Cara Kerja Tes PCR yang Sukses Bikin Banyak Orang Deg-degan Tunggu Hasilnya

Senin, 16 Agustus 2021 - 19:30 WIB
loading...
Cara Kerja Tes PCR yang Sukses Bikin Banyak Orang Deg-degan Tunggu Hasilnya
Dengan teknologi ekstraktor otomatis, hasil swab test PCR Covid-19 di RS Premier Surabaya ini bisa diketahui hanya dalam waktu satu hari. Foto/DOK.SINDONEWS.Com
A A A
JAKARTA - Cara kerja tes PCR diminta oleh Presiden Joko Widodo bisa lebih cepat lagi dari biasanya. Diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021) lalu meminta agar hasil tes polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab Covid-19 bisa dikeluarkan hasilnya dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam.

Sebelumnya masyarakat banyak memang kerap dibikin deg-degan menunggu hasil tes PCR. Pasalnya hasil yang didapat membutuhkan waktu yang cukup lama. Paling cepat hasil tes PCR diketahui tiga hari setelah sampel tes diambil dan paling lama bisa mencapai 10-15 hari.

Pertanyannya apakah cara kerja PCR memang membutuhkan waktu yang lama. Mungkinkah cara kerjanya bisa dibuat lebih cepat lagi agar keinginan Presiden Joko Widodo bisa dipenuhi?

Proses cara kerja PCR diketahui terdiri dari beberapa tahapan. Tentunya tahapan pertama adalah pengambilan sampel untuk tes PCR. Umumnya hal ini sudah sangat diketahui oleh masyarakat banyak karena sampai saat ini sudah banyak masyarakat yang melakukannya.



Mereka yang akan melakukan tes PCR biasanya harus menjalani tes usap. Diketahui tes usap bisa dilakukan pada hidung, saluran antara hidung dan tenggorokan (nasofaring), atau saluran antara mulut dan tenggorokan (orofaring).

Selain dengan tes usap, sampel untuk tes PCR juga bisa diambil dari darah, urine, atau cairan serebrospinal. Hal ini akan disesuaikan dengan jenis penyakit yang ingin dideteksi melalui tes PCR.

Cara Kerja Tes PCR yang Sukses Bikin Banyak Orang Deg-degan Tunggu Hasilnya


Dokter dan tim medis akan memberikan arahan dan melakukan prosedur pengambilan sampel sesuai kebutuhan pemeriksaan. Jika sampel yang dibutuhkan adalah sampel darah, akan dilakukan pengambilan darah melalui pembuluh darah menggunakan jarum khusus.

Jika yang dibutuhkan adalah sampel urine, pasien akan diminta mengumpulkan urine pada tabung khusus, untuk selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Khusus untuk pengambilan sampel cairan serebrospinal, dokter akan melakukan prosedur lumbal pungsi.

Setelah proses pengambilan sampel selesai, akan dilakukan pengiriman sampel untuk selanjutnya diproses dan dibaca oleh alat PCR. Jika pengambilan sampel dilakukan dengan swab test, setelah proses pengambilan sampel lendir, dokter akan memasukkan alat swab ke tabung plastik, kemudian menutup rapat tabung plastik tersebut.

Tabung plastik ini akan dimasukkan ke tabung khusus limbah berbahaya (biohazard) dan dibawa ke laboratorium untuk selanjutnya diolah dan dimasukkan ke alat PCR untuk mendapatkan hasil.



Tes PCR melibatkan 3 proses, mulai dari pengambilan sampel, ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi atau penggandaan materi genetik, dan pembacaan hasil. Pada pemeriksaan ini, biasanya akan dicantumkan nilai CT value.

Hasil tes PCR akan menunjukkan positif atau negatif. Hasil positif berarti pasien terkonfirmasi menderita penyakit tersebut. Sebaliknya, hasil negatif berarti pasien tidak menderita penyakit tersebut.

Cara Kerja Tes PCR yang Sukses Bikin Banyak Orang Deg-degan Tunggu Hasilnya


Meski demikian, pada sebagian kasus, tes PCR bisa menampilkan hasil positif palsu atau negatif palsu. Positif palsu artinya hasil tes menunjukkan positif, padahal sebenarnya negatif. Sedangkan negatif palsu adalah kebalikannya, menunjukkan negatif padahal sebenarnya positif.

Sebagai contoh, hasil positif palsu pada Covid-19 artinya seseorang yang telah menjalani tes PCR dianggap positif menderita COVID-19, padahal ia tidak terinfeksi virus SARS-CoV-2. Sebaliknya, hasil negatif palsu menyatakan seseorang yang telah menjalani tes PCR tidak menderita COVID-19, padahal justru ia terinfeksi virus SARS-CoV-2.



Sejatinya cara kerja PCR memang tidak membutuhkan waktu yang superlama. Keinginan Presiden Joko Widodo agar hasilnya bisa diketahui 1x24 jam memang memungkinkan. Hanya saja perlu diketahui untuk mengetahui hasil pemeriksaan PCR dibutuhkan kapasitas laboratorium yang cukup.

Saat ini pengujian hasil tes PCR sangat lama karenakapasitas laboratorium yang dinilai masih belum mencukupi. Keterbatasan ini tidak bisa dipaksakan, karena itulah hasil uji memakan waktu lebih lama. Apalagi saat ini masyarakat yang mengikuti tes PCR terus bertambah besar. Hal ini yang membuat pengujian hasil tes jadi terkesan lama.

Memang, setiap hari setiap laboratorium tentu memiliki target penyelesaian uji PCR. Namun, terkadang ada berbagai kondisi yang mengakibatkan petugas tidak berhasil memenuhi target uji, sehingga mau tidak mau harus menunggu lebih lama dari waktu sebenarnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2457 seconds (0.1#10.140)