PBB Sahkan Resolusi Global tentang AI, Lindungi Data Pribadi dan HAM

Jum'at, 22 Maret 2024 - 15:42 WIB
loading...
PBB Sahkan Resolusi...
Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi global pertama tentang kecerdasan buatan. (Foto: Reuters).
A A A
JAKARTA - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (21/3/2024) mengadopsi resolusi global pertama tentang kecerdasan buatan (AI). Resolusi ini menyerukan negara-negara untuk melindungi hak asasi manusia, menjaga data pribadi, dan memantau risiko penggunaan AI.

Resolusi yang tidak bersifat mengikat tersebut diusulkan oleh Amerika Serikat dan disponsori bersama oleh China beserta 122 negara lain. Awalnya, membutuhkan waktu tiga bulan untuk dinegosiasikan bersama anggota PBB lainnya hingga perundingan substansi. Intinya, resolusi ini menganjurkan penguatan kebijakan privasi .

"Hari ini, semua 193 anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa telah berbicara dengan satu suara, dan bersama-sama memilih untuk mengatur kecerdasan buatan daripada membiarkannya mengatur kita," kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield.

Alarabiya melansir, Jumat (22/3/2024), resolusi ini menjadi hal terbaru dari serangkaian inisiatif - beberapa di antaranya tidak memiliki kekuatan nyata untuk membentuk pengembangan AI. Di tengah kekhawatiran AI dapat digunakan untuk mengganggu proses demokrasi, mendorong penipuan, atau menyebabkan hilangnya pekerjaan secara drastis, di antara bahaya lainnya.



"Perancangan, pengembangan, penyebaran, dan penggunaan sistem kecerdasan buatan yang tidak tepat atau jahat menimbulkan risiko yang dapat melemahkan perlindungan, promosi, dan penegakan hak asasi manusia dan kebebasan fundamental," bunyi resolusi tersebut.

Pada November 2023, pihak pemerintah AS, Inggris, dan lebih dari selusin negara lainnya meluncurkan perjanjian internasional terperinci pertama tentang cara menjaga keamanan kecerdasan buatan dari aktor jahat, mendorong perusahaan untuk menciptakan sistem AI yang aman sejak awal.



Eropa berada di depan Amerika Serikat, dengan legislator Uni Eropa mengadopsi kesepakatan sementara bulan ini untuk mengawasi teknologi tersebut. Pemerintahan Biden telah mendesak legislator untuk regulasi AI, tetapi Kongres AS yang terpolarisasi tidak membuat banyak kemajuan.

Sementara itu, Gedung Putih berupaya mengurangi risiko AI terhadap konsumen, pekerja, dan kelompok minoritas sambil meningkatkan keamanan nasional dengan perintah eksekutif baru pada bulan Oktober 2023.



Para pejabat tersebut mengakui adanya banyak diskusi aktif dengan China, Rusia, Kuba, negara-negara lain yang sering tidak sejalan dalam perspektif ini. "Kami percaya resolusi ini mencapai keseimbangan yang tepat antara memajukan pembangunan, sambil terus melindungi hak asasi manusia," kata salah satu pejabat.

Sama seperti pemerintah di seluruh dunia, pejabat China dan Rusia dengan penuh semangat mengeksplorasi penggunaan alat AI untuk berbagai keperluan. Bulan lalu, Microsoft mengatakan telah menangkap peretas dari kedua negara menggunakan perangkat lunak OpenAI yang didukung Microsoft untuk mengasah keterampilan mata-mata mereka.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
TikTok Pecat Ratusan...
TikTok Pecat Ratusan Karyawan di Malaysia, Ganti dengan AI
Makin Canggih, Google...
Makin Canggih, Google Lens Interaktif Jawab Pertanyaan tentang Video
ASUS ProArt PX13 (HN7306),...
ASUS ProArt PX13 (HN7306), Laptop AI Serbaguna untuk Kreator
Pengguna ChatGPT Tembus...
Pengguna ChatGPT Tembus 250 Juta, Jadi Rebutan Investor
Kena Sanksi AS, China...
Kena Sanksi AS, China Lakukan Terobosan AI Generatif 
Google Bayar Rp40,7...
Google Bayar Rp40,7 Triliun ke Mantan Karyawan yang Dulu Dipandang Sebelah Mata
AI Gemini Live, Teman...
AI Gemini Live, Teman Ngobrol Asyik Berbahasa Inggris 
Punya Nama Sama, Pengembang...
Punya Nama Sama, Pengembang AI Ini Gugat Gemini Google
o1, Versi Terbaru ChatGPT...
o1, Versi Terbaru ChatGPT yang Jawab Pertanyaan Tersulit
Rekomendasi
Kandidat Wakil Panglima...
Kandidat Wakil Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto: Diisi Bintang 4
Apa Penyebab Ledakan...
Apa Penyebab Ledakan di Pelabuhan Iran? Benarkah Ada Campur tangan Israel
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 225: Vernie dan Noah Tes DNA, Elang Temukan Petunjuk
Berita Terkini
XLSMART Perluas dan...
XLSMART Perluas dan Perkuat Layanan di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara
1 jam yang lalu
Lebih dulu Sunscreen...
Lebih dulu Sunscreen atau Moisturizer? untuk Kesehatan Kulit Wajah
1 jam yang lalu
Bagaimana Cara Reset...
Bagaimana Cara Reset HP Oppo yang Lupa Kata Sandi?
2 jam yang lalu
Apa itu fitur Dynamic...
Apa itu fitur Dynamic Island di iPhone?
3 jam yang lalu
Cara Mengatasi HP Redmi...
Cara Mengatasi HP Redmi Fastboot Beserta Penyebabnya
4 jam yang lalu
Cara Mengaktifkan NFC...
Cara Mengaktifkan NFC di iPhone Anda, Gampang Banget!
5 jam yang lalu
Infografis
Mark Zuckerberg Ungkap...
Mark Zuckerberg Ungkap Rencana AI Google dan Apple Ciptakan Tuhan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved