Silsilah Keluarga Presiden Soeharto dan Kisah Masa Kecilnya yang Broken Home

Jum'at, 09 Juni 2023 - 20:45 WIB
loading...
Silsilah Keluarga Presiden Soeharto dan Kisah Masa Kecilnya yang Broken Home
Ilustrasi bagan silsilah keluarga Presiden Soeharto. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Bagan silsilah keluarga sangat penting, apalagi jika kita termasuk dalam keluarga besar. Seperti keluarga Cendana misalnya. Keluarga Presiden Soeharto ini cukup banyak.

Silsilah keluarga Soeharto bukan hanya penting bagi garis keturunannya. Tetapi juga bagi generasi muda bangsa Indonesia yang memperhatikan sejarah dan perjalanan bangsanya.

Dilansir dari buku Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya karangan G Dwipayana dan Ramadhan KH, Soeharto mengatakan, bahkan mbahnya bernama Kromodiryo, seorang dukun beranak.


"Ingatan saya tentang perjalanan hidup ini bermula ketika saya berumur tiga tahun. Waktu itu saya sudah bersama Mbah Kromodiryo, dukun yang biasa menolong orang yang melahirkan," katanya, dikutip Jumat (9/6/2023).

Mbah Kromo, berikut Soeharto mengingatnya, adalah adik dari kakeknya Mbah Kertoirono.

"Beliaulah yang menolong ibu saya, lbu Sukirah sewaktu melahirkan saya. Maka, beliau pun bercerita bahwa saya dilahirkan pada tanggal 8 Juni tahun 1921, di rumah orang tua saya yang sederhana," ungkapnya.

Soeharto lahir di Desa Kemusuk, dusun terpencil di daerah Argomulyo, Godean, sebelah barat kota Yogyakarta.

"Ayah saya Kertosudiro, adalah ulu-ulu, petugas desa pengatur air yang bertani di atas tanah lungguh, tanah jabatan selama beliau memikul tugasnya itu. Beliau yang memberi nama Soeharto kepada saya," jelasnya.

Dituturkan lebih lanjut, Soeharto adalah anak ketiga. Dari istri yang pertama, ayah Soeharto mempunyai dua anak. Setelah menjadi duda, ayah Soeharto menikah lagi dengan ibu kandungnya.


"Tetapi hubungan orang tua saya kurang serasi, hingga akhirnya setelah saya dilahirkan mereka bercerai," tegasnya.

Beberapa tahun kemudian, lbu Sukirah menikah lagi dengan seseorang pria bernama Atmopawiro. Pernikahannya ini melahirkan tujuh orang anak. Sementara itu, ayahnya pun menikah lagi dan mendapatkan empat anak lagi.

"Saya adalah keturunan Bapak Kertosudiro alias Kertorejo, ulu-ulu yang secara pribadi tidak memiliki sawah sejengkal pun. Saya mengalami banyak penderitaan yang mungkin tidak dialami oleh orang-orang lain," ungkapnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1960 seconds (0.1#10.140)