5 Tools yang Bisa Membantu Bangun Brand
Rabu, 16 Maret 2022 - 19:51 WIB
Hingga artikel ini ditulis, Desty merupakan satu-satunya tool pencantuman link bio dengan lebih dari 15 fitur lengkap, unik, dan hyperlocal yang tidak mematok biaya berlangganan apapun.
Startup Indonesia ini menyediakan layanan gratis untuk membantu pengguna mengoptimalkan tingkat konversi yang terbilang memadai, dimana pengguna bisa mendesain halaman utama sesuai selera, serta membagikan foto, video, audio, hingga memajang katalog produk yang diimpor dari marketplace lain, seperti Shopee & Lazada.
Format konten dan link yang beragam membuat Desty.page terlihat profesional, layaknya website mini.
Tidak hanya menawarkan kustomisasi yang lebih banyak, pengguna Desty juga bisa mengakses laporan analitik lengkap terkait jumlah kunjungan untuk setiap link.
Untuk memudahkan kalangan awam, pengaturan tata letak hingga pemasangan link di Desty dirancang sangat simpel, sehingga siapapun - bahkan yang tak akrab dengan teknologi - bisa tetap menggunakannya secara cuma-cuma.
Sesuai fungsinya, Desty terbagi menjadi dua tipe. Desty.Page dirancang untuk memudahkan kompilasi dan navigasi halaman, sedangkan Desty.Store cocok untuk memulai situs toko online.
Fitur-fitur memadai inilah yang membuat tools ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis dari berbagai latar belakang, serta kreator konten, seperti Salshabilla Adriani, Titan Tyra, Direktorat Jendral Pajak KPP Tamansari, Kopi Janji Jiwa, HAUS, Fore Coffee, DAMN! I Love Indonesia, iBox Indonesia, hingga Nama Beauty & LunaHabit dari Luna Maya.
2. Linktree
Linktree merupakan tools link bio yang cukup banyak digunakan di berbagai negara. Startup asal Australia ini menawarkan fitur lengkap dengan metode berlangganan mulai dari Rp70.000 hingga Rp340.000/bulan atau US$5-US$24/bulan.
Fitur lengkapnya seperti penjadwalan publikasi link, menyembunyikan logo branding Linktree, atau mendapat laporan dari setiap tautan (bukan gabungan). Linktree dapat digunakan secara tanpa biaya berlanggan tapi dengan fitur terbatas yaitu hanya menempatkan link sederhana.
Startup Indonesia ini menyediakan layanan gratis untuk membantu pengguna mengoptimalkan tingkat konversi yang terbilang memadai, dimana pengguna bisa mendesain halaman utama sesuai selera, serta membagikan foto, video, audio, hingga memajang katalog produk yang diimpor dari marketplace lain, seperti Shopee & Lazada.
Format konten dan link yang beragam membuat Desty.page terlihat profesional, layaknya website mini.
Tidak hanya menawarkan kustomisasi yang lebih banyak, pengguna Desty juga bisa mengakses laporan analitik lengkap terkait jumlah kunjungan untuk setiap link.
Untuk memudahkan kalangan awam, pengaturan tata letak hingga pemasangan link di Desty dirancang sangat simpel, sehingga siapapun - bahkan yang tak akrab dengan teknologi - bisa tetap menggunakannya secara cuma-cuma.
Sesuai fungsinya, Desty terbagi menjadi dua tipe. Desty.Page dirancang untuk memudahkan kompilasi dan navigasi halaman, sedangkan Desty.Store cocok untuk memulai situs toko online.
Fitur-fitur memadai inilah yang membuat tools ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis dari berbagai latar belakang, serta kreator konten, seperti Salshabilla Adriani, Titan Tyra, Direktorat Jendral Pajak KPP Tamansari, Kopi Janji Jiwa, HAUS, Fore Coffee, DAMN! I Love Indonesia, iBox Indonesia, hingga Nama Beauty & LunaHabit dari Luna Maya.
2. Linktree
Linktree merupakan tools link bio yang cukup banyak digunakan di berbagai negara. Startup asal Australia ini menawarkan fitur lengkap dengan metode berlangganan mulai dari Rp70.000 hingga Rp340.000/bulan atau US$5-US$24/bulan.
Fitur lengkapnya seperti penjadwalan publikasi link, menyembunyikan logo branding Linktree, atau mendapat laporan dari setiap tautan (bukan gabungan). Linktree dapat digunakan secara tanpa biaya berlanggan tapi dengan fitur terbatas yaitu hanya menempatkan link sederhana.
tulis komentar anda