Jangan Keliru, Ini Perbedaan Laptop Merah Putih dan Laptop Kemendikbudristek

Senin, 02 Agustus 2021 - 08:23 WIB
loading...
A A A
Beberapa perusahaan yang lolos sertifikasi TKDN di e-katalog LKPP, antara lain PT Acer Indonesia (Acer), PT Tera Data Indonusa (Axioo), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrex).

Laptop Merah Putih
Laptop Merah Putih adalah penamaan yang diberikan kepada laptop yang akan diproduksi oleh konsorsium perguruan tinggi bersama industri dalam negeri. Proyektersebut merupakan kelanjutan tablet bermerek Dikti Edu berkolaborasi dengan ITB. Dikti Edu adalah tablet berisikan 300 e-modul untuk 5 prodi. Ditujukan bagi mahasiswa di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang tidak terjangkau internet (blank spot) dan kurang mampu. Saat ini 3.000 tablet Dikti Edu sudah digunakan di Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.

Laptop Merah Putih masih dalam proses riset oleh ITB, UGM dan ITS. Kampus-kampus itu bekerja sama dengan enam perusahaan penyedia yang dipilih pemerintah untuk membeli laptop ini.

Keenam perusahaan tersebut dipilih berdasarkan asesmen Kementerian Perindustrian sudah memenuhi kualifikasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Antara lain PT Zyrexindo Mandiri Buana, PT Tera Data Indonesia, PT Supertone, PT Evercoss Technology Indonesia, PT Bangga Teknologi Indonesia, dan Acer Manufacturing Indonesia.

Tentu saja, karena sudah mengantongi TKDN tinggi, secara otomatis keenam perusahaan juga telah terdaftar dalam Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Dan pemerintah daerah di dorong untuk membeli laptop buatan 6 perusahaan penyedia itu melalui e-Katalog.

Terkait harga, laptop Merah Putih akan dibanderol dengan harga beragam bergantung tipe. Mulai Rp5 juta hingga Rp 7,5 juta per unit.

Rencananya laptop lokal ini akan dipasarkan pada 2022. Namun, produksinya akan mulai dilakukan tahun ini sebanyak 10.000 unit.

Sebenarnya apa maksud pemerintah membuat laptop Merah Putih? Ini bagian dari rencana jangka panjang untuk membuat produk TIK buatan industri dalam negeri semakin berkembang.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa pihaknya terus mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) agar dapat memberikan multiplier effect yang luas bagi perekonomian nasional. Termasuk menggairahkan usaha sektor komponen pendukungnya sehingga memperkuat struktur industri manufaktur di tanah air.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2258 seconds (0.1#10.140)