Teknologi AI Berpotensi Merusak Dunia, Bos OpenaAI Desak PBB dan IAEA Lakukan Pengawasan

Minggu, 09 Juli 2023 - 16:36 WIB
loading...
A A A
“Mari pastikan kita bersatu sebagai satu dunia — dan saya harap tempat ini dapat memainkan peran nyata dalam hal ini,” kata Altman.

“Kita berbicara tentang IAEA sebagai model di mana dunia mengatakan Oke, teknologi yang sangat berbahaya, mari kita semua memasang pagar pengaman.' Dan saya pikir kita bisa melakukan keduanya,'' jelasnya.

Anggota parlemen di seluruh dunia juga sedang mengamati cara kerja kecerdasan buatan itu. Sebanyak 27 negara Uni Eropa sedang mengejar UU AI yang bisa menjadi standar global secara de facto untuk kecerdasan buatan.

Altman memberi tahu Kongres AS pada Mei bahwa intervensi pemerintah akan sangat penting untuk mengatur risiko yang menyertai AI.

Namun UEA, sebuah federasi otokratis dari tujuh syekh yang diperintah secara turun-temurun, menawarkan sisi lain dari risiko AI. Pidato tetap dikontrol dengan ketat. Kelompok hak asasi manusia memperingatkan UEA dan negara bagian lain di Teluk Persia secara teratur menggunakan perangkat lunak mata-mata untuk memantau aktivis, jurnalis, dan lainnya.

Pembatasan tersebut memengaruhi aliran informasi yang akurat detail yang sama yang diandalkan oleh program AI seperti ChatGPT sebagai sistem pembelajaran mesin untuk memberikan jawaban bagi pengguna.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1367 seconds (0.1#10.140)