Parah Banget, Kominfo Temukan 105 Isu Hoaks Terkait Vaksin Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) menyaring ratusan hoaks terkait vaksin Covid-19 yang beredar luas di media sosial. Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengungkap, per 10 Februari 2021 tercatat total ada 105 isu hoaks terkait vaksin Covid-19.
Adapun postingan hoaks yang telah dilakukan take-down sebanyak 417 postingan. Dengan penyebaran paling banyak terdapat di Facebook dengan 314 postingan.
"Sisanya ada di Instagram, Twitter YouTube, dan TikTok,” kata Dedy dalam keterangan pers, Kamis (11/2).
Salah satu contoh hoaks terbaru adalah pesan berantai mengatasnamakan WHO yang berisi pendaftaran vaksin COVID-19 dari WHO dengan menyertakan link atau tautan pendaftaran.
“Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” tegas Dedy.
Dia menyebut semua orang bisa dengan mudah untuk membuktikan hoaks dengan langkah berikut.
1. Buka http://sd.id/infovaksin lalu klik cek dan buktikan hoaks.
2. Masukkan kata/kalimat yang ingin dicari.
3. Baca penjelasan tentang informasi tersebut setelah itu baru sebarkan berita yang benar.
Untuk tidak mudah termakan hoaks COVID-19, masyarakat diimbau agar mengakses informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Adapun postingan hoaks yang telah dilakukan take-down sebanyak 417 postingan. Dengan penyebaran paling banyak terdapat di Facebook dengan 314 postingan.
"Sisanya ada di Instagram, Twitter YouTube, dan TikTok,” kata Dedy dalam keterangan pers, Kamis (11/2).
Salah satu contoh hoaks terbaru adalah pesan berantai mengatasnamakan WHO yang berisi pendaftaran vaksin COVID-19 dari WHO dengan menyertakan link atau tautan pendaftaran.
“Faktanya, vaksinasi di Indonesia hanya dilakukan oleh pemerintah dan itu gratis,” tegas Dedy.
Dia menyebut semua orang bisa dengan mudah untuk membuktikan hoaks dengan langkah berikut.
1. Buka http://sd.id/infovaksin lalu klik cek dan buktikan hoaks.
2. Masukkan kata/kalimat yang ingin dicari.
3. Baca penjelasan tentang informasi tersebut setelah itu baru sebarkan berita yang benar.
Untuk tidak mudah termakan hoaks COVID-19, masyarakat diimbau agar mengakses informasi dari sumber yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
(dan)