Memakai POCO M3 Pro 5G di Jaringan 5G Telkomsel, Apa Dampaknya dalam Keseharian?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebagai ponsel 5G dengan banderol harga paling terjangkau, POCO M3 Pro punya andil besar dalam perkembangan jaringan 5G di Indonesia. Tapi, pertanyaannya jaringan 5G itu bisa digunakan untuk apa?
Dengan banderol Rp2.599.000 (4GB+64GB) dan Rp2.899.000 (6GB+128GB), artinya masyarakat memiliki opsi yang sangat terjangkau terhadap ponsel 5G. Sudah ada di kelas “entry level”. Ini jelas kemajuan pesat. Sebab, setahun lalu ponsel 5G masih di kelas flagship. Yang mahal.
Untuk apa sebenarnya jaringan 5G ini? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bahwa jaringan 5G akan menjadi game changer terhadap transformasi digital. Dampak jaringan 5G, menurut Erick akan dirasakan oleh pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat.
Oke, tidak perlu terlalu muluk untuk mengaitkan jaringan 5G ke virtual reality, cloud gaming, internet of things, atau istilah-istilah teknologi keren lainnya. Justru pertanyaan sederhananya adalah seberapa penting jaringan 5G Telkomsel di POCO M3 Pro dalam keseharian?
Soal Kecepatan dan Latensi
Untuk sementara, mendefinisikan jaringan 5G cukup perlu ingat dua hal ini: kecepatan tinggi dan latensi rendah. Kecepatan jaringan 5G milik Telkomsel bisa 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan jaringan 4G LTE.
Adapun latensi adalah jeda. Mudahnya, jika latensi jaringan operator tinggi, maka akan terasa kurang responsif dan lambat. Ini paling dirasakan misalnya saat memainkan game online. Gerakan jadi tidak responsif, bahkan ngelag.
Tentu saja, untuk menjawab seperti apa rasanya menggunakan POCO M3 Pro 5G di jaringan 5G Telkomsel, Sindonews harus mencobanya sendiri. Tepatnya, menguji langsung di Telkomsel Smart Office (TSO) belum lama ini.
Dari hasil pengujian, Sindonews mendapat hasil antara 150 Mbps hingga 200 Mbps. Hasil itu 10 kali lipat dibanding kecepatan jaringan 4G LTE operator lain di lokasi serupa. Hasil kecepatan 5G serupa di dapat Sindonews ketika menggunakan kartu SIM 5G yang sama dengan perangkat Xiaomi Mi 11 Ultra.
Sebelumnya smartphone 5G hanya hadir di kelas mid range atau flagship dan tidak menjangkau semua kalangan. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Dengan banderol Rp2.599.000 (4GB+64GB) dan Rp2.899.000 (6GB+128GB), artinya masyarakat memiliki opsi yang sangat terjangkau terhadap ponsel 5G. Sudah ada di kelas “entry level”. Ini jelas kemajuan pesat. Sebab, setahun lalu ponsel 5G masih di kelas flagship. Yang mahal.
Untuk apa sebenarnya jaringan 5G ini? Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut bahwa jaringan 5G akan menjadi game changer terhadap transformasi digital. Dampak jaringan 5G, menurut Erick akan dirasakan oleh pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat.
Oke, tidak perlu terlalu muluk untuk mengaitkan jaringan 5G ke virtual reality, cloud gaming, internet of things, atau istilah-istilah teknologi keren lainnya. Justru pertanyaan sederhananya adalah seberapa penting jaringan 5G Telkomsel di POCO M3 Pro dalam keseharian?
Soal Kecepatan dan Latensi
Untuk sementara, mendefinisikan jaringan 5G cukup perlu ingat dua hal ini: kecepatan tinggi dan latensi rendah. Kecepatan jaringan 5G milik Telkomsel bisa 10 kali lipat lebih cepat dibandingkan jaringan 4G LTE.
Adapun latensi adalah jeda. Mudahnya, jika latensi jaringan operator tinggi, maka akan terasa kurang responsif dan lambat. Ini paling dirasakan misalnya saat memainkan game online. Gerakan jadi tidak responsif, bahkan ngelag.
Tentu saja, untuk menjawab seperti apa rasanya menggunakan POCO M3 Pro 5G di jaringan 5G Telkomsel, Sindonews harus mencobanya sendiri. Tepatnya, menguji langsung di Telkomsel Smart Office (TSO) belum lama ini.
Dari hasil pengujian, Sindonews mendapat hasil antara 150 Mbps hingga 200 Mbps. Hasil itu 10 kali lipat dibanding kecepatan jaringan 4G LTE operator lain di lokasi serupa. Hasil kecepatan 5G serupa di dapat Sindonews ketika menggunakan kartu SIM 5G yang sama dengan perangkat Xiaomi Mi 11 Ultra.
Sebelumnya smartphone 5G hanya hadir di kelas mid range atau flagship dan tidak menjangkau semua kalangan. Foto: Sindonews/Danang Arradian