Clearforce Kembangkan Teknologi Pencegah Veteran Perang Amerika Bunuh Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Platform Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan Clearforce, perusahaan teknologi di Wina, Virginia, sedang mengidentifikasi risiko bunuh diri para veteran perang AS.
Kolonel Michael Hudson, Wakil Presiden di Clearforce mengatakan, ini merupakan upayanya mencegah inisiatif bunuh diri para veteran perang AS karena masalah kesehatan mental.
Hudson merupakan Marinir. Selama 30 tahun, dia bekerja dalam pencegahan kekerasan seksual, dan upaya mencegah bunuh diri. Dia bergabung dengan Clearforce untuk mengidentifikasi risiko bunuh diri itu.
"Melalui teknologi, dimungkinkan untuk menjadi sadar akan individu yang berjuang di tempat kerja, termasuk dengan pelecehan dan kesehatan mental," katanya, dikutip dari Fox News, Rabu (21/6/2023).
Teknologi yang sedang dikembangkan ini, diharapkan dalam digunakan para veteran untuk mengurangi risiko itu.
"Clearforce menggunakan kecerdasan buatan untuk kebaikan dengan memasukkan manusia ke dalam percakapan, alih-alih mengandalkan AI generatif," sambung Hudson menjelaskan.
Dia melanjutkan, bahwa kesulitan keuangan di antara para veteran, yang sering menyebabkan tunawisma, adalah indikator yang diketahui tentang potensi risiko bunuh diri.
Sebagai contoh, Hudson mengungkapkan, bahwa kesulitan keuangan sering menyebabkan tunawisma untuk melakukan aksi bunuh diri. Berdasarkan data, rata-rata 17 veteran Amerika meninggal karena bunuh diri per hari.
Bunuh diri para veteran perang menjadi perhatian nasional, karena mereka lebih mungkin untuk bunuh diri dari pada warga sipil, dengan rata-rata 17 kematian bunuh diri per hari oleh veteran.
Menurut survei Blue Star Families tahun 2022, hampir seperempat keluarga militer tidak menerima perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan. Hal ini memicu tingginya angka bunuh diri veteran perang.
Kolonel Michael Hudson, Wakil Presiden di Clearforce mengatakan, ini merupakan upayanya mencegah inisiatif bunuh diri para veteran perang AS karena masalah kesehatan mental.
Hudson merupakan Marinir. Selama 30 tahun, dia bekerja dalam pencegahan kekerasan seksual, dan upaya mencegah bunuh diri. Dia bergabung dengan Clearforce untuk mengidentifikasi risiko bunuh diri itu.
"Melalui teknologi, dimungkinkan untuk menjadi sadar akan individu yang berjuang di tempat kerja, termasuk dengan pelecehan dan kesehatan mental," katanya, dikutip dari Fox News, Rabu (21/6/2023).
Teknologi yang sedang dikembangkan ini, diharapkan dalam digunakan para veteran untuk mengurangi risiko itu.
"Clearforce menggunakan kecerdasan buatan untuk kebaikan dengan memasukkan manusia ke dalam percakapan, alih-alih mengandalkan AI generatif," sambung Hudson menjelaskan.
Dia melanjutkan, bahwa kesulitan keuangan di antara para veteran, yang sering menyebabkan tunawisma, adalah indikator yang diketahui tentang potensi risiko bunuh diri.
Sebagai contoh, Hudson mengungkapkan, bahwa kesulitan keuangan sering menyebabkan tunawisma untuk melakukan aksi bunuh diri. Berdasarkan data, rata-rata 17 veteran Amerika meninggal karena bunuh diri per hari.
Bunuh diri para veteran perang menjadi perhatian nasional, karena mereka lebih mungkin untuk bunuh diri dari pada warga sipil, dengan rata-rata 17 kematian bunuh diri per hari oleh veteran.
Menurut survei Blue Star Families tahun 2022, hampir seperempat keluarga militer tidak menerima perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan. Hal ini memicu tingginya angka bunuh diri veteran perang.
(san)