulan lalu kami mengumumkan rencana untuk fitur yang dimaksudkan untuk membantu melindungi anak-anak dari predator yang menggunakan alat komunikasi untuk merekrut dan mengeksploitasi mereka, dan membatasi penyebaran CSAM,” kata Apple dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Verge, Selasa (7/9).

"Berdasarkan feedback dari pelanggan, kelompok advokasi, peneliti, dan lainnya, kami telah memutuskan untuk mengambil waktu tambahan selama beberapa bulan mendatang untuk mengumpulkan masukan dan melakukan perbaikan sebelum merilis fitur keselamatan anak yang sangat penting ini.” sambung pernyataan tersebut.

Dalam keterangan Apple, ada tiga perubahan besar. Satu adalah pada Search dan Siri yang menunjuk sumber daya mencegah CSAM jika pengguna mencari informasi terkait.

Kedua, ada perubahan yang berada di bawah pengawasan lebih signifikan. Seseorang akan memperingatkan orang tua saat anak-anak mereka menerima atau mengirim foto eksplisit secara seksual serta mengaburkan gambar untuk anak-anak.

Lainnya adalah memindai gambar yang disimpan di iCloud untuk CSAM dan melaporkannya ke moderator Apple. Setelah itu merujuk laporan ke National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC).

Apple menjelaskan lebih rinci mengenai pemindaian foto di iCloud dan tidak melemahkan privasi para pengguna.

Singkatnya, sistem hanya akan memindai foto yang disimpan di iCloud perangkat iOS dan akan menilai foto itu bersama basis data hash gambar CSAS dan diketahui NCMEC serta organisasi keselamatan anak lain.

Namun, banyak pakar privasi dan keamanan yang kontra dan mengkritik perusahaan untuk sistem baru tersebut.

Mereka beralasan bahwa itu bisa menciptakan sistem pengawasan di perangkat dan melanggar kepercayaan yang diberikan pengguna kepada Apple untuk melindungi privasi di perangkat.


Salah satuny Electronic Frontier Foundation, yang pada 5 Agustus dalam pernyataannya menyebutkan, meskipun sistem baru dimaksudkan untuk hal baik, namun akan melanggar janji kunci enkripsi dan membuka pintu pada pelanggaran yang lebih luas.

"Apple mengkompromikan telepon yang Anda dan saya miliki serta operasinya. Tanpa ada diantara kita yang memiliki suara atas masalah ini," jelas Ben Thompson dari Stratechery.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1170 seconds (0.1#10.140)