TikTok Bangun Pusat Data Eropa di Irlandia Senilai Rp7,3 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Laporan terbaru menunjukkan TikTok sedang membuat persiapan untuk membangun pusat data Eropa pertamanya di Irlandia. Tidak tanggung-tanggung proyek ini akan menelan biaya Rp7,3 triliun. (Baca juga: Data Center Dibiayai Asing, DPR: Tak Ada Makan Siang Gratis, Ingat! )
Pusat data tersebut akan berfungsi sebagai penyimpanan untuk video, pesan, dan data lain dari pengguna Eropa. Saat ini, semua catatan pengguna TikTok disimpan di AS, dan salinan cadangannya ada di Singapura.
Pengumuman itu muncul saat AS memaksa TikTok untuk menjual dan mengancam akan melarangnya beroperasi di AS dengan alasan keamanan nasional. Microsoft sekarang menindaklanjuti pembicaraan tersebut.
Menurut TikTok, mendirikan hub Eropa adalah bagian dari rencana jangka panjangnya. “Ini adalah investasi yang sangat besar. Ini menandai komitmen jangka panjang kami untuk Eropa dan menurut saya ini adalah pesan penting bagi pengguna dan pembuat kami,” Theo Bertram, Direktur Kebijakan Publik Eropa TikTok.
Kepala petugas perlindungan data TikTok Eropa yang saat ini berada di Dublin menangani beberapa kebutuhan. Komisi Perlindungan Data Irlandia sedang bernegosiasi dengan perusahaan atas nama negara UE lainnya untuk mengatasi masalah privasi. Menurut TikTok, investasi ini akan menciptakan ratusan lapangan kerja.
Pada 3 Agustus, ByteDance merilis pernyataan terbarunya yang mengatakan TikTok berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. Namun, karena situasi saat ini, ByteTok sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kembali markas TikToknya. Kantor pusat ini tidak akan lagi berada di AS untuk melayani pengguna global dengan lebih baik.
TikTok Harus Dijual ke Perusahaan Amerika
Microsoft secara resmi telah mengonfirmasi sedang dalam tahap diskusi dengan ByteDance mengenai pembelian TikTok. Diskusi tersebut mencakup operasi TikTok di AS, dan juga dapat mencakup Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Microsft memiliki waktu hingga 15 September untuk menegosiasikan kesepakatan dengan TikTok. Setelah tanggal ini, akan ada larangan TikTok di AS. Raksasa teknologi Amerika tersebut masih dalam diskusi untuk menjajaki akuisisi TikTok di AS. Faktanya, CEO Microsoft dan Presiden Trump sudah membahas masalah ini.
ByteDance sebelumnya berusaha untuk mempertahankan saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, tetapi Gedung Putih menolak. Menurut Reuters, di bawah transaksi baru yang diusulkan, beberapa investor ByteDance yang berbasis di AS mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan saham minoritas dalam bisnis tersebut. (Baca juga: B ill Gates Sebut Ada yang Lebih Parah dari Bencana COVID-19, Apa Itu? )
Lihat Juga: Selesaikan Misi ‘Grabulous Race’, Kreator TikTok dan Mitra Pengemudi Grab Menangkan Puluhan Juta Rupiah
Pusat data tersebut akan berfungsi sebagai penyimpanan untuk video, pesan, dan data lain dari pengguna Eropa. Saat ini, semua catatan pengguna TikTok disimpan di AS, dan salinan cadangannya ada di Singapura.
Pengumuman itu muncul saat AS memaksa TikTok untuk menjual dan mengancam akan melarangnya beroperasi di AS dengan alasan keamanan nasional. Microsoft sekarang menindaklanjuti pembicaraan tersebut.
Menurut TikTok, mendirikan hub Eropa adalah bagian dari rencana jangka panjangnya. “Ini adalah investasi yang sangat besar. Ini menandai komitmen jangka panjang kami untuk Eropa dan menurut saya ini adalah pesan penting bagi pengguna dan pembuat kami,” Theo Bertram, Direktur Kebijakan Publik Eropa TikTok.
Kepala petugas perlindungan data TikTok Eropa yang saat ini berada di Dublin menangani beberapa kebutuhan. Komisi Perlindungan Data Irlandia sedang bernegosiasi dengan perusahaan atas nama negara UE lainnya untuk mengatasi masalah privasi. Menurut TikTok, investasi ini akan menciptakan ratusan lapangan kerja.
Pada 3 Agustus, ByteDance merilis pernyataan terbarunya yang mengatakan TikTok berkomitmen untuk menjadi perusahaan global. Namun, karena situasi saat ini, ByteTok sedang mempertimbangkan untuk mendirikan kembali markas TikToknya. Kantor pusat ini tidak akan lagi berada di AS untuk melayani pengguna global dengan lebih baik.
TikTok Harus Dijual ke Perusahaan Amerika
Microsoft secara resmi telah mengonfirmasi sedang dalam tahap diskusi dengan ByteDance mengenai pembelian TikTok. Diskusi tersebut mencakup operasi TikTok di AS, dan juga dapat mencakup Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Microsft memiliki waktu hingga 15 September untuk menegosiasikan kesepakatan dengan TikTok. Setelah tanggal ini, akan ada larangan TikTok di AS. Raksasa teknologi Amerika tersebut masih dalam diskusi untuk menjajaki akuisisi TikTok di AS. Faktanya, CEO Microsoft dan Presiden Trump sudah membahas masalah ini.
ByteDance sebelumnya berusaha untuk mempertahankan saham minoritas dalam operasi TikTok di AS, tetapi Gedung Putih menolak. Menurut Reuters, di bawah transaksi baru yang diusulkan, beberapa investor ByteDance yang berbasis di AS mungkin memiliki kesempatan untuk mendapatkan saham minoritas dalam bisnis tersebut. (Baca juga: B ill Gates Sebut Ada yang Lebih Parah dari Bencana COVID-19, Apa Itu? )
Lihat Juga: Selesaikan Misi ‘Grabulous Race’, Kreator TikTok dan Mitra Pengemudi Grab Menangkan Puluhan Juta Rupiah
(iqb)