Overheat Berbahaya, Begini Cara Mencegah Mesin Terlalu Panas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mesin mobil yang terlampau panas atau overheat menjadi salah satu faktor utama mobil terbakar. Panasnya mesin mobil bisa memicu kebocoran pada saluran oli. (Baca juga: Wuling Almaz Terbakar, Ini Faktor Penyebab Mobil Terbakar yang Perlu Dipahami )
Jika saluran oli bocor dan menetes ke bagian yang bisa memicu timbulnya api, kebakaran pada mobil kemungkinan besar bisa terjadi. Kondisi overheat biasanya disebabkan oleh kerusakan radiator atau posisi katup pada mesin yang tidak sempurna.
Selain itu, meski memiliki sistem radiator untuk mengelola suhu mesin, tidak bisa menjamin 100% mobil tak terbakar. Sebab, jika radiator bermasalah, maka sistem pengelolaan suhu mesin akan kacau dan sangat berbahaya.
Kerusakaan umum yang terjadi pada radiator adalah tersumbat atau kebocoran. Kedua faktor tersebut bisa menghambat cairan pendingin bekerja dengan baik dan membuat mesin memanas.
Kekurangan cairan radiator juga bisa membuat sistem pendingin rusak. Sangat disarankan pengguna kendaraan untuk rajin memeriksa dan mengisi cairan pendingin di radiator.
Indikator pengukur suhu mesin atau thermostat merupakan kompenen penting dan terhubung ke radiator. Saat suhu mesin rendah, thermostat bekerja mengatur air untuk tetap berada di dalam radiator.
Sementara itu, ketika mesin mobil panas, thermostat akan mengatur air untuk masuk ke dalam mesin. Jika thermostat tak berfungsi, sistem pendinginan tentu akan terganggu dan memicu overheat.
Radiator juga memiliki kipas yang berfungsi menarik udara dari luar ke dalam kendaraan. Memastikan kipas radiator berfungsi dengan baik adalah satu upaya mencegah mesin overheat.
Penggunaan cairan oli asal murah dan palsu juga dapat membuat mesin overheat. Karena kualitasnya buruk, pelumas tak berfungsi dengan baik sehingga memicu gesekan pada mesin yang membuat mesin panas. (Baca juga: Dana Rp15,93 Triliun Sudah Diserap Sektor UMKM, Teten Minta Tambah )
Kesimpulannya, mesin mobil harus diperhatikan secara khusus. Perawatan secara berjangka sangat diperlukan untuk mencegah mobil overheat atau mengalami kerusakan fatal lainnya.
Jika saluran oli bocor dan menetes ke bagian yang bisa memicu timbulnya api, kebakaran pada mobil kemungkinan besar bisa terjadi. Kondisi overheat biasanya disebabkan oleh kerusakan radiator atau posisi katup pada mesin yang tidak sempurna.
Selain itu, meski memiliki sistem radiator untuk mengelola suhu mesin, tidak bisa menjamin 100% mobil tak terbakar. Sebab, jika radiator bermasalah, maka sistem pengelolaan suhu mesin akan kacau dan sangat berbahaya.
Kerusakaan umum yang terjadi pada radiator adalah tersumbat atau kebocoran. Kedua faktor tersebut bisa menghambat cairan pendingin bekerja dengan baik dan membuat mesin memanas.
Kekurangan cairan radiator juga bisa membuat sistem pendingin rusak. Sangat disarankan pengguna kendaraan untuk rajin memeriksa dan mengisi cairan pendingin di radiator.
Indikator pengukur suhu mesin atau thermostat merupakan kompenen penting dan terhubung ke radiator. Saat suhu mesin rendah, thermostat bekerja mengatur air untuk tetap berada di dalam radiator.
Sementara itu, ketika mesin mobil panas, thermostat akan mengatur air untuk masuk ke dalam mesin. Jika thermostat tak berfungsi, sistem pendinginan tentu akan terganggu dan memicu overheat.
Radiator juga memiliki kipas yang berfungsi menarik udara dari luar ke dalam kendaraan. Memastikan kipas radiator berfungsi dengan baik adalah satu upaya mencegah mesin overheat.
Penggunaan cairan oli asal murah dan palsu juga dapat membuat mesin overheat. Karena kualitasnya buruk, pelumas tak berfungsi dengan baik sehingga memicu gesekan pada mesin yang membuat mesin panas. (Baca juga: Dana Rp15,93 Triliun Sudah Diserap Sektor UMKM, Teten Minta Tambah )
Kesimpulannya, mesin mobil harus diperhatikan secara khusus. Perawatan secara berjangka sangat diperlukan untuk mencegah mobil overheat atau mengalami kerusakan fatal lainnya.
(iqb)