Teknologi Memungkinkan Pelaku Industri Properti untuk Tetap Jualan

Jum'at, 17 April 2020 - 22:29 WIB
loading...
Teknologi Memungkinkan...
Pelaku properti bisa tetap jualan dengan menggunakan teknologi yang tersedia, seperti Zoom, video call, dan video conference. Foto/ist
A A A
JAKARTA - COVID-19 telah menjangkau 34 provinsi yang ada di Indonesia, sehingga pemerintah sedang mempertimbangkan larangan masyarakat mudik saat Lebaran nanti. Larangan yang bertujuan mencegah penyebaran virus Corona ini memang terasa berat, apalagi bagi yang sudah rutin mudik tiap tahun.

Namun larangan ini bisa memutus rantai penularan COVID-19. Masyarakat juga bisa memanfaatkan dana mudik untuk berbagai hal lainnya yang bermanfaat secara bijak.

Marine Novita, Country Manager Rumah.com, mengatakan, di saat pandemik Corona seperti sekarang ini lebih baik masyarakat tidak mudik. Dananya secara bijak dapat digunakan untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang, seperti menambah tabungan dan investasi, dana darurat atau membeli rumah.

“Bagi yang masih punya pekerjaan dan masih mendapat tunjangan hari raya (THR) bisa menggunakannya secara bijak. Alih-alih untuk kebutuhan konsumtif, sebaiknya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan primer, pangan, sandang dan papan. Apalagi menurut Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020, pasar properti di tahun 2020 akan menjadi buyers market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti,” kata Marine dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/4/2020).

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia. Alasannya, ini hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa di Indonesia dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Selama tiga tahun terakhir dan tahun ini, ungkap Marine, Ramadhan dan Lebaran berlangsung pada kuartal kedua tiap tahunnya. Pada periode tersebut, terlihat tren penyesuaian harga yang cenderung seragam. Rumah.com Indonesia Property Market Index menunjukkan harga properti di kuartal kedua 2017-2019, indeks terus menunjukkan kenaikan. Rinciannya, naik 1,07% pada Q2 2017, Q2 2018 (1,14%), dan Q2 2019 (2,17%).

Secara historikal, setiap bulan Ramadhan dari tahun ke tahun penjualan properti relatif cenderung turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pola ini terbentuk dari kebiasaan para calon pembeli yang akan menunda melakukan transaksi hingga satu bulan setelah Lebaran dan polanya akan naik lagi hingga mendekati tahun baru. Apalagi seperti saat ini sedang berlangsung pandemik Corona, maka penjualan properti semakin turun dibandingkan periode Ramadhan sebelumnya.

Tren pasar properti yang siklikal ini, menurut Marine, bisa dimanfaatkan para pencari properti untuk mendapatkan rumah dengan harga terbaik. Pada periode ini, pasar properti akan berpihak kepada pembeli. Sehingga daya tawar dari pengembang cenderung lebih lemah terhadap pembeli, baik itu pembeli untuk ditinggali maupun pembeli untuk investasi.

Pasar properti menengah bawah juga akan terpengaruh inflasi yang terjadi sepanjang periode Ramadhan. Fenomena dan tren meningkatnya inflasi di bulan Ramadhan bukanlah hal baru karena telah terjadi dari tahun ke tahun. Periode Ramadhan akan menaikkan ekspektasi inflasi secara tradisional, karena tingginya permintaan bahan kebutuhan pokok dari masyarakat, karena adanya pola konsumsi yang berbeda di periode ini hingga satu pekan setelah Lebaran.

"Namun, hal ini tidak terlalu berdampak pada kelas menengah atas. Pasar inilah yang bisa disasar pengembang dengan strategi berbeda," jelas Marine.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)