Waspada Penipuan, Banyak Nomor Kontak Palsu di Google Maps

Kamis, 15 Agustus 2024 - 12:58 WIB
loading...
Waspada Penipuan, Banyak...
Belakangan marak aksi penipuan melalui platform Google Maps. Foto/Mashable
A A A
SOLO - Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengimbau masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya untuk berhati-hati terhadap penipuan yang marak terjadi melalui platform Google Maps .

Ditemukan adanya informasi nomor kontak WhatsApp (WA) palsu yang diselipkan pada informasi alamat pada laman Google Maps. Fitur Google My Business yang memungkinkan pengguna untuk mengedit informasi bisnis ditengarai disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Walaupun kejadian tersebut tidak terjadi di kota Solo, namun Kota Solo merupakan sebuah kota destinasi wisata ini memanfaatkan para pelancong atau wisatawan yang mengakses melalui google maps. Dengan demikian di dalam platform google maps itu sendiri ada indikasi oleh pelaku kejahatan dengan mengganti nomor kontaknya," katanya, Kamis (14/08/2024).

Kapolresta menyarankan kepada para pelancong agar mengakses langsung official website dari hotel atau lokasi tujuannya. "Dengan cara itulah langkah yang paling tepat untuk menghindari penipuan-penipuan yang memanfaatkan aplikasi google maps yang saat ini marak terjadi di beberapa tempat," katanya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pengelola hotel di Kota Solo tengah disibukan dengan aksi peretasan yang menyerang akun Google Bisnis mereka.



Pelaku mengakses akun Google Bisnis sehingga dapat mengganti nomor telepon resmi hotel tersebut dengan miliknya.

Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Solo Wening Damayanti mengatakan, peretasan akun Google Bisnis terjadi pada Minggu (11/8). Banyak hotel yang telah melaporkan ke PHRI atas kasus peretasan ini.

"Banyak aduan dari anggota PHRI bahwa data di google baik nomor telepon dan alamat, sampai googlemaps diubah. Kami mengumpulkan IT hotel untuk koordinasi, ada ekpert juga yang kami hadirkan untuk bicara mengenai penanganan masalah ini," kata Wening saat dihubungi awak media, Selasa (13/8).

Dengan peretasan ini, memungkinkan calon tamu menghubungi kontak pelaku penipuan untuk bertanya-tanya terkait hotel, hingga melakukan reservasi. Jika reservasi telah dilakukan, nomor rekening yang diberikan adalah milik pelaku penipuan.

Untuk mengantisipasi adanya korban, PHRI telah mengumpulkan tim IT masing-masing hotel untuk melakukan pemulihan data. Sosialisasi juga terus digencarkan masing-masing hotel di Kota Solo, agar tamu tetap menghubungi nomor resmi pihak hotel.



"Setidaknya masing-masing hotel bisa menangani secara mandiri dulu, tapi kalau tidak bisa menangani secara mandiri PHRI siap untuk membantu, kami terjunkan tim membantu hotel-hotel yang tidak punya tim IT. Langkah selanjutnya kami koordinasi dengan pengurus di bidang hukum untuk mengkaji apa yang bisa kita lakukan, apakah laporan kepolisian atau bagaimana," katanya.

Dari hasil penelusuran tin PHRI Solo, ada 22 nomor berbeda yang digunakan pelaku. Nomor itu disisipkan pada akun Google Bisnis maupun Googlemaps di setiap akun hotel.

Wening mengatakan, setiap nomor penipuan itu, bahkan dicantumkan ke beberapa hotel. Tak hanya di Kota Solo, namun juga hotel di luar Kota Solo.

Kasus peretasan ini bukan pertama menimpa hotel di Kota Solo. Sebelumnya, kasus yang mirip-mirip terjadi, namun menyerang pada ulasan hotel. PHRI sendiri belum mendapatkan data, apakah kasus ini sudah ada korban atau belum.

"Kerugian secara ekonomi kami belum mendata. Modus ini sudah terjadi sebelumnya, seperti masuk di ulasan. Misal reservasi hotel ke nomor penipu sampai transaksi. Padahal data resmi sudah tercantum nomor telepon resmi. Kasus kali ini modusnya berkembang, menyerang data utama," ucapnya.

Dihubungi terpisah, PR Coordination Fave Solo Nonik mengatakan, tim IT-nya terus bersiaga untuk mengantisipasi modus peretasan ini. Alamat Fave Hotel sempat diubah dan ditambahi nomor telepon yang bukan nomor resmi hotrl pada Google Bisnisnya.

"Kalau Fave Hotel di Manahan dan Solo Baru tidak ada pelanggan yang kena (jadi korban). Selama 3 hari ini kita memang ada tim yang memantau Google Bisnis kita. Setiap ada peruhahan, tim IT akan langsung ada proses untuk edit," kata Nonik.

Sosialisasi juga terus dilakukan, dengan menyebar kontak resmi hotel baik di Medsos resmi hotel, dan semua platform yang ada. Hal ini agar masyarakat tetap menghubungi platform resmi hotel.

Sementara itu, Senior Public Relations Manager Lorin Solo Hotel Dhani Wulandari mengatakan, Google Bisnis Lor In grup juga sempat terkena peretasan. Beruntung tidak ada tamu Lor In yang menjadi korban.

"Tim IT, dan tim HOD kami masih bersiaga memantau Google Bisnis kita, kalau diubah, kita akan edit lagi dikembalikan ke awal. Yang diserang cuma di Google Bisnis saja," kata Dhani.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4535 seconds (0.1#10.140)