Genjot Pendapatan, YouTube Perlambat Waktu Loading Pengguna yang Memakai Ad Block
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tawaran beralih ke YouTube Premium membawa konsekuensi bagi penggunanya. Platform ini pun memperlambat waktu loading bagi pengguna berstatus ad block.
YouTube sebelumnya mencoba meyakinkan penggunanya untuk beralih ke level Premium dngan tarif berlangganan sekira Rp217 ribu/bulan. Layanan ini menawarkan pengguna tanpa harus menonton iklan. Bagi orang-orang yang terus menggunakan solusi alternatif, seperti menggunakan ad blocker, platform streaming ini memiliki beberapa rencana lain, termasuk memperlambat waktu muat.
Laman Android Police, Kamis (18/1/2024) melansir YouTube mengampanyekan anti-ad block khusus. Pengguna Reddit, NightMean pun membahasnya dalam thread karena merasakan kecepatan internet yang berkurang. Waktu loading dilaporkan meningkat secara signifikan ketika ad blocker dinonaktifkan.
Para pengguna di 9to5Google mencoba dan mengalami buffering lambat, bahkan tidak dapat masuk ke mode layar penuh atau teater. Teknisnya memerlukan penyegaran halaman. Selain itu, situs tersebut menemukan bahwa beberapa pratinjau tidak mau dimuat dengan baik dalam kondisi ini.
Pembatasan ad block ini mungkin terbatas pada beberapa wilayah saat ini. Sementara itu, masalah serupa tampaknya memengaruhi satu pelanggan YouTube Premium yang mungkin atau mungkin tidak terkait.
Juru bicara YouTube mengonfirmasi beberapa pengguna dengan ad block bisa mengalami tampilan yang kurang optimal. Kemungkinan besar YouTube mulai memperluas kebijakan ini ke lebih banyak pengguna. Meskipun beberapa pengguna beruntung mungkin dapat menghindari pembatasan baru ini, YouTube kemungkinan akan mencari lebih banyak cara untuk memaksa pengguna menonaktifkan ad blocker atau membayar per bulan untuk layanan Premium.
Program YouTube untuk ad blocker ini dipercepat pada 2023 dengan mencoba berbagai metode baru untuk mengurangi penggunaannya. Eksperimen pertama muncul sekitar Mei 2023, ketika pengguna diberi tahu untuk menonaktifkan ad block (mengizinkan iklan) atau mencoba langganan Premium.
Kemudian ada tiga kebijakan lebih agresif, yaitu menonaktifkan pemutar video sama sekali setelah tiga video. Kemudian digantikan oleh pengatur waktu beberapa minggu kemudian yang bertujuan serupa. Pada waktu itu jelas bahwa YouTube belum menetapkan cara untuk membujuk pengguna agar beralih ke level Premium atau meyakinkan mereka untuk mematikan perangkat lunak pemblokir iklan.
Sementara memperlambat waktu loading mungkin menjadi cara untuk membuat pengguna cukup terganggu untuk beralih, hanya waktu yang akan memberi tahu apakah perusahaan akan berhasil dalam pertempuran panjangnya melawan perangkat lunak pemblokir iklan.
YouTube sebelumnya mencoba meyakinkan penggunanya untuk beralih ke level Premium dngan tarif berlangganan sekira Rp217 ribu/bulan. Layanan ini menawarkan pengguna tanpa harus menonton iklan. Bagi orang-orang yang terus menggunakan solusi alternatif, seperti menggunakan ad blocker, platform streaming ini memiliki beberapa rencana lain, termasuk memperlambat waktu muat.
Laman Android Police, Kamis (18/1/2024) melansir YouTube mengampanyekan anti-ad block khusus. Pengguna Reddit, NightMean pun membahasnya dalam thread karena merasakan kecepatan internet yang berkurang. Waktu loading dilaporkan meningkat secara signifikan ketika ad blocker dinonaktifkan.
Para pengguna di 9to5Google mencoba dan mengalami buffering lambat, bahkan tidak dapat masuk ke mode layar penuh atau teater. Teknisnya memerlukan penyegaran halaman. Selain itu, situs tersebut menemukan bahwa beberapa pratinjau tidak mau dimuat dengan baik dalam kondisi ini.
Pembatasan ad block ini mungkin terbatas pada beberapa wilayah saat ini. Sementara itu, masalah serupa tampaknya memengaruhi satu pelanggan YouTube Premium yang mungkin atau mungkin tidak terkait.
Juru bicara YouTube mengonfirmasi beberapa pengguna dengan ad block bisa mengalami tampilan yang kurang optimal. Kemungkinan besar YouTube mulai memperluas kebijakan ini ke lebih banyak pengguna. Meskipun beberapa pengguna beruntung mungkin dapat menghindari pembatasan baru ini, YouTube kemungkinan akan mencari lebih banyak cara untuk memaksa pengguna menonaktifkan ad blocker atau membayar per bulan untuk layanan Premium.
Program YouTube untuk ad blocker ini dipercepat pada 2023 dengan mencoba berbagai metode baru untuk mengurangi penggunaannya. Eksperimen pertama muncul sekitar Mei 2023, ketika pengguna diberi tahu untuk menonaktifkan ad block (mengizinkan iklan) atau mencoba langganan Premium.
Kemudian ada tiga kebijakan lebih agresif, yaitu menonaktifkan pemutar video sama sekali setelah tiga video. Kemudian digantikan oleh pengatur waktu beberapa minggu kemudian yang bertujuan serupa. Pada waktu itu jelas bahwa YouTube belum menetapkan cara untuk membujuk pengguna agar beralih ke level Premium atau meyakinkan mereka untuk mematikan perangkat lunak pemblokir iklan.
Sementara memperlambat waktu loading mungkin menjadi cara untuk membuat pengguna cukup terganggu untuk beralih, hanya waktu yang akan memberi tahu apakah perusahaan akan berhasil dalam pertempuran panjangnya melawan perangkat lunak pemblokir iklan.
(msf)