Telanjangi Ribuan Foto Wanita dengan Deepfake, Situs Ini Jadi Kontroversi

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 07:00 WIB
loading...
A A A
Situs tersebut bahkan mencantumkan disclaimer bahwa teknologi yang mereka gunakan merupakang pengembangan jutaan titik data dan penelitian bertahun-tahun. Termasuk pelatihan model AI selama berbulan-bulan.

"Situs ini dibangun dengan menghabiskan banyak waktu dan uang," tulis situs terlarang itu.



Sementara Roy Azoulay, pendiri dan CEO Serelay, situs validasi data dan foto mengatakan bahwa teknologi rekayasa gambar yang dilakukan situs tersebut sebenarnya sangat mudah ditemukan. Teknologi Deepfake itu beredar di dunia maya dengan berbagai niatan.Beberapa aplikasi yang ada di ponsel pintar bahkan banyak ditemukan. Contohnya seperti MyHeritagedan lain-lain.

Dia mengatakan semula teknologi Deepfake banyak menyerang selebriti dunia. Rekayasa dilakukan tidak hanya pada gambar tapi juga video. Deepfake mengganti wajah pemeran film dewasa dengan wajah selebriti yang dikenal masyarakat dunia.

Hanya saja saat ini trennya berubah dimana objeknya kini menyerang orang-orang awam yang hanya dikenal oleh pengguna teknologi itu. Dia mengatakan solusi harus datang dari pemerintah atau moderasi oleh situs-situs seperti Google, Facebook, Twitter dan Telegram.

Melansir dari The Guardian, Deepfake adalah sebutan populer untuk penerapan teknologi yang memetakan wajah seseorang ke cuplikan orang lain.



Deepfake sendiri termasuk salah satu bentuk kecerdasan buatan yang memiliki algoritma deep learning atau pembelajaran mendalam. Metode untuk membuat deepfakes yang umum adalah penggunaan jaringan deep neural yang melibatkan auto encoder untuk teknik pertukaran wajah.

Auto encoder adalah program deep learning AI yang bertugas mempelajari klip video untuk memahami seperti apa orang itu dari berbagai sudut dan kondisi lingkungan. Dalam pembuatan deepfakes video yang diperlukan hanyalah kumpulan video atau gambar target dan video yang ingin dijadikan dasar deepfake.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2783 seconds (0.1#10.140)