Rumah.com Sambut Baik Dua Regulasi Pendorong Industri Properti
loading...
A
A
A
Rumah.com Consumer Sentiment Study ini adalah survei berkala yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Hasil survei kali ini diperoleh berdasarkan 1.007 responden dari seluruh Indonesia yang dilakukan pada Januari-Juni 2020.
"Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air," sebut Marine.
Marine menjelaskan, masyarakat berharap pemerintah mengambil tindakan dan kebijakan terkait lainnya, terutama untuk mendorong transaksi pembelian dan penjualan properti. Mayoritas responden atau 90% menginginkan pemerintah menurunkan suka bunga KPR agar cicilan bulanan bisa lebih ringan.
Kebijakan ini diinginkan oleh lebih banyak responden dibandingkan penurunan besaran uang muka pembelian properti yang diambil ketika krisis sekarang yang dinyatakan oleh 72% responden. Hanya 29% responden yang ingin pemerintah bisa menunda pembayaran cicilan selama pandemik.
"Terkait situasi pandemik COVID-19, hanya 1 dari 3 atau 32% responden menyatakan kepuasannya terhadap tindakan dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan pasar properti khususnya dalam situasi krisis seperti sekarang ini," paparnya.
Sementara 24% responden menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Oleh karena itu secara umum masyarakat mengharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan sehingga bisa menurunkan suku bunga KPR dan menurunkan besaran uang muka.
Besaran uang muka memang masih menjadi kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat ketika mengambil KPR. Ketidakmampuan untuk membayar uang muka dinyatakan oleh 51% responden ketika ditanya kesulitan yang dihadapi saat mengambil pinjaman membeli rumah. Sedangkan kendala lainnya adalah gaji atau pendapatan yang tidak stabil, sehingga menjadi penghambat mengambil cicilan rumah di mana hal ini dinyatakan 46% responden.
Marine menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study mulai secara spesifik menyatakan produk pembiayaan KPR yang diminatinya khususnya KPR Syariah. Fenomena ini bisa jadi sejalan dengan sentimen keagamaan yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga konsumen pun semakin banyak yang meminati produk pembiayaan syariah.
Marine menjelaskan, penurunan BI7DRR ini masih membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah agar kebijakan ini bisa memiliki dampak yang lebih signifikan. Yakni, dengan menerapkan mekanisme yang dapat memastikan bahwa BI7DRR dipatuhi dan dilaksanakan oleh perbankan di Indonesia.
Bagi pencari rumah yang membutuhkan daftar suku bunga terendah KPR yang selalu ter-update setiap bulannya, bisa mendapatkan informasinya dengan mencari di Google dan menggunakan kata kunci “bunga KPR Rumah.com”. (Baca juga: Hilangnya 2 Bangkai Kapal Perang Belanda di Laut Jawa Bukti Melimpahnya Harta Karun )
"Survei ini dilakukan oleh Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Tanah Air," sebut Marine.
Marine menjelaskan, masyarakat berharap pemerintah mengambil tindakan dan kebijakan terkait lainnya, terutama untuk mendorong transaksi pembelian dan penjualan properti. Mayoritas responden atau 90% menginginkan pemerintah menurunkan suka bunga KPR agar cicilan bulanan bisa lebih ringan.
Kebijakan ini diinginkan oleh lebih banyak responden dibandingkan penurunan besaran uang muka pembelian properti yang diambil ketika krisis sekarang yang dinyatakan oleh 72% responden. Hanya 29% responden yang ingin pemerintah bisa menunda pembayaran cicilan selama pandemik.
"Terkait situasi pandemik COVID-19, hanya 1 dari 3 atau 32% responden menyatakan kepuasannya terhadap tindakan dan kebijakan pemerintah untuk menstabilkan pasar properti khususnya dalam situasi krisis seperti sekarang ini," paparnya.
Sementara 24% responden menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Oleh karena itu secara umum masyarakat mengharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan sehingga bisa menurunkan suku bunga KPR dan menurunkan besaran uang muka.
Besaran uang muka memang masih menjadi kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat ketika mengambil KPR. Ketidakmampuan untuk membayar uang muka dinyatakan oleh 51% responden ketika ditanya kesulitan yang dihadapi saat mengambil pinjaman membeli rumah. Sedangkan kendala lainnya adalah gaji atau pendapatan yang tidak stabil, sehingga menjadi penghambat mengambil cicilan rumah di mana hal ini dinyatakan 46% responden.
Marine menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir ini para responden survei Rumah.com Consumer Sentiment Study mulai secara spesifik menyatakan produk pembiayaan KPR yang diminatinya khususnya KPR Syariah. Fenomena ini bisa jadi sejalan dengan sentimen keagamaan yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga konsumen pun semakin banyak yang meminati produk pembiayaan syariah.
Marine menjelaskan, penurunan BI7DRR ini masih membutuhkan dukungan lebih lanjut dari pemerintah agar kebijakan ini bisa memiliki dampak yang lebih signifikan. Yakni, dengan menerapkan mekanisme yang dapat memastikan bahwa BI7DRR dipatuhi dan dilaksanakan oleh perbankan di Indonesia.
Bagi pencari rumah yang membutuhkan daftar suku bunga terendah KPR yang selalu ter-update setiap bulannya, bisa mendapatkan informasinya dengan mencari di Google dan menggunakan kata kunci “bunga KPR Rumah.com”. (Baca juga: Hilangnya 2 Bangkai Kapal Perang Belanda di Laut Jawa Bukti Melimpahnya Harta Karun )