Solusi Hybrid Cloud Dukung Operasional Konsisten di Lingkungan Multi-Cloud
loading...
A
A
A
Temuan-temuan lainnya meliputi, public cloud saja tak selalu menjadi jawaban. "Public cloud merevolusi industri TI, dengan manawarkan kelincahan dan dan efisiensi operasional. Dan meski ini ideal untuk beberapa aplikasi dan beban kerja, tidak semua perusahaan bisa menggunakan infrastruktur hybrid," ucapnya.
Menurut riset ini, mayoritas responden khawatir jika harus menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis penting mereka di public cloud, terutama karena keandalan (75%), portabilitas (73%), dan biaya (72%).
Selain itu, beberapa responden sama sekali tidak bisa memindahkan aplikasi bisnis penting mereka rumit atau kendala biaya. Misalnya, perlunya mengubah arsitektur (re-architect) atau mengubah platform (re-platform) aplikasi (71%) serta kerumitan migrasi (71%) adalah kekhawatiran utama yang menghambat responden untuk memindahkan aplikasi public cloud.
Riset juga menyebutkan, hybrid memperluas kesenjangan tenaga kerja TI. Meskipun banyak perusahaan berjuang mencari tenaga kerja TI yang memenuhi kualifikasi, masalahnya timbul ketika mencari tenaga profesional yang bisa mengelola infrastruktur cloud, baik public maupun private karena kedua lingkungan ini membutuhkan keahlian yang berbeda.
"Sebagian besar perusahaan (88%) menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa staf TI mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola infrastruktur TI hybrid, dan lebih dari setengahnya (53%) menganggap hal ini sebagai kekhawatiran utama," tandasnya. (Baca juga: Huawei Super Sales 10.10 Membuat Ponsel P40 Pro Makin Menggiurkan )
Menurut riset ini, mayoritas responden khawatir jika harus menjalankan aplikasi-aplikasi bisnis penting mereka di public cloud, terutama karena keandalan (75%), portabilitas (73%), dan biaya (72%).
Selain itu, beberapa responden sama sekali tidak bisa memindahkan aplikasi bisnis penting mereka rumit atau kendala biaya. Misalnya, perlunya mengubah arsitektur (re-architect) atau mengubah platform (re-platform) aplikasi (71%) serta kerumitan migrasi (71%) adalah kekhawatiran utama yang menghambat responden untuk memindahkan aplikasi public cloud.
Riset juga menyebutkan, hybrid memperluas kesenjangan tenaga kerja TI. Meskipun banyak perusahaan berjuang mencari tenaga kerja TI yang memenuhi kualifikasi, masalahnya timbul ketika mencari tenaga profesional yang bisa mengelola infrastruktur cloud, baik public maupun private karena kedua lingkungan ini membutuhkan keahlian yang berbeda.
"Sebagian besar perusahaan (88%) menghadapi tantangan dalam memastikan bahwa staf TI mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengelola infrastruktur TI hybrid, dan lebih dari setengahnya (53%) menganggap hal ini sebagai kekhawatiran utama," tandasnya. (Baca juga: Huawei Super Sales 10.10 Membuat Ponsel P40 Pro Makin Menggiurkan )
(iqb)