Industri Game Berbenah, Karakter Rekaan dari Arab Tak Lagi Teroris dan Penjahat
Rabu, 06 Juli 2022 - 06:45 WIB
Hossam Hammo, pendiri Tamatem Games, mengatakan perubahan terjadi karena memang adanya upaya untuk meluruskan kembali pemahaman yang salah. Kejahatan tidak diukur oleh latar belakang seseorang baik itu agama, status sosial hingga kewarga negaraan. '
Hamya saja Hossam Hammo melihat perubahan juga terjadi karena memang saat ini kawasan Timur-Tengah telah menjadi pasar yang sangat besar untuk industri video game.
BBC menyebutkan riset yang dilakukan Niko Partners menyebutkan keuntungan yang didapat dari video game di kawasan Timur Tengah mencapai USD1,7 miliar atau setara Rp25,4 triliun pada 2021. Diperkirakan pada 2025 keuntungannya membengkak hingga USD3,12 miliar atau senilai Rp46,6 triliun.
Menariknya lagi saat ini jumlah pemain video game di kawasan Timur-Tengah justru sudah mencapai 65 juta orang. Tentu bukan hal yang bijak jika karakter-karakter di video game justru ditampilkan sebagai sosok penjahat atau teroris.
Tidak hanya meninggalkan pola pikir lama. Menurut Hossam Hamo beberapa produsen video game justru berupaya melokalisasi beberapa video game dengan nuansa Timur-Tengah. Hal itu bahkan sudah mulai dilakukan oleh Ubisoft ketika membuat video game Assasin's Creed dengan latar belakang kawasan Timur-Tengah.
Hal itu dilakukan agar para pemain yang ada di kawasan Timur-Tengah tidak merasa terasing namun justru memunculkan rasa keterwakilan.
"Bayangkan kamu memainkan video game yang suasananya justru suasana yang ada di kota kamu," jelas Hossam Hamo.
Hamya saja Hossam Hammo melihat perubahan juga terjadi karena memang saat ini kawasan Timur-Tengah telah menjadi pasar yang sangat besar untuk industri video game.
BBC menyebutkan riset yang dilakukan Niko Partners menyebutkan keuntungan yang didapat dari video game di kawasan Timur Tengah mencapai USD1,7 miliar atau setara Rp25,4 triliun pada 2021. Diperkirakan pada 2025 keuntungannya membengkak hingga USD3,12 miliar atau senilai Rp46,6 triliun.
Menariknya lagi saat ini jumlah pemain video game di kawasan Timur-Tengah justru sudah mencapai 65 juta orang. Tentu bukan hal yang bijak jika karakter-karakter di video game justru ditampilkan sebagai sosok penjahat atau teroris.
Tidak hanya meninggalkan pola pikir lama. Menurut Hossam Hamo beberapa produsen video game justru berupaya melokalisasi beberapa video game dengan nuansa Timur-Tengah. Hal itu bahkan sudah mulai dilakukan oleh Ubisoft ketika membuat video game Assasin's Creed dengan latar belakang kawasan Timur-Tengah.
Hal itu dilakukan agar para pemain yang ada di kawasan Timur-Tengah tidak merasa terasing namun justru memunculkan rasa keterwakilan.
"Bayangkan kamu memainkan video game yang suasananya justru suasana yang ada di kota kamu," jelas Hossam Hamo.
(wsb)
tulis komentar anda