Pameran IT dan Komputer Terbesar Digelar di Yogyakarta
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Pameran IT dan komputer Yogyakomtek 2023 digelar secara hybrid di Jogja Expo Center (JEC) pada 23-27 September 2023.
Ketua Panitia Yogyakomtek ke-27 Ari Wibowo menyatakan pameran ini sangat legendaris lantaran terbesar, terkini dan terlengkap. Bahkan dulu dalam setahun eventnya bisa lebih dari satu kali. Di Indonesia pameran komputer yang bertahan tinggal Indokomptek dan Yogyakomptek.
Di tengah tren masa pameran sedikit melemah pihaknya kembali menggelar Yogyakomtek selama 5 hari. Dan di luar ekspektasi, ternyata antusiasme para peserta sangat luar biasa.
"Awalnya kami hanya sediakan dua hall karena ada kekhawatiran bayang-bayang pasar online. Tetapi ternyata belum dibuka stand sudah terjual 80 persen. Bahkan kini banyak yang masuk waiting list untuk tahun depan," ujarnya.
Yogyakomtek kali ini digelar secara Hybrid dengan mengkombinasikan offline dan online. Namun demikian, pihaknya tetap mendorong agar lebih ke offline ketimbang online. Sehingga berbagai tawaran menarik mereka berikan kepada pengunjung nantinya.
Dia mengakui pandemi Covid-19 dan maraknya toko online melalui tiktokshop membuat pengusaha di Yogyakarta kian terjepit. Sebelum pandemi, ada 130 pengusaha yang terdaftar sebagai anggota, namun kini tinggal 66 saja dan itu pun banyak yang tidak aktif. "Jadi Yogyakomtek ini upaya kami menghidupkan pasar komputer dan laptop di DIY. Kami menargetkan 100 ribu pengunjung," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer (Apkom) Jogja, Eka Wibawa menyebut selama pandemi Covid-19 trend pemasaran laptop, komputer, gadget dan produk turunannya memang ada kecenderungan melalui cara online. Sehingga marak marketplace hingga toko online lainnya.
"Karena ingin bertahan, maka kami para pengusaha juga otomatis mengikutinya," ujarnya kepada awak media dalam jumpa pers Yogyakomtek 2023 di Yogyakarta.
Namun saat ini penjualan melalui online sudah banyak berubah karena banyak kewajiban yang harus mereka penuhi seperti pajak ataupun potongan dari marketplace. Hal ini tentu membuat mereka harus memangkas keuntungan. Dia menyebut jika biasanya untung yang bisa didapat adalah 5 persen namun karena berbagai kewajiban tersebut akhirnya tinggal 2 persen.
Oleh karenanya, kini banyak pengusaha komputer yang menjalankan dua kebijakan, online dan offline. Di mana salah satunya adalah kembali menyelenggarakan pameran komputer, gadget dan lainnya dalam hajatan Yogyakomptek ke 27
"Kami memang tidak bisa meninggalkan cara tradisional untuk memasarkan produk. Makanya kami gagas lagi Yogyakomtek, pameran terbesar kedua di Indonesia," ujarnya.
Ketua Panitia Yogyakomtek ke-27 Ari Wibowo menyatakan pameran ini sangat legendaris lantaran terbesar, terkini dan terlengkap. Bahkan dulu dalam setahun eventnya bisa lebih dari satu kali. Di Indonesia pameran komputer yang bertahan tinggal Indokomptek dan Yogyakomptek.
Di tengah tren masa pameran sedikit melemah pihaknya kembali menggelar Yogyakomtek selama 5 hari. Dan di luar ekspektasi, ternyata antusiasme para peserta sangat luar biasa.
"Awalnya kami hanya sediakan dua hall karena ada kekhawatiran bayang-bayang pasar online. Tetapi ternyata belum dibuka stand sudah terjual 80 persen. Bahkan kini banyak yang masuk waiting list untuk tahun depan," ujarnya.
Yogyakomtek kali ini digelar secara Hybrid dengan mengkombinasikan offline dan online. Namun demikian, pihaknya tetap mendorong agar lebih ke offline ketimbang online. Sehingga berbagai tawaran menarik mereka berikan kepada pengunjung nantinya.
Dia mengakui pandemi Covid-19 dan maraknya toko online melalui tiktokshop membuat pengusaha di Yogyakarta kian terjepit. Sebelum pandemi, ada 130 pengusaha yang terdaftar sebagai anggota, namun kini tinggal 66 saja dan itu pun banyak yang tidak aktif. "Jadi Yogyakomtek ini upaya kami menghidupkan pasar komputer dan laptop di DIY. Kami menargetkan 100 ribu pengunjung," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer (Apkom) Jogja, Eka Wibawa menyebut selama pandemi Covid-19 trend pemasaran laptop, komputer, gadget dan produk turunannya memang ada kecenderungan melalui cara online. Sehingga marak marketplace hingga toko online lainnya.
"Karena ingin bertahan, maka kami para pengusaha juga otomatis mengikutinya," ujarnya kepada awak media dalam jumpa pers Yogyakomtek 2023 di Yogyakarta.
Namun saat ini penjualan melalui online sudah banyak berubah karena banyak kewajiban yang harus mereka penuhi seperti pajak ataupun potongan dari marketplace. Hal ini tentu membuat mereka harus memangkas keuntungan. Dia menyebut jika biasanya untung yang bisa didapat adalah 5 persen namun karena berbagai kewajiban tersebut akhirnya tinggal 2 persen.
Oleh karenanya, kini banyak pengusaha komputer yang menjalankan dua kebijakan, online dan offline. Di mana salah satunya adalah kembali menyelenggarakan pameran komputer, gadget dan lainnya dalam hajatan Yogyakomptek ke 27
"Kami memang tidak bisa meninggalkan cara tradisional untuk memasarkan produk. Makanya kami gagas lagi Yogyakomtek, pameran terbesar kedua di Indonesia," ujarnya.
(msf)