3 Kasus Dugaan Kebocoran Data di Indonesia Sepekan Terakhir
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 10:25 WIB
Menyusul PLN, kasus dugaan kebocoran data juga dialami oleh anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk, Indihome. Setidaknya ada 26 juta data yang bocor yang juga dibagikan ke forum hacker breached.to.
Data yang bocor mencakup history browsing, nama pelanggan, jenis kelamin, bahkan hingga NIK. Data diklaim merupakan rekam selama periode Agustus 2018-November 2019.
Telkom pun sudah menanggapi kasus kebocoran data ini dengan tegas. Perusahaan menyatakan bahwa setelah dilakukan penelusuran, data tersebut tidak valid karena merupakan hasil fabrikasi.
Telkom meyakini dan memastikan tidak ada kebocoran data pelanggan di sistemnya serta berjanji akan selalu menjaga keamanan data pelanggan sesuai peraturan perundangan.
3. PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)
Data milik JMTO juga dilaporkan bocor dan dibagikan oleh akun @desorden di breached.to pada 23 Agustus 2022 kemarin. Dalam postingannya, ia mengklaim bahwa setidaknya ada 252GB data yang berhasil ia garap.
Pelanggaran data ini melibatkan data pengkodean, dan dokumen, di 5 server JMTO. Pelanggaran data juga melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka.
Perusahaan plat merah, Jasa Marga baru-baru ini juga telah menanggapi laporan dugaan kebocoran data yang terjadi di anak usahanya. Dikatakan bahwa kebocoran tidak berkaitan dengan data pelanggan.
Jasa Marga menyebut saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman serta telah menutup celah kerentanan keamanan di aplikasi PT JMTO.
Data yang bocor mencakup history browsing, nama pelanggan, jenis kelamin, bahkan hingga NIK. Data diklaim merupakan rekam selama periode Agustus 2018-November 2019.
Telkom pun sudah menanggapi kasus kebocoran data ini dengan tegas. Perusahaan menyatakan bahwa setelah dilakukan penelusuran, data tersebut tidak valid karena merupakan hasil fabrikasi.
Telkom meyakini dan memastikan tidak ada kebocoran data pelanggan di sistemnya serta berjanji akan selalu menjaga keamanan data pelanggan sesuai peraturan perundangan.
3. PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)
Data milik JMTO juga dilaporkan bocor dan dibagikan oleh akun @desorden di breached.to pada 23 Agustus 2022 kemarin. Dalam postingannya, ia mengklaim bahwa setidaknya ada 252GB data yang berhasil ia garap.
Pelanggaran data ini melibatkan data pengkodean, dan dokumen, di 5 server JMTO. Pelanggaran data juga melibatkan pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka.
Perusahaan plat merah, Jasa Marga baru-baru ini juga telah menanggapi laporan dugaan kebocoran data yang terjadi di anak usahanya. Dikatakan bahwa kebocoran tidak berkaitan dengan data pelanggan.
Jasa Marga menyebut saat ini telah menonaktifkan server yang terdampak serangan dan melakukan recovery atas data tersebut serta memindahkan sistem ke server yang lebih aman serta telah menutup celah kerentanan keamanan di aplikasi PT JMTO.
tulis komentar anda