Gagal Tanam Chip Otak, Elon Musk Mencari Pasien Baru Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Start up Elon Musk, Neuralink optimistis mendapatkan pasien kedua untuk penanaman chip otak. Terutama setelah mengantongi izin dari badan regulator kesehatan Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Wall Street Journal melansir, Kamis (23/5/2024) Neuralink mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk melakukan uji coba dengan pasien kedua menggunakan prosedur yang dimodifikasi setelah perusahaan tersebut mengusulkan untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada subyek tes pertamanya. Prosedur tersebut termasuk uji klinis brain-computer interface (BCI) untuk manusia.
Bahkan Musk dan Neuralink mengunggah ajakan untuk calon pasien kedua di platform X untuk bergabung dalam uji klinis. Mereka mencari spesifikasi pasien dengan kelumpuhan atau quadriplegia. "Jika Anda menderita kelumpuhan dan ingin mencari cara baru untuk mengontrol komputer, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam uji klinis kami," tulis pihak Neuralink.
Chip yang diberi nama Telepathy, berhasil ditanamkan untuk pertama kalinya pada Februari 2024 lalu. Sang pasien, Noland Arbaugh (30) diklaim terpantau dapat mengontrol mouse komputer menggunakan pikirannya tanpa efek samping.
Operasi ini melibatkan robot yang dirancang khusus untuk menempatkan chip komputer seukuran koin dengan benang fleksibel yang sangat tipis. Penempatannya di area otak yang mengontrol alat gerak. Chip tersebut kemudian digunakan untuk merekam dan mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke aplikasi yang memecahkan kode niat gerakan.
Awal bulan ini, Neuralink mengabarkan bahwa kabel kecil yang ditanamkan di otak pasien pertamanya telah tertarik ke luar posisinya.Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah mengetahui dari pengujian pada hewan bahwa kabel tersebut, yang lebih tipis dari sehelai rambut manusia dapat tertarik kembali, bersama dengan elektroda yang digunakan untuk membaca sinyal otak.
Harapannya dalam uji klinis bersama pasien kedua, chip akan ditanamkan lebih dalam ke otak untuk mencegahnya tertarik kembali. Neuralink berharap untuk menanamkan perangkatnya pada pasien kedua pada Juni 2024. Sebanyak delapan orang lainnya akan berpartisipasi dalam uji coba lebih lanjut sebelum akhir tahun ini.Saat ini dikabarkan lebih dari 1.000 penderita quadriplegia telah mendaftar menjadi calon pasien.
Startup tersebut mengklaim bahwa tujuan akhir dari proyek PRIME Study tersebut untuk mengembangkan antarmuka otak-komputer nirkabel yang dapat ditanamkan sepenuhnya agar memberi orang kemampuan untuk mengontrol kursor komputer atau keyboard hanya dengan pikiran mereka.
Upaya ini nantinya membuka jalan bagi perawatan inovatif untuk orang yang menderita disabilitas fisik seperti kelumpuhan dan kebutaan, serta penyakit seperti obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.
Wall Street Journal melansir, Kamis (23/5/2024) Neuralink mendapat persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk melakukan uji coba dengan pasien kedua menggunakan prosedur yang dimodifikasi setelah perusahaan tersebut mengusulkan untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada subyek tes pertamanya. Prosedur tersebut termasuk uji klinis brain-computer interface (BCI) untuk manusia.
Bahkan Musk dan Neuralink mengunggah ajakan untuk calon pasien kedua di platform X untuk bergabung dalam uji klinis. Mereka mencari spesifikasi pasien dengan kelumpuhan atau quadriplegia. "Jika Anda menderita kelumpuhan dan ingin mencari cara baru untuk mengontrol komputer, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam uji klinis kami," tulis pihak Neuralink.
Chip yang diberi nama Telepathy, berhasil ditanamkan untuk pertama kalinya pada Februari 2024 lalu. Sang pasien, Noland Arbaugh (30) diklaim terpantau dapat mengontrol mouse komputer menggunakan pikirannya tanpa efek samping.
Operasi ini melibatkan robot yang dirancang khusus untuk menempatkan chip komputer seukuran koin dengan benang fleksibel yang sangat tipis. Penempatannya di area otak yang mengontrol alat gerak. Chip tersebut kemudian digunakan untuk merekam dan mengirimkan sinyal otak secara nirkabel ke aplikasi yang memecahkan kode niat gerakan.
Awal bulan ini, Neuralink mengabarkan bahwa kabel kecil yang ditanamkan di otak pasien pertamanya telah tertarik ke luar posisinya.Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah mengetahui dari pengujian pada hewan bahwa kabel tersebut, yang lebih tipis dari sehelai rambut manusia dapat tertarik kembali, bersama dengan elektroda yang digunakan untuk membaca sinyal otak.
Harapannya dalam uji klinis bersama pasien kedua, chip akan ditanamkan lebih dalam ke otak untuk mencegahnya tertarik kembali. Neuralink berharap untuk menanamkan perangkatnya pada pasien kedua pada Juni 2024. Sebanyak delapan orang lainnya akan berpartisipasi dalam uji coba lebih lanjut sebelum akhir tahun ini.Saat ini dikabarkan lebih dari 1.000 penderita quadriplegia telah mendaftar menjadi calon pasien.
Startup tersebut mengklaim bahwa tujuan akhir dari proyek PRIME Study tersebut untuk mengembangkan antarmuka otak-komputer nirkabel yang dapat ditanamkan sepenuhnya agar memberi orang kemampuan untuk mengontrol kursor komputer atau keyboard hanya dengan pikiran mereka.
Upaya ini nantinya membuka jalan bagi perawatan inovatif untuk orang yang menderita disabilitas fisik seperti kelumpuhan dan kebutaan, serta penyakit seperti obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.
(msf)