Bukalapak: Banyak Muncul Penjual Palugada Gara-Gara Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah krisis yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 , Bukalapak mengklaim justru mencatat peningkatan EBITDA sebesar 80% . Juga, peningkatan 4 juta pelapak dan mitra Bukalapak.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi. “Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran relevan dan esensial saat ini,” ujarnya.
EBITDA umumnya dijadikan patokan kinerja keuangan bisnis atau perusahaan, sebagai alternatif pengukuran pendapatan atau keuntungan.
Baca Juga: gross merchandise volume (GMV)
”Peningkatan itu karena adanya pengembangan fitur dan layanan Bukalapak, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada mengatakan, banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi seperti saat ini. Itu salah satu alasan mengapa transaksi di marketplace mengalami peningkatan signifikan.
”Sepanjang 2020, kami melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulannya,” ujar Kurnia.
Ia juga menyebut adanya perubahan minat pasar yang sangat cepat. Misalnya produk masker dan sepeda menjadi tren minggu lalu, sedangkan pakan ini trennya bisa berubah ke gaming atau berkebun.
Alhasil, selain jumlah penjual online baru di Bukalapak meningkat drastis, banyak bermunculan penjual “palugada”. ”Jika dulunya mereka fokus pada kategori elektronik saja, sekarang sudah merambah kategori lain seperti barang berkebun atau home and living yang dicari konsumen,” ujar Kurnia.
Banyak pelapak yang tidak hanya menambah barang, tapi juga kategori barang.
CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, ada 37% peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia selama pandemi. “Ini adalah fakta dan juga peluang bahwa platform dagang digital memiliki peran relevan dan esensial saat ini,” ujarnya.
EBITDA umumnya dijadikan patokan kinerja keuangan bisnis atau perusahaan, sebagai alternatif pengukuran pendapatan atau keuntungan.
Baca Juga: gross merchandise volume (GMV)
”Peningkatan itu karena adanya pengembangan fitur dan layanan Bukalapak, baik pada platform marketplace ataupun O2O (online to offline), yang dinilai efektif dalam menjawab kebutuhan dan permasalahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
VP of Marketplace Bukalapak Kurnia Rosyada mengatakan, banyak masyarakat yang memanfaatkan platform digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi seperti saat ini. Itu salah satu alasan mengapa transaksi di marketplace mengalami peningkatan signifikan.
”Sepanjang 2020, kami melihat adanya peningkatan transaksi di Bukamall sebesar 17% tiap bulannya,” ujar Kurnia.
Ia juga menyebut adanya perubahan minat pasar yang sangat cepat. Misalnya produk masker dan sepeda menjadi tren minggu lalu, sedangkan pakan ini trennya bisa berubah ke gaming atau berkebun.
Alhasil, selain jumlah penjual online baru di Bukalapak meningkat drastis, banyak bermunculan penjual “palugada”. ”Jika dulunya mereka fokus pada kategori elektronik saja, sekarang sudah merambah kategori lain seperti barang berkebun atau home and living yang dicari konsumen,” ujar Kurnia.
Banyak pelapak yang tidak hanya menambah barang, tapi juga kategori barang.