Bank Digital Semakin Dimanati, BNC Catat 16 Juta Registered User
Senin, 09 Mei 2022 - 06:35 WIB
Sedangkan rasio NPL gross Perseroan juga menunjukkan perbaikan dari Kuartal I 2021 dari 4,4% menjadi 1,7% per posisi Kuartal I 2022. Hal tersebut menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat dari masyarakat terhadap produk dan layanan BNC.
Di tahun 2022 ini BNC secara terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.
Melihat kilas balik pada kinerja tahun 2021, BNC mencatatkan kerugian bersih Rp 986 miliar yang merupakan bentuk investasi Perseroan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang bank digital, serta membangun fundamental bisnis Perseroan melalui investasi teknologi, sumber daya manusia, dan keamanan digital di tahun pertamanya beroperasi di tengah-tengah masyarakat.
BNC melihat tahun 2021 sebagai tahun investasi yang menjadi pijakan awal untuk dapat melakukan akselerasi di tahun-tahun berikutnya.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, mengatakan bahwa melihat pertumbuhan kinerja BNC yang positif, fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global , BNC optimistis kinerja di tahun ini dapat melampaui kinerja tahun sebelumnya, dan juga dapat menjaga sustainability kinerja ke depan.
“Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional Perseroan, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini.”, tutup Tjandra.
Di tahun 2022 ini BNC secara terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.
Melihat kilas balik pada kinerja tahun 2021, BNC mencatatkan kerugian bersih Rp 986 miliar yang merupakan bentuk investasi Perseroan untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang bank digital, serta membangun fundamental bisnis Perseroan melalui investasi teknologi, sumber daya manusia, dan keamanan digital di tahun pertamanya beroperasi di tengah-tengah masyarakat.
BNC melihat tahun 2021 sebagai tahun investasi yang menjadi pijakan awal untuk dapat melakukan akselerasi di tahun-tahun berikutnya.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, mengatakan bahwa melihat pertumbuhan kinerja BNC yang positif, fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global , BNC optimistis kinerja di tahun ini dapat melampaui kinerja tahun sebelumnya, dan juga dapat menjaga sustainability kinerja ke depan.
“Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional Perseroan, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini.”, tutup Tjandra.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda