Review Epson CO-FH02, Proyektor Pintar untuk Bikin Bioskop di Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Proyektor pintar Epson CO-FH02 menargetkan konsumen rumahan yang mencari cara baru untuk menikmati audio-video. Baik untuk menonton video streaming, YouTube, atau bermain game PlayStation 5.
Tapi, mengapa harus menggunakan proyektor, apakah TV saja tidak cukup? Ya, tentu saja cukup. Meski demikian, proyektor menghadirkan cara baru menikmati konten. Mulai layar yang bisa lebih besar (100 inci-400 inci), fleksibilitas penempatan di dinding, layar, hingga plafon rumah, juga pengalaman menonton lebih nyaman karena tidak membuat mata cepat lelah.
CO-FH02 adalah produk yang dirancang Epson untuk home entertainment. Huruf CO di depan, artinya crossover. Maksudnya, selain dipakai di rumah, CO-FH02 bisa juga dipakai di ruang rapat kantor ataupun sekolah. Konsepnya memang fleksibel, dan juga all-in-one. Punya fitur yang dibutuhkan konsumen proyektor entry level yang “banyak mau”.
Namun, Epson CO-FH02 justru memiliki 3.000 lumens yang terbesar di kelasnya. Mengapa? Ternyata lagi-lagi soal fleksibilitas. Dengan 3.000 lumens, artinya Epson CO-FH02 tetap prima saat digunakan di ruangan yang tidak gelap-gelap amat. Ruang keluarga, kamar, atau bahkan halaman belakang.
Selain itu, 3.000 lumens ini juga membuat proyektor tersebut multifungsi. Tidak hanya untuk nonton video di rumah, memajang presentasi di kantor pun tak jadi soal.
Full HD 1080p
Epson CO-FH02 mengusung resolusi Full HD 1080p. Memang belum 4K. Tapi menurut SINDONews, pancaran warnanya terbilang tajam dan cukup. Ketika diajak bermain game ataupun menonton Netflix, warnanya prima dan SINDONews tidak merasa kualitas yang didapat lebih inferior dari TV.
Dengan teknologi 3LCD milik Epson, warna yang ditampilkan sama dengan yang ada di laptop. Sehingga apa yang dilihat sama dengan yang diproyeksikan.
Untuk ukuran proyeksi ideal yang bisa kita dapatkan adalah 60-100 inci dengan jarak 1,5 meter. Jika mau, bisa juga dipaksakan hingga 400 inci dengan jarak 10,4 meter untuk ruangan besar. Meski, secara otomatis brightness atau kecerahan akan menurun.
Memang pengguna tidak diberikan tas, tapi untuk dibawa-bawa dan dipasang-pasang relatif mudah dengan berat 2,4 kilogram. Memasang dan menyalakannya pun cepat sekali.
Sayangnya, karena satu-satunya selot HDMI digunakan untuk dongle Android TV, maka pengguna harus memakai layanan Chromecast untuk menampilkan konten di laptop. Ini hanya perlu penyesuaian saja. Jika ribet, cabut saja dongle Android TV dan colok kabel HDMI ke laptop.
Sayangnya, suaranya tidak ada bass-nya dan lebih banyak treble. Untuk bisa menonton Netflix dengan menggelegar, pengguna harus memiliki speaker Bluetooth. Sebab, Epson CO-FH02 hanya bisa terhubung ke speaker lewat Bluetooth saja.
Untuk harganya, proyektor tersebut dibanderol Rp11,3 juta.
Tapi, mengapa harus menggunakan proyektor, apakah TV saja tidak cukup? Ya, tentu saja cukup. Meski demikian, proyektor menghadirkan cara baru menikmati konten. Mulai layar yang bisa lebih besar (100 inci-400 inci), fleksibilitas penempatan di dinding, layar, hingga plafon rumah, juga pengalaman menonton lebih nyaman karena tidak membuat mata cepat lelah.
CO-FH02 adalah produk yang dirancang Epson untuk home entertainment. Huruf CO di depan, artinya crossover. Maksudnya, selain dipakai di rumah, CO-FH02 bisa juga dipakai di ruang rapat kantor ataupun sekolah. Konsepnya memang fleksibel, dan juga all-in-one. Punya fitur yang dibutuhkan konsumen proyektor entry level yang “banyak mau”.
Kecerahan 3.000 Lumens
Lumen merupakan satuan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh suatu sumber cahaya. Semakin besar angka lumens, maka semakin terang. Normalnya, proyektor entry level hanya memiliki 500-1000 lumens aja.Namun, Epson CO-FH02 justru memiliki 3.000 lumens yang terbesar di kelasnya. Mengapa? Ternyata lagi-lagi soal fleksibilitas. Dengan 3.000 lumens, artinya Epson CO-FH02 tetap prima saat digunakan di ruangan yang tidak gelap-gelap amat. Ruang keluarga, kamar, atau bahkan halaman belakang.
Selain itu, 3.000 lumens ini juga membuat proyektor tersebut multifungsi. Tidak hanya untuk nonton video di rumah, memajang presentasi di kantor pun tak jadi soal.
Full HD 1080p
Epson CO-FH02 mengusung resolusi Full HD 1080p. Memang belum 4K. Tapi menurut SINDONews, pancaran warnanya terbilang tajam dan cukup. Ketika diajak bermain game ataupun menonton Netflix, warnanya prima dan SINDONews tidak merasa kualitas yang didapat lebih inferior dari TV.Dengan teknologi 3LCD milik Epson, warna yang ditampilkan sama dengan yang ada di laptop. Sehingga apa yang dilihat sama dengan yang diproyeksikan.
Untuk ukuran proyeksi ideal yang bisa kita dapatkan adalah 60-100 inci dengan jarak 1,5 meter. Jika mau, bisa juga dipaksakan hingga 400 inci dengan jarak 10,4 meter untuk ruangan besar. Meski, secara otomatis brightness atau kecerahan akan menurun.
Desain Ringkas
Desain Epson CO-FH02 terbilang slim dan ringkas jika dibandingkan proyektor lain yang ada di pasaran. Warnanya putih. Tidak banyak selot, sehingga tetap menarik untuk dijadikan ornamen “penghias ruangan”.Memang pengguna tidak diberikan tas, tapi untuk dibawa-bawa dan dipasang-pasang relatif mudah dengan berat 2,4 kilogram. Memasang dan menyalakannya pun cepat sekali.
Android TV
Begitu dinyalakan, pengguna bisa langsung mengakses konten streaming karena Epson CO-FH02 sudah dibekali dongle Android TV. Hanya perlu koneksikan ke wi-fi di rumah, log in ke akun Google, maka Anda sudah bisa menikmati tayangan streaming berlangganan mulai Netflix, Amazon Prima, Catchplay, atau sekadar menonton YouTube. Ini langkah Epson memudahkan pengguna menonton konten di proyektornya.Sayangnya, karena satu-satunya selot HDMI digunakan untuk dongle Android TV, maka pengguna harus memakai layanan Chromecast untuk menampilkan konten di laptop. Ini hanya perlu penyesuaian saja. Jika ribet, cabut saja dongle Android TV dan colok kabel HDMI ke laptop.
Suara 5W
Epson memberikan opsi output suara 5W yang lumayan keras untuk ruangan yang cukup besar sekalipun. Normalnya, suara proyektor entry level maksimal hanya 2W saja.Sayangnya, suaranya tidak ada bass-nya dan lebih banyak treble. Untuk bisa menonton Netflix dengan menggelegar, pengguna harus memiliki speaker Bluetooth. Sebab, Epson CO-FH02 hanya bisa terhubung ke speaker lewat Bluetooth saja.
Keystone Correction dan Quick Corner
Fitur yang menarik menurut SINDONews adalah horizontal dan vertical Keystone Correction. Gunanya untuk mengatur agar sudut-sudut proyeksi gambar bisa tetap lurus yang tentu saja berdampak pada kenikmatan menonton. Tentu saja, tampilan layar yang melengkung atau tidak simetris tidak nyaman dilihat.Garansi 2 Tahun
Epson menjamin garansi Epson CO-FH02 lampu inbuilt selama 2 tahun atau sekitar 2.000 jam. Jadi pengguna tidak perlu khawatir.Untuk harganya, proyektor tersebut dibanderol Rp11,3 juta.