Google Bayar Rp40,7 Triliun ke Mantan Karyawan yang Dulu Dipandang Sebelah Mata
loading...

Google merekrut kembali mantan karyawannya, Noam Shazeer. Foto/New York Times
A
A
A
JAKARTA - Google dilaporkan membayar uang dalam jumlah fantastis ke mantan karyawannya, Noam Shazeer, agar mau bekerja kembali ke perusahaan raksasa teknologi tersebut. Insinyur perangkat lunak itu dihargai USD2,7 miliar atau setara Rp40,7 triliun.
Shazeer yang berusia 48 tahun hengkang dari Google tiga tahun lalu lantaran perusahaan menolak merilis chatbot yang dia kembangkan bersama rekannya, Daniel De Freitas. Dia bersama rekannya lantas mendirikan perusahaan startup sendiri, Character.AI. Tak disangka, perusahaan baru ini meroket hingga mencapai valuasi USD1 miliar tahun lalu.
Bulan lalu, Google dan Character.AI mengumumkan Shazeer, De Freitas, dan beberapa anggota tim peneliti Character.AI akan bergabung dengan unit AI Google, DeepMind.
Kesepakatan lisensi, yang kurang dari akuisisi penuh, adalah pengaturan unik yang memungkinkan Google segera mengakses kekayaan intelektual Character.AI tanpa harus menunggu persetujuan peraturan dan birokrasi yang diperlukan jika perusahaan itu dibeli secara langsung.
Dilansir dari New York Times, Jumat (27/9/2024) kembalinya Shazeer ke Google dipandang oleh karyawan perusahaan sebagai alasan utama di balik akuisisi Character.AI.
Shazeer yang berusia 48 tahun hengkang dari Google tiga tahun lalu lantaran perusahaan menolak merilis chatbot yang dia kembangkan bersama rekannya, Daniel De Freitas. Dia bersama rekannya lantas mendirikan perusahaan startup sendiri, Character.AI. Tak disangka, perusahaan baru ini meroket hingga mencapai valuasi USD1 miliar tahun lalu.
Bulan lalu, Google dan Character.AI mengumumkan Shazeer, De Freitas, dan beberapa anggota tim peneliti Character.AI akan bergabung dengan unit AI Google, DeepMind.
Kesepakatan lisensi, yang kurang dari akuisisi penuh, adalah pengaturan unik yang memungkinkan Google segera mengakses kekayaan intelektual Character.AI tanpa harus menunggu persetujuan peraturan dan birokrasi yang diperlukan jika perusahaan itu dibeli secara langsung.
Dilansir dari New York Times, Jumat (27/9/2024) kembalinya Shazeer ke Google dipandang oleh karyawan perusahaan sebagai alasan utama di balik akuisisi Character.AI.
Lihat Juga :