EduTech Cakap Mungkinkan Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Tanah Air

Kamis, 06 Mei 2021 - 12:30 WIB
loading...
EduTech Cakap Mungkinkan Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Tanah Air
Transformasi digital ikut meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air. Karena pendidikan bisa diakses di mana dan kapan saja. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sistem pendidikan di Indonesia ikut merasakan adanya percepatan transformasi metode pembelajaran ke arah digital dalam satu tahun terakhir. Perubahan drastis terjadi sejak pembatasan sosial dan diberlakukannya sistem pembelajaran jarak jauh (PSJJ) untuk semua institusi pendidikan.

Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, aplikasi pembelajaran online, Cakap, menerbitkan ‘Social Impact Report 2020’ yang diterbitkan pada 3 Mei 2021. Laporan memuat bagaimana Cakap telah memberikan akses ke pendidikan berkualitas tanpa mengharuskan para peserta didik mengunjungi institusi pendidikan secara umum.



“Berawal dari keyakinan kami akan akses pendidikan yang berkualitas adalah alat yang dapat mengubah hidup, Cakap hadir dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang mudah dan fleksibel, untuk mendorong peningkatan kualitas SDM," kata Tomy Yunus, Co-founder dan CEO Cakap, Rabu (5/5/2021).

Tomy Yunus menjelaskan, mereka bukan hanya menyasar para pelajar tapi juga pelaku pendidikan. Tujuannya, agar sama-sama bisa membangun kualitas diri masing-masing demi kemajuan bangsa.

“Bagi kami, tahun 2020 menjadi tahun pembelajaran dan transisi, sekaligus momentum di mana Cakap turut mengambil bagian dalam mendukung upaya Pemerintah untuk terus memberikan pendidikan yang efektif kepada siswa, sekalipun tidak ada tatap muka,” ujarnya.

Fakta menyebutkan 94% pelajar kehilangan akses akan pendidikan di sekolah akibat pandemi. Kemudian ini membawa sistem pembelajaran EduTech menjadi solusi alternatif yang paling logis untuk dapat diadaptasi oleh institusi pendidikan.

Tak hanya akibat pandemi, namun dengan populasi penduduk Indonesia yang tersebar di sekitar 17.400 pulau, keseimbangan dan pemerataan akses pendidikan selama ini menjadi tantangan. Kesiapan fasilitas Cakap sebagai salah satu penyedia layanan EduTech, membawa aplikasi menjadi jembatan yang menghubungkan para pelajar dan para guru dari 95 kota lebih, di 34 provinsi.

Dalam laporan diuraikan bahwa selama 2020, Cakap turut memberdayakan lebih dari 600 guru profesional dari seluruh pelosok Indonesia. Ini agar para guru tersebut mampu mendapatkan penghasilan yang stabil, sekaligus merasa nyaman mengajar karena dapat mengajar dari mana saja.



"Bahkan mereka dapat menjumpai muridnya yang berjarak lebih dari 5.000 km jauhnya. Cakap juga terus
mengembangkan program kemitraan dengan lebih dari 188 perusahaan, yayasan, dan institusi pemerintah untuk memberikan akses pendidikan berkualitas di desa-desa tertinggal di pelosok nusantara, seperti Toba, Sumba, Lombok, Halmahera, hingga Sorong," sebut Tomy Yunus.

Laporan menyebutkan, tahun lalu lebih dari 120.000 siswa berhasil menyelesaikan program pembelajaran melalui Cakap. Platform juga telah menyelenggarakan lebih dari 500.000 sesi kelas sepanjang tahun tersebut.

"Lebih dari 13.000 keluarga di desa-desa tertinggal tersentuh dampak secara sosial, karena anak-
anak mereka berkesempatan memiliki pendidikan berkualitas secara khusus dan intensif melalui platform kami," klaimnya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1727 seconds (0.1#10.140)