Hasil Vaksin Sinovac China Dilaporkan Beragam, Apa Artinya Bagi Kita?

Senin, 18 Januari 2021 - 21:02 WIB
loading...
Hasil Vaksin Sinovac...
Hasil uji coba vaksin Sinovac dilaporkan beragam di berbagai negara, tapi peneliti menilai vaksin tetap efektif melawan pandemik virus Corona. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hasil yang telah lama ditunggu tentang keefektifan vaksin COVID-19 asal China, pekan ini, diwarnai dengan kekecewaan dan kebingungan. Namun bagi para peneliti, vaksin itu dapat membantu mengurangi kematian akibat penyakit menular tersebut.

Para peneliti di Brasil melaporkan CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac yang berbasis di Beijing, 50,4% efektif mencegah COVID-19 yang parah dan ringan dalam uji coba tahap akhir. Itu jauh lebih rendah daripada keampuhan 90% dari beberapa vaksin lainnya.

Angka CoronaVac jauh lebih rendah daripada angka dari uji coba awal vaksin yang sama di Turki dan Indonesia . Dan di bawah kemanjuran yang pertama kali dilaporkan oleh tim uji coba Brasil pekan lalu. Para peneliti dari Butantan Institute di São Paulo telah mengumumkan pada 7 Januari bahwa kemanjuran vaksin adalah 78% dalam mencegah penyakit, tetapi pekan ini mengungkapkan angka tersebut didasarkan pada kriteria sempit orang-orang yang membutuhkan perhatian medis.

Namun, jika hasil terbaru memeriksa -belum ditinjau sejawat- vaksin dua dosis dapat langsung bermanfaat di negara-negara dengan wabah yang mengamuk, seperti Brasil, kata para peneliti. “Ketika Anda memiliki komunitas yang benar-benar putus asa, dan tidak punya pilihan lain, maka ini adalah hal yang sangat bagus untuk dimiliki,” kata Hilda Bastian, yang mempelajari kedokteran berbasis bukti di Bond University di Gold Coast, Australia.

Nature.com dalam tulisannya melaporkan, uji coba di Brasil mencatat 252 kasus COVID-19 -167 pada orang yang menerima plasebo dan 85 yang divaksinasi- kepada sekitar 9.200 petugas layanan kesehatan. Tak satu pun dari peserta yang menerima vaksin harus dirawat di rumah sakit karena COVID-19 parah.

Jika datanya sudah dikonfirmasi, vaksin dapat berperan dalam mencegah penyakit di setiap negara, kata Paul Offit, ilmuwan vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia di Pennsylvania.

Efek Mengalir
"Data Brasil penting bagi Turki, yang kemarin memulai rencananya untuk meluncurkan jutaan dosis CoronaVac di bawah otorisasi penggunaan darurat yang diumumkan pada 13 Januari lalu," kata Murat Akova, peneliti penyakit menular klinis di Hacettepe University School of Medicine di Ankara, yang juga koordinator uji coba CoronaVac tahap akhir di Turki.

Akova mengatakan, penundaan dalam pelaporan hasil uji coba Brasil membuat Turki mengandalkan data awal dari uji coba khasiatnya sendiri ketika setuju untuk mendistribusikan CoronaVac. Pada akhir Desember, uji coba Turki melaporkan bahwa CoronaVac 91,25% efektif mencegah penyakit bergejala berdasarkan 29 kasus COVID-19 di antara 1.322 relawan.

"Hasil Brasil mengecewakan jika dibandingkan dengan dua pelopor berbasis RNA, yang dikembangkan oleh Pfizer –BioNTech dan Moderna, yang terbukti lebih dari 90% efektif dalam uji coba," kata Akova. Tetapi CoronaVac masih berharga bagi Turki karena akan mencegah sebagian besar kasus yang parah.

Indonesia juga telah mengesahkan CoronaVac untuk penggunaan darurat dan memulai program vaksinasi nasionalnya pada 13 Januari. "Hasil dari uji kemanjuran sekitar 1.600 orang di negara itu menemukan bahwa vaksin tersebut 65,3% efektif dalam mencegah penyakit bergejala berdasarkan 25 kasus COVID-19," kata Jarir At Thobari, ahli vaksin di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
lmuwan Ungkap Penyebab...
lmuwan Ungkap Penyebab 1 Keluarga Berjalan seperti Beruang
Sama-sama dari China,...
Sama-sama dari China, Ahli Pastikan HMPV Berbeda dengan Covid-19
Kasus Medis Aneh, Wanita...
Kasus Medis Aneh, Wanita Mandul Melahirkan 4 Jam Setelah Dinyatakan Hamil
Apa itu Virus HMPV yang...
Apa itu Virus HMPV yang Merebak di China, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Tiga Penyakit Ini Diprediksi...
Tiga Penyakit Ini Diprediksi Akan Menjadi Teror pada Tahun 2025
Tanpa Obat, Ilmuwan...
Tanpa Obat, Ilmuwan Temukan Metode Menghilangkan Rasa Depresi
Penyakit Misterius Menyebabkan...
Penyakit Misterius Menyebabkan 300 Warga Uganda Gemetar Tak Terkendali
Rusia Siap Hadirkan...
Rusia Siap Hadirkan Vaksin Kanker untuk Dibagikan Gratis
Menewaskan 57 Orang...
Menewaskan 57 Orang dalam 2 Minggu, Penyakit X di Kongo Belum Teridentifikasi
Rekomendasi
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Dituduh KDRT, Baim Wong...
Dituduh KDRT, Baim Wong Tantang Paula Verhoeven Sumpah di Bawah Al-Quran
Sahroni Desak Kapolres...
Sahroni Desak Kapolres Ngada Dijatuhi Hukuman Pidana Maksimal: Semua Kejahatan Diborong Dia
Berita Terkini
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
1 menit yang lalu
Resmi Hadir di Indonesia,...
Resmi Hadir di Indonesia, HUAWEI Mate X6 Miliki Body Ramping, Tangguh, dan Makin Multitasking
3 jam yang lalu
Daftar Harga iPhone...
Daftar Harga iPhone Maret 2025, Lebaran dengan HP Baru?
6 jam yang lalu
Spesies Baru Ular Bermoncong...
Spesies Baru Ular Bermoncong Tanduk Ditemukan di India
6 jam yang lalu
Admin WhatsApp Ditembak...
Admin WhatsApp Ditembak Mati Anggota Group usai Dikeluarkan dari Group
21 jam yang lalu
HUAWEI Mate X6: Maksimalkan...
HUAWEI Mate X6: Maksimalkan Produktivitas dan Nikmati Kemudahan Instal Google Apps dengan Cepat
22 jam yang lalu
Infografis
Bandara AP II Wajibkan...
Bandara AP II Wajibkan Vaksin Booster bagi Calon Penumpang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved