Program Daur Ulang Perangkat Samsung Kurang dari 1%
loading...
A
A
A
SEOUL - Pada 2015 lalu, Samsung meluncurkan program daur ulang untuk menghadirkan model smartphone lama dalam upaya ramah lingkungan.
Namun, infografik baru-baru ini yang dibagikan oleh perusahaan mengungkapkan bahwa program ini hanya berhasil mendatangkan 0,0019% perangkat lama.
Dalam rangka merayakan Hari Bumi, lewat postingan blognya, raksasa teknologi Korea Selatan itu mengungkapkan bahwa program daur ulang perusahaan pada 2019 hanya mencatat hasil yang masih kurang.
Meskipun inisiatif ini baik untuk ramah lingkungan, tetapi angka tersebut menunjukkan bahwa Samsung dinilai masih tertinggal dalam hal ini.
Sejak 2015, kampanye dari Samsung hanya mengambil 38.000 handset per Mei 2019. Artinya, jumlah perangkat yang masuk hanya 0,0019% dari total 2 miliar perangkat Galaxy yang beredar per Februari 2019, demikian dilansir laman Gizmochina, Minggu (25/4/2021)
Khususnya, sulit untuk menemukan di mana perangkat yang saat ini berada dalam siklus hidup produk mereka, terutama ketika kisarannya mencapai miliaran.
Selain itu, banyak dari perangkat Galaxy ini kemungkinan masih digunakan oleh pelanggan yang membeli perangkat.
Sementara, beberapa dari mereka akan menjualanya ke pasar barang bekas. Khususnya, sebagian kecil dari smartphone ini mungkin telah digunakan kembali sebagai bagian dari program Galaxy Upcycling.
Sekedar informasi, setiap ponsel yang dibuat dengan menggunakan logam tanah jarang yang jumlahnya terbatas. Hal ini berdampak buruk bagi planet bumi dan juga melibatkan penambang yang bekerja dalam kondisi kerja yang buruk.
Dengan demikian, membawa perangkat lama akan memungkinkan perusahaan untuk mendaur ulang bahan-bahan ini tanpa harus menambangnya lagi.
Namun, infografik baru-baru ini yang dibagikan oleh perusahaan mengungkapkan bahwa program ini hanya berhasil mendatangkan 0,0019% perangkat lama.
Dalam rangka merayakan Hari Bumi, lewat postingan blognya, raksasa teknologi Korea Selatan itu mengungkapkan bahwa program daur ulang perusahaan pada 2019 hanya mencatat hasil yang masih kurang.
Meskipun inisiatif ini baik untuk ramah lingkungan, tetapi angka tersebut menunjukkan bahwa Samsung dinilai masih tertinggal dalam hal ini.
Sejak 2015, kampanye dari Samsung hanya mengambil 38.000 handset per Mei 2019. Artinya, jumlah perangkat yang masuk hanya 0,0019% dari total 2 miliar perangkat Galaxy yang beredar per Februari 2019, demikian dilansir laman Gizmochina, Minggu (25/4/2021)
Khususnya, sulit untuk menemukan di mana perangkat yang saat ini berada dalam siklus hidup produk mereka, terutama ketika kisarannya mencapai miliaran.
Selain itu, banyak dari perangkat Galaxy ini kemungkinan masih digunakan oleh pelanggan yang membeli perangkat.
Sementara, beberapa dari mereka akan menjualanya ke pasar barang bekas. Khususnya, sebagian kecil dari smartphone ini mungkin telah digunakan kembali sebagai bagian dari program Galaxy Upcycling.
Sekedar informasi, setiap ponsel yang dibuat dengan menggunakan logam tanah jarang yang jumlahnya terbatas. Hal ini berdampak buruk bagi planet bumi dan juga melibatkan penambang yang bekerja dalam kondisi kerja yang buruk.
Dengan demikian, membawa perangkat lama akan memungkinkan perusahaan untuk mendaur ulang bahan-bahan ini tanpa harus menambangnya lagi.
(ysw)