100 Fitur Deteksi dan AI Bisa Mencegah Ancaman Serangan Siber

Senin, 08 Juli 2024 - 07:38 WIB
loading...
100 Fitur Deteksi dan...
Mencegah Ancaman Serangan Siber. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Serangan siber dengan target sistem informasi komputer, infrastruktur, jaringan komputer, dan/atau perangkat komputer pribadi dengan berbagai cara tindakan berbahaya..



Berdasarkan data Lanskap Keamanan Siber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2023 menemukan bahwa telah terjadi total 403.990.813 anomali trafik yang berpotensi merupakan serangan siber sepanjang tahun 2023. Angka ini menyebabkan berbagai peningkatan ancaman siber mulai dari kelumpuhan perangkat dan jaringan, pencurian data sensitif, hingga kerusakan reputasi layanan yang terserang.

Dari total serangan tersebut, ancaman siber berupa serangan Trojan dan Phishing merupakan yang tertinggi. Di Indonesia, banyak organisasi masih kekurangan kemampuan untuk mendeteksi dan merespon serangan siber dengan efektif, yang menjadikan serangan-serangan seperti penipuan, pemerasan, serta peretasan digital pada sistem perusahaan kerap terjadi.

Ancaman siber juga akan merugikan perusahaan secara finansial, Forbes memprediksi kerugian akibat serangan siber akan mencapai USD10.5 Triliun USD pada tahun 2025. Situasi ini menyebabkan setiap bisnis harus bisa secara cepat beradaptasi untuk menghindari kerugian yang lebih lanjut. Apa lagi berdasarkan temuan dari IBM tahun 2023 yang mengungkapkan, kerugian rata-rata global akibat pelanggaran data pada tahun 2023 adalah USD4,45 juta, meningkat 15% selama 3 tahun.

Cisometric, sebuah perusahaan konsultasi yang bergerak di bidang cybersecurity atau keamanan siber di Indonesia, meluncurkan layanan Security Operations Center (SOC) atau Pusat Operasi Keamanan terbaru mereka.

Melihat potensi kerugian yang dapat ditimbulkan serangan siber, keberadaan tim SOC di sebuah perusahaan akan sangat dibutuhkan untuk melakukan deteksi dan identifikasi serangan siber.

Namun, kurangnya talenta di bidang keamanan siber, tingginya tingkat pergantian /turnover personel SOC dalam perusahaan, kerumitan membangun tim SOC yang matang, hingga biaya investasi yang cukup tinggi, menjadi beberapa di antara tantangan utama bagi kebanyakan perusahaan.

“Cisometric memahami bahwa banyak organisasi dihadapkan pada sumber daya yang terbatas, serta kurangnya keterampilan di area ini. Oleh karena itu, dengan pengalaman kami dan dikombinasikan dengan teknologi yang advance, kami berusaha menghadirkan solusi terbaik bagi mereka.” tutur Hana Abriyansyah selaku Founder dari Cisometric.

Maka itu, untuk menunjang kemampuan dalam mendeteksi dan merespon serangan siber, layanan SOC dari Cisometric tidak hanya berfokus pada teknologi terdepan, tetapi terlebih lagi pada dua faktor yang paling utama dalam SOC itu sendiri, yaitu investasi terhadap People dan Process. Sebab SOC adalah suatu proses atau operasi dalam mendeteksi dan merespon.

Cisometric menggunakan teknologi eksklusif dengan lebih dari 100 fitur deteksi keamanan, teknologi kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI), serta pembelajaran mesin/machine learning terdepan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan pencegahan ancaman digital.

Platform ini dirancang untuk meminimalkan Mean Time to Detect (MTTD) dan Mean Time to Respond (MTTR), dua metrik penting dalam keamanan siber. MTTD yang cepat memungkinkan identifikasi ancaman sedini mungkin, sedangkan MTTR yang singkat akan mempercepat durasi pemulihan sistem dari serangan.

Pendekatan operasional Security Operations Center (SOC) berpusat pada integrasi yang lancar dengan kapabilitas Proactive Threat Hunting dan intelijen ancaman yang canggih. Hal ini memungkinkan tim SOC, yang terdiri dari Computer Security Incident Response Team (CSIRT) dan Tim Forensik dengan spesialisasi tinggi, untuk melakukan operasi keamanan siber secara efektif.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Hacker China dan Iran...
Hacker China dan Iran Manfaatkan Chatbot AI Google Gemini untuk Serangan Siber
Pengguna Android Makin...
Pengguna Android Makin Aman, Google Play Protect Langsung Sikat Aplikasi Berbahaya
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
iPhone Sulit Dibobol,...
iPhone Sulit Dibobol, Tim Cook Beberkan Penyebabnya
CISA Beri Panduan AS...
CISA Beri Panduan AS Lawan Mata-mata Siber dari China
Waspada! Serangan Ransomware...
Waspada! Serangan Ransomware di Asia Tenggara Meningkat, Indonesia Jadi Target Utama
Rekomendasi
RUU TNI Langkah Strategis...
RUU TNI Langkah Strategis Menghadapi Tantangan Global yang Kian Kompleks
Donald Trump Ingin Lepaskan...
Donald Trump Ingin Lepaskan Posisi AS sebagai Pimpinan NATO
Berdalih untuk Melindungi,...
Berdalih untuk Melindungi, AS Ingin Miliki Pembangkit Listrik Ukraina
Berita Terkini
Astronot NASA Kembali...
Astronot NASA Kembali ke Bumi setelah 9 Bulan di Luar Angkasa
5 jam yang lalu
Bawa Oppo Reno13 Jadi...
Bawa Oppo Reno13 Jadi HP Pertama dengan Fotografi Bawah Air Tanpa Casing
11 jam yang lalu
Samsung Galaxy S25 Series:...
Samsung Galaxy S25 Series: Pelopor Teknologi Hijau, Kobalt Daur Ulang Jadi Andalan!
11 jam yang lalu
Power Bank Natrium-Ion:...
Power Bank Natrium-Ion: Lebih Ramah Lingkungan, Lebih Aman, Lebih Tahan Lama dari Lithium-Ion!
12 jam yang lalu
Uji Ekstrem Oppo A5...
Uji Ekstrem Oppo A5 Pro: Tak Takut Air, Benturan, atau Suhu Ekstrem!
15 jam yang lalu
Danau Baikal: Saksi...
Danau Baikal: Saksi Bisu Evolusi Bumi, Danau Tertua, Terdalam, dan Terkaya Kehidupan!
19 jam yang lalu
Infografis
Cara Mudah Mengatasi...
Cara Mudah Mengatasi dan Mencegah Kenakalan Remaja
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved