Diprotes Selebritas Hollywood, Facebook Tutup Mata

Jum'at, 18 September 2020 - 06:35 WIB
loading...
A A A
Ribuan bisnis dan kelompok pegiat hak-hak sipil terkemuka—termasuk Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Berwarna (NAACP) dan Liga Antipencemaran Nama Baik (AD)—telah mendukung kampanye tersebut. "Kami dengan cepat mendekati salah satu pemilihan paling penting dalam sejarah Amerika," kata aliansi kelompok itu. "'Perubahan Facebook yang samar-samar dan tidak terawasi masih jauh dari apa yang diperlukan untuk melindungi demokrasi kita.”

Pada Juni Facebook mengatakan akan melabeli kiriman yang berpotensi berbahaya atau menyesatkan yang tidak ditarik karena memiliki nilai berita. Boikot puluhan perusahaan terhadap Facebook dilaporkan membuat kekayaan bersih pribadi Pendiri Facebook Mark Zuckerberg berkurang USD7,2 miliar.

Zuckerberg juga berkata perusahaan media sosial itu akan melarang iklan yang berisi klaim "bahwa orang dari ras, etnis, asal kebangsaan, afiliasi agama, kasta, orientasi seksual, identitas gender, atau status imigrasi tertentu" adalah ancaman bagi orang lain. "Pemilu 2020 sudah dipastikan akan memanas," ujarnya. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)

Zuckerberg juga menambahkan, selama momen ini Facebook akan mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk membantu semua orang tetap aman dan tetap memberi informasi. Namun, kampanye #StopHateforProfit menuntut agar Facebook berbuat lebih banyak, dan lebih dari 90 perusahaan kemudian menangguhkan iklan untuk mendukung upayanya. Sebagai akibat dari boikot tersebut, saham di Facebook jatuh secara dramatis.

Pembuat kebijakan di seluruh dunia khawatir dengan pertumbuhan ujaran kebencian. Tidak hanya di Facebook, tapi di semua platform medsos, dengan banyak negara membuka penyelidikan tentang bagaimana perusahaan teknologi menangani masalah ini. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5378 seconds (0.1#10.140)