28% Pengguna Bakal Tinggalkan WhatsApp Gara-gara Kebijakan Privasi Baru

Senin, 01 Februari 2021 - 14:00 WIB
loading...
28% Pengguna Bakal Tinggalkan...
Studi Keamanan Sosial di India menyebutkan, ada 28% pengguna WhatsApp memutuskan untuk menanggalkan aplikaasi karena aturan privasi baru. Foto/Ist
A A A
NEW DELHI - Di tengah kontroversi atas pengumuman kebijakan privasi WhatsApp yang baru, ada sebuah laporan yang mengatakan, sebagian pengguna WhatsApp di India berencana meninggalkan aplikasi perpesanan instan itu.

Laporan tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cybermedia Research (CMR). Studi Keamanan Sosial ini didasarkan pada survei konsumen primer ekstensif yang mencakup 1.500 konsumen yang tersebar di delapan kota teratas di India termasuk New Delhi, Mumbai, Kolkata, Bengaluru, Chennai, Hyderabad, Ahmedabad, dan Pune.

Dari hasil survei CMR, terlihat bahwa 28% pengguna di India mengaku berencana untuk meninggalkan WhatsApp setelah penerapan kebijakan barunya pada Mei 2021. Sementara, sebanyak 79% mempertimbangkan kembali menggunakan WhatsApp.

Dari hasil survei tersebut, baru 76% dari mereka yang mengetahui tentang kebijakan privasi WhatsApp yang baru ini. Menanggapi "kebijakan ambil atau tinggalkan" WhatsApp, pengguna di India menganggap berbagai emosi mulai dari perasaan marah (49%), hingga tidak mempercayai WhatsApp lagi (45%), dan merasakan pelanggaran kepercayaan (35%). Hanya 10% konsumen tetap acuh tak acuh terhadap pengumuman kebijakan baru tersebut.

Sesuai hasil studi, 41% dari mereka yang disurvei menunjukkan rencana untuk beralih ke Telegram. Sedangkan 35% lebih memilih Signal.

Skor Telegram melebihi Signal dalam hal kesadaran (55%) dan penggunaan aktual (39%). Selama satu tahun terakhir, 37% pengguna benar-benar menggunakan Telegram, dibandingkan dengan hanya 10persen pengguna yang Signal.

Kepala industri Consulting Group (ICG), CMR, Satya Mohanty, mengatakan, WhatsApp telah menjadi pilihan default dalam hal pengiriman pesan dengan orang yang dicintai, atau berkomunikasi dengan dunia. "Namun, seperti yang ditunjukkan oleh temuan penelitian kami, perdebatan saat ini jauh melampaui konsumen yang berorientasi pada privasi, dengan beberapa bahkan mempertimbangkan untuk menghentikan penggunaan WhatsApp mereka, dan mempertimbangkan alternatif, seperti Telegram atau Signal. Preferensi konsumen didorong dari mulut ke mulut, serta berbagai fitur yang ditawarkan masing-masing plaform," kata Mohanty dikutip dari The Economic Times, Senin (1/2/2021).
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Konten Telegram Kini...
Konten Telegram Kini Bisa Disebar lewat Google Cast
Kominfo Turun Tangan...
Kominfo Turun Tangan Berantas Konten Porno, Telegram Kena Sanksi?
Telegram Blokir 15 Juta...
Telegram Blokir 15 Juta Akun dan Konten berbahaya Sepanjang 2024
Waspada! Telegram Jadi...
Waspada! Telegram Jadi Sarang Penjahat Siber Incar Pengguna Fintech!
Trending, Bot Telegram...
Trending, Bot Telegram Manipulasi Foto Deepfake Telanjang
Bahaya! Chatbot AI Telegram...
Bahaya! Chatbot AI Telegram Ditemukan Bisa Membuat Gambar Telanjang
Penipuan Online di Singapura...
Penipuan Online di Singapura via Telegram Meningkat, Pemerintah Keluarkan Peringatan!
Bos Telegram Ditangkap,...
Bos Telegram Ditangkap, Kini Aplikasi Siap Bongkar Data Pengguna ke Pemerintah
Kontroversi Penangkapan...
Kontroversi Penangkapan CEO Telegram: Joe Rogan Pertanyakan Standar Ganda Penegak Hukum
Rekomendasi
Film Rohtrip Resmi Diproduksi,...
Film Rohtrip Resmi Diproduksi, Petualangan Mistis 6 Teman Kampus Dibungkus Komedi dan Horor
TNBBS Terancam Rusak,...
TNBBS Terancam Rusak, Gubernur Lampung Siapkan Langkah Tegas Hadapi Ribuan Perambah
Ketua DPP Perindo: Kerja...
Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
Berita Terkini
Cara Mengatasi HP Xiaomi...
Cara Mengatasi HP Xiaomi Restart Sendiri, Pengguna Wajib Tahu
8 jam yang lalu
10 Game Terburuk di...
10 Game Terburuk di Dunia, Penuh Bug dan Grafis Mengecewakan
11 jam yang lalu
Kambing Misterius Ini...
Kambing Misterius Ini Mampu Hidup di Area Vulkanik selama 2 Abad Lebih
11 jam yang lalu
Tema PlayStation Klasik...
Tema PlayStation Klasik Kini Bisa Dipakai di PS5
11 jam yang lalu
Video YouTube Pertama...
Video YouTube Pertama Berusia 20 Tahun telah Ditonton 355 Juta Kali
15 jam yang lalu
Ilmuwan Temukan Olo...
Ilmuwan Temukan Olo Warna Baru yang Belum Dilihat oleh Manusia
19 jam yang lalu
Infografis
Pemerintah Baru Suriah...
Pemerintah Baru Suriah Bakal Tuntut Iran Rp4.870 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved