WeWork: Kisah Kejayaan dan Kejatuhan Startup Unicorn

Kamis, 09 November 2023 - 08:26 WIB
loading...
WeWork: Kisah Kejayaan...
WeWork melakukan banyak kesalahan sehingga jatuh dari posisi Unicorn dan mengalami kebangkrutan. Foto: Reuters
A A A
AMERIKA - Perusahaan WeWork berbagi kantor (co-working) pernah berjaya dan jadi idola banyak startup dunia. Pada 2019, misalnya, valuasi perusahaan itu mencapai USD47 miliar atau Rp705 triliun.

Sayangnya, Oktober kemaren publik dibuat terkejut ketika perusahaan tersebut tiba-tiba bangkrut. WeWork mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan federal New Jersey.

Campur Tangan Masayoshi Son
WeWork: Kisah Kejayaan dan Kejatuhan Startup Unicorn

WeWork bisa mencapai masa keemasan tidak lepas dari campur tangan miliarder Jepang Masayoshi Son. Son, saat itu menyuntik miliaran dolar kepada pendiri WeWork Adam Neumann lewat SoftBank Group Corp. dan Vision Fund sehingga menaikkan valuasi WeWork menjadi USD47 miliar pada awal 2019.

Sayangnya, beberapa bulan kemudian, para investor menolak keras keputusan tersebut. Ada konflik kepentingan yang terungkap dalam pengajuan IPO WeWork.

Kemerosotan WeWork selanjutnya menyebabkan SoftBank mengalami kerugian ekuitas lebih dari perkiraan sebesar USD11,5 miliar dan utang sebesar USD2,2 miliar lainnya.

Gara-gara WeWork ini bahkan nama besar Masayoshi Son dan SoftBank sebagai investor jitu dipertaruhkan. Sebab, kesahalan investasi ini dinilai fatal.

“Sebelum WeWork, SoftBank dikenal sangat hati-hati dan pintar dalam berinvestasi. Terutama di bawah komando Son,” kata Aswath Damodaran, profesor dari New York University.

Nah, ada beberapa alasan utama mengapa WeWork mengalami kebangkrutan. Berikut beberapa diantaranya:

1. Struktur Keuangan Buruk

WeWork menghadapi kritik atas struktur keuangan non-konvensional, termasuk hubungan rumit dengan pendiri dan mantan CEO-nya, Adam Neumann. Beberapa transaksi, seperti sewa jangka panjang yang ditandatangani dengan Neumann dan pendanaan ekuitas tambahan yang memberinya kendali yang signifikan, memunculkan keraguan investor dan pemegang saham potensial.

2. Ekspansi Terlalu Cepat

WeWork tumbuh sangat cepat dan mengambil komitmen finansial besar untuk mendirikan banyak gedung di seluruh dunia. Ekspansi yang terlalu agresif ini mengakibatkan biaya overhead yang tinggi dan tingkat pengeluaran yang sulit dijaga.

3. Kerugian Operasional Besar

WeWork mengalami kerugian operasional yang besar, terutama karena mereka terus membuka lokasi baru dan tidak mencapai titik impas dalam banyak lokasi. Model bisnis mereka tidak selalu berkelanjutan, terutama ketika biaya sewa dan renovasi properti jauh melebihi pendapatan dari penyewaan ruang kerja.

4. Ketidakpastian Pandemi Covid-19

Pandemi COVID-19 secara drastis mempengaruhi permintaan akan ruang kerja bersama karena banyak kantor dan bisnis mengalami penutupan sementara atau memperkenalkan kerja jarak jauh. WeWork sangat terpengaruh oleh penurunan permintaan ini, yang mengarah pada peningkatan kekosongan di gedung-gedung mereka.

5. Ketergantungan pada Klien Perusahaan Startup

WeWork secara historis sangat bergantung pada perusahaan startup untuk menjadi penyewa utama mereka. Ketika startup berjuang atau mengurangi skala operasional mereka, WeWork mengalami penurunan pendapatan.


6. Kontroversi dan Kepemimpinan Bermasalah
WeWork: Kisah Kejayaan dan Kejatuhan Startup Unicorn

WeWork dipimpin oleh Adam Neumann, yang dikenal karena gaya kepemimpinannya yang eksentrik dan tidak profesional. Neumann sering membuat pernyataan yang tidak realistis dan tidak dapat dipertahankan, dan dia juga terlibat dalam berbagai skandal, termasuk pelecehan seksual dan penyalahgunaan aset perusahaan.

Akumulasi dari masalah-masalah ini menyebabkan WeWork menghadapi tekanan keuangan yang signifikan dan kesulitan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Perusahaan tersebut akhirnya harus mengalami restrukturisasi dan mengambil tindakan hukum untuk mengatasi masalahfinansialnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Investasi AI Melonjak...
Investasi AI Melonjak 62% hingga Rp1.700 Triliun di 2024, Sementara Pendanaan Startup Justru Menurun
Startup Indonesia Borong...
Startup Indonesia Borong 9 Penghargaan di ASEAN Digital Awards 2025!
Nex-BE Fest 2024: Ajang...
Nex-BE Fest 2024: Ajang Startup dan BUMN Cetak Cuan
Hadirkan Superkomputer...
Hadirkan Superkomputer untuk SoftBank, Nvidia Minta Bantuan AI Jepang
Sandiaga Uno Optimistis...
Sandiaga Uno Optimistis Startup Membuka Pertumbuhan Lapangan Kerja Menuju Indonesia Emas
Mengenal Startup Octopus...
Mengenal Startup Octopus Milik Hamish Daud yang Diduga Tidak Bayar Gaji Karyawannya
HUB.ID Accelerator Permudah...
HUB.ID Accelerator Permudah Startup Mendapatkan Cuan
Alumni HUB.ID Peroleh...
Alumni HUB.ID Peroleh Pendanaan Hingga Rp60 Miliar
Keren, Startup Indonesia...
Keren, Startup Indonesia Kolaborasi Bareng Polandia Siapkan 1.000 Beasiswa
Rekomendasi
Final Piala Asia U-17...
Final Piala Asia U-17 2025: Uzbekistan vs Arab Saudi, Saksikan Pertandingannya Malam Ini Pukul 22.00 WIB Live di iNews
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
Berita Terkini
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
23 menit yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
3 jam yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
9 jam yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
10 jam yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Sabtu 10 April 2025, Klaim Sekarang!
22 jam yang lalu
Spesies Serangga Baru...
Spesies Serangga Baru Ditemukan, Dinamai Singapura
22 jam yang lalu
Infografis
Smartphone dan Komputer...
Smartphone dan Komputer akan Bebas dari Tarif Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved