COVID-19 Bawa Dinamika Baru, 93% Korporasi Ubah Strategi Prioritas TI

Rabu, 19 Agustus 2020 - 14:17 WIB
loading...
A A A
Sebanyak 98% responden melaporkan adanya peningkatan kebutuhan akan konferensi video untuk menggantikan pertemuan tatap muka pasca-pemulihan COVID-19.

“Sangat menarik melihat tanggapan yang sangat positif untuk konferensi video. Meskipun teknologinya selalu tersedia, terjadi perubahan persepsi dari era sebelum dan sesudah COVID-19,” kata Dustin Kehoe, Direktur Layanan GlobalData.

Di sisi lain, lanjut dia, organisasi sedang meninjau pendekatan baru untuk keterlibatan pelanggan (customer engagement). Hampir setengah dari responden telah mengadopsi cloud-first contact center strategy untuk meningkatkan kemampuan end to end guna menambah kecepatan dan kelincahan saat melayani pelanggan.

Kawasan Asia Utara menunjukkan peringkat penggunaan tertinggi sebesar 57%, diikuti oleh Asia Tenggara, dan Australia-New Zealand di level 52%.

Dia juga memaparkan, jaringan akan memainkan peran yang lebih penting dalam menghubungkan pekerja secara remote. Menurut hasil survei, 8 dari 10 bisnis memiliki sejumlah persentase karyawan yang tidak dapat bekerja karena tantangan TI. Karena itu, salah satu prioritas utama TI saat ini adalah mendukung produktifitas tenaga kerja secara remote.

Sentimen ini sangat kuat disuarakan oleh responden dari Eropa, Asia Tenggara, dan Australia-Selandia Baru. Pasca-COVID-19, kebutuhan jaringan lebih ditentukan dari sisi software-defined, cloud-ready, lebih otomatis dan fleksibel.

Sebanyak 77% responden di Singapura, Malaysia, Filipina, Australia dan Selandia Baru menetapkan ketangguhan dan keamanan TI untuk kelangsungan bisnis sebagai prioritas utama. Untuk itu, mereka gencar berinvestasi dalam alat Unified Communications and Collaboration, termasuk konferensi video untuk berkolaborasi secara remote, mempercepat adopsi cloud, dan mencari solusi TI yang mampu menggabungkan otomatisasi dan digital tools.

Dia menambahkan ada 84% pemimpin bisnis di kawasan tersebut melihat ini sebagai prioritas tertinggi, melampaui rata-rata global 74%. (Baca juga: Mumpung Mahal Bos! Menteri Edhy Minta Produksi Udang Digenjo t)
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Resmi, PT Samafitro...
Resmi, PT Samafitro Menjadi Distributor Solusi AIDC Honeywell di Indonesia
CIO Summit 2024, Fokus...
CIO Summit 2024, Fokus Gen AI dan Google Security untuk Transformasi Bisnis
Riset Terbaru Retur...
Riset Terbaru Retur Barang Online Mengalami Penyusutan di Asia Pasifik
Inilah Smartphone Kesukaan...
Inilah Smartphone Kesukaan Anak Muda Versi Counterpoint
Microsoft Beli Perkebunan...
Microsoft Beli Perkebunan Labu seluas 1.200 Hektar, Ini Alasannya
Epson Kolaborasi dengan...
Epson Kolaborasi dengan Partner Gelar Seminar Akselerasi Teknologi Dunia Bisnis
BuddyKu x Glints Edukasi...
BuddyKu x Glints Edukasi Generasi Muda Bangun Personal Branding Powerful di Media Sosial
Riset Al Rudder Sebut...
Riset Al Rudder Sebut Teknologi Voice Al Akan Banyak Digunakan di Asia
Hasil Riset Sebut Main...
Hasil Riset Sebut Main Game Bisa Tingkatkan Kecakapan Hidup
Rekomendasi
Dua Pelaku Begal Anggota...
Dua Pelaku Begal Anggota Polres Metro Bekasi Ditangkap
Riwayat Penyakit Titiek...
Riwayat Penyakit Titiek Puspa, Perjuangan Melawan Kanker hingga Pendarahan Otak
Profil Titiek Puspa,...
Profil Titiek Puspa, Artis Lintas Zaman yang Menginspirasi Lewat Lagu dan Film
Berita Terkini
Buntut Tarif Baru Trump,...
Buntut Tarif Baru Trump, Razer Tutup Layanan Online di AS
4 jam yang lalu
5 Panduan Cara Login...
5 Panduan Cara Login dan Aktivasi MFA ASN-Digital, Ikuti Langkahnya
5 jam yang lalu
Cara Split Screen di...
Cara Split Screen di HP OPPO dengan 2 Langkah Mudah
7 jam yang lalu
Elon Musk dan Tantangan...
Elon Musk dan Tantangan Etika dalam Gaming
8 jam yang lalu
Harga iPhone Bisa Melonjak...
Harga iPhone Bisa Melonjak Tiga Kali Lipat hingga Rp56 Juta Jika Diproduksi di Amerika
9 jam yang lalu
Donald Trump Yakin iPhone...
Donald Trump Yakin iPhone Bisa Dibuat di AS, Pengamat dan Apple Berkata Sebaliknya
9 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Bisa...
3 Alasan Rusia Bisa Ubah Prancis Menjadi Chernobyl Raksasa
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved