Roket Elon Musk yang Bikin Perjalanan Luar Angkasa Seksi Lagi

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 16:30 WIB
loading...
Roket Elon Musk yang...
Elon Musk bersama SpaceX telah membuat dua roket luar angkasa yang fenomenal Falcon dan Starship. Di foto Elon Musk berpose dengan roket Falcon. Foto/NY Times.
A A A
JAKARTA - Roket Elon Muskjadisalah satu katalis yang membuat perjalanan luar angkasa kembali seksi. Perjalanan Elon Musk membangun roket luar angkasa melalui perusahaan SpaceX justru akan jadi perjalanan yang historis karena sejak awal dia memang bercita-cita membawa banyak orang ke planet Mars.

Bagi Elon Musk cita-cita itu hampir sedikit lagi terwujud pada tanggal 7 Agustus lalu. Saat itu dia melihat langsung roket baru SpaceX, Starship, yang dia bangun berhasil terpasang sempurna. Artinya tinggal selangkah lagi roket itu mampu membawa para astronot mendarat di Planet Mars atau akrab dijuluki, Planet Merah.

Senyum Elon Musk semakin lebar karena roket tersebut masuk dalam catatan dunia sebagai roket terbesar yang pernah ada di dunia. Dengan tinggi yang mencapai 120 meter, roket Starship itu menjulang lebih tinggi dibanding Patung Liberty.



Hanya saja catatan prestisius itu akan sia-sia jika memang roket tersebut gagal mendaratkan astronot ke Planet Mars. Minimal ke Bulan seperti yang ditugaskan badan antariksa Amerika Serikat kepada SpaceX dalam proyek triliunan rupiah bernama Project Artemis.

Tentu Elon Musk tidak akan pernah puas jika SpaceX hanya dikenal sebagai perusahaan luar angkasa yang cuma mampu membuat roket yang hanya bisa membawa astronot ke stasiun ruang angkasa internasional atau International Space Station (ISS). Ya, saat itu pada 30 Mei 2020, roket buatan SpaceX bernama Falcon 9 untuk pertama kalinya sukses membawa dua orang astronot ke ISS.

Roket Elon Musk yang Bikin Perjalanan Luar Angkasa Seksi Lagi


Elon Musk pasti paham betul betapa sulitnya membuat roket guna mencapai ISS. Sejak pertama kali membangun SpaceX (Space Exploration Technologies Corporation) pada 2002, Elon Musk memang bercita-cita menjadikan perusahaan itu sebagai perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat.

Seperti saat dia membangun mobil listrik Tesla yang kala itu belum diminati masyarakat, Elon Musk melihat peluang transportasi luar angkasa Amerika Serikat sangat menggiurkan. Pasalnya sejak 2011, NASA tidak pernah lagi membuat roket untuk mengantarkan astronot mereka bertugas di luar angkasa. Alih-alih mereka menggunakan pesawat ruang angkasa dari negara lain. Misalnya Soyuz, roket buatan Rusia.

Dari situlah Elon Musk melihat adanya peluang untuk memaksimalkan jasa transportasi luar angkasa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)