Menyebalkan, Ternyata Begini Cara Kerja Bot Calo Tiket

Rabu, 30 Agustus 2023 - 15:39 WIB
loading...
Menyebalkan, Ternyata Begini Cara Kerja Bot Calo Tiket
Bot calo tiket merampas hak penggemar musik untuk bisa menonton artis/musisi kesayangannya dengan harga normal. Foto: Freepix
A A A
JAKARTA - Bot calo tiket membuat konsumen yang ingin benar-benar menonton artis/musisi favoritnya gigit jari. Mereka dipastikan kalah “war” tiket, dan terpaksa harus membayar lebih mahal ke calo.

Setelah pandemi, industri hiburan musik di Indonesia bangkit luar biasa. Indonesia menjelma jadi destinasi menarik untuk berbagai penyelenggaraan konser dan festival musik bertaraf internasional.

Data dari Asosiasi Promotor Musik Indonesia mengindikasikan bahwa sepanjang tahun 2022, telah digelar sekitar 100 event festival musik, dan estimasi menyebutkan angka tersebut akan melonjak dua kali lipat pada 2023.

Sejumlah konser tersebut berhasil mencuri perhatian publik. Konser seperti Coldplay, contohnya, mampu menghipnotis banyak masyarakat Indonesia. Mei 2023 silam, penjualan tiket Coldplay melampaui 70.000 tiket kurang dari 1,5 jam.

Namun, keberhasilan ini juga berimbas pada keluhan tajam dari para penggemar yang terampas kesempatannya dalam memperoleh tiket akibat pembelian besar-besaran oleh calo.

Tak heran, setelah fase penjualan awal, tiket-tiket tersebut kembali dijual dan dihargai oleh calo dengan harga yang melambung tinggi. Jika dilihat lebih dalam, berbagai taktik canggih digunakan oleh para calo tiket Coldplay, termasuk penggunaan bot.

Hal ini dikatakan Head of Sales, SSEA and ANZ at CDNetworks Yien Wu. ”Para calo menggunakan variasi jenis bot dan ragam taktik. Sehingga sulit dibedakan antara lalu lintas yang berasal dari manusia dan bot,” ungkapnya.

Menurut Yien Wu, penerapan deteksi bot tangguh menjadi penting dalam memulihkan kepercayaan konsumen terhadap vendor tiket.
“Transparansi komunikasi, penetapan harga yang adil, dan implementasi sistem pembelian yang aman, perlu diterapkan sebagai langkah kolaboratif yang melibatkan pelaku industri dan pemerintah. Ini bertujuan untuk mewujudkan visi masa depan yang bebas dari gangguan bot,” ujarnya.

Bagaimana Para Calo Bot Bekerja?

Mengandalkan bot, para calo mampu membeli barang dengan harga ritel standar secara luar biasa cepat dibanding pelanggan manusia. Barang-barang tersebut kemudian dijual kembali dalam tempo singkat di pasar sekunder dengan harga jauh lebih tinggi.

Sejumlah bot yang dioperasikan oleh para calo memiliki kapabilitas secara otomatis menjelajahi berbagai situs penjualan tiket (pre-bot), mengisi data pengguna untuk pembayaran lebih cepat (pengisian formulir otomatis), melakukan penyegaran otomatis pada situs web, atau bahkan mengakses data melalui API untuk mengotomatisasi berbagai aktivitas, termasuk mengirim spam, masuk ke akun, dan melakukan pembelian.

Bot calo beroperasi melalui serangkaian langkah yang terstruktur:

1. Pertama, mereka membuat beberapa akun palsu atau mengakuisisi akun pengguna yang sudah ada, untuk membeli produk yang ditargetkan.

2. Dengan menggunakan skrip yang telah diprogram, bot mulai melakukan pencarian di bagian depan antrian segera setelah penjualan daring dimulai.

3. Otomatisasi ini memberikan kemampuan kepada penyerang untuk menambahkan jumlah produk hingga batas maksimum ke dalam keranjang belanja, yang jauh melampaui kapasitas pelanggan manusia.

4. Kemudian, bot menggunakan informasi kartu kredit yang diperoleh dari akun yang telah diinfiltrasi sebelumnya untuk menyelesaikan proses pembayaran. Hal ini mengakibatkan produk yang dicari tidak lagi tersedia untuk pengguna asli.


Melawan Bot Jahat, Bagaimana Caranya?
Menyebalkan, Ternyata Begini Cara Kerja Bot Calo Tiket

Yien Wu mengatakan, penjual tiket online atau fast-moving goods yang beroperasi dalam dunia daring perlu mengambil langkah pencegahan terhadap ancaman bot calo.

Serupa dengan berbagai ancaman keamanan siber lainnya, tidak terdapat pendekatan tunggal untuk membasmi bot calo. Sebaliknya, terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan secara bersamaan. Beberapa di antaranya adalah:

1. Mengimplementasikan Captcha

2. Menetapkan batasan pada jumlah permintaan koneksi masuk ke situs web

3. Melakukan pemblokiran manual terhadap penyedia hosting dan proxy yang umumnya digunakan oleh calo

4. Memvalidasi peramban (browser) dengan memastikan bahwa setiap peramban yang digunakan oleh pengguna sesuai dengan klaimnya
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)